Lerina Itu Gadis Lemah Dan Miskin"Bisa aku bertemu dengan Nona Lerina pemilik asli perusahaan ini?" Han membuka suara setelah selesai membaca isi surat itu."I-itu masalahnya Tuan, keponakan saya itu menghilang sejak enam tahun yang lalu." Robin memang tidak berbohong sepenuhnya."What? Kenapa tidak mencarinya?" tanya Han. Dia sedang bermain-main saja saat ini."Su-sudah, tapi dia menghilang bagai di telan bumi." Robin mengarang. Satu hal yang tidak dia ketahui, Lerina adalah sekretaris Han Zoku.Selena memang tidak jadi mengatakan hal itu padanya, dia hanya mengatakan Lerina tinggal di apartemen saja."Kurasa kekayaan Smith tidak akan berkurang bila mencari seorang gadis," tambah Han lagi.Robin mulai tidak nyaman, Han terlalu berkelit menurutnya."Dengan terpaksa aku harus membatalkan rencanaku Tuan Robin, aku hanya ingin bertemu dengan pemilik aslinya." Han melipat map itu dan meletakkannya di meja."T-tuan Zoku, apakah penting dengan kehadiran gadis itu? Bahkan ini sudah enam tah
Perempuan Tidak JelasDua minggu telah berlalu, Sean terus merengek ingin bertemu dengan Lerina, bahkan dia mengurung dirinya di kamar."Astaga Sean! Apa istimewanya wanita itu? Ck" Laura begitu pusing menghadapi cucunya yang sering menyebut nama itu. Setiap hari hanya Lerina-Lerina dan Lerina. Entah apa yang sudah diberikan oleh wanita itu pada anak dan cucunya? "Laura, apa Kau tak bisa tenang? Aku pusing melihatmu seperti setrikaan," kata Philip yang merasa terganggu dengan gerakan istrinya yang mengulang.Laura berhenti tepat di depan suaminya. "Astaga! Kau sama saja dengan mereka, sangat menyebalkan!" sungut Laura."Hubungi daddynya, biar Han yang mengurusnya!" perintah Philip."Tidak, aku sudah janji akan membawanya belanja dengan Sween. Aku ingin mendekatkan mereka," tolak Laura tegas. Dia sudah punya rencana.Philip memutar bola mata malas. "Laura, ternyata Kau belum menyerah juga, ck." Philip memilih meninggalkan istrinya yang terlalu berambisi terhadap perjodohan tersebut.
Ah, Maaf! Aku Terbawa Perasaan Han tersenyum menatap kepolosan Lerina. Dia berjalan mendekatinya. "Lerina, kenapa menghindariku? Aku adalah suamimu?" tanya Han lembut mengalun di telinga. "Tu-tuan, ini terlalu mendadak buatku, a-aku tidak ...," Cup Han mengecup pipi Lerina dan itu mampu membuat pipinya merona merah, namun kegugupan masih mendominasi. Han tersenyum, dia mengira Lerina tidak akan siap dengan hal yang di inginkannya, tapi Han tidak akan memaksa wanita ini, dia akan mengambil hatinya terlebih dahulu. "Aku menemui pamanmu," kata Han. Inilah salah satu tujuannya datang ke sini. "Pa-man Robin?" Lerina mengernyit. "Dia sudah di tinggalkan oleh para pemegang saham, dan sekarang dia sedang membutuhkan bantuan besar. Aku datang menawarkan bantuan, dengan syarat ingin bertemu pemilik aslinya," lanjut Han. "A-apa benar perusahaan itu masih atas namaku?" Lerina cukup penasaran dengan hal ini dia ingin lebih yakin. "Iya, dan aku mensyaratkan dirimu." "Apa maksudmu?" Lerin
Bab 33Jaga Batasanmu Robin. Tidak ada yang terjadi di antara Han dan Lerina. Mereka melewati malam seperti biasa. Han tidur di kamar yang berbeda."Sean ayo pulang!""No, Daddy! Aku ingin tinggal disini besama mommyku!" jawanya tegas bahkan tangannya memeluk erat kaki Lerina.Entah kenapa hal itu membuat Lerina senang. Sean sangat dekat padanya."Kau harus ke sekolah Sean," bujuk Han lagi.Mereka baru saja mendaftarkan Sean dan besok adalah jadwalnya mulai sekolah."Daddy, aku ingin tinggal disini!" rengeknya manja.Lerina belum mau bersuara, dia menikmati adegan itu.Han tidak tahu lagi harus berkata apa agar putranya itu ikut dengannya. Dia kemudian menatap Lerina dari bawah. Yah, Han kini sedang berjongkok sejajar dengan Sean.Lerina paham, pria yang telah resmi menjadi suaminya itu meminta bantuannya.Lerina membelai rambut pirang pria kecil yang kini sudah menjadi putra sambungnya itu. "Sean, pulanglah bersama daddy! Hari pertama sekolah Sean harus hadir, akan banyak teman ba
Masih Merasa Tidak PantasPaman Peng kembali menyelidiki masa lalu Lerina. Tidak butuh waktu lama ia mendapatkannya, tapi lagi-lagi hanya lima tahun saja, sedangkan kata Robin, Lerina menghilang selama enam tahun."Tetap sama, Han, tidak ada yang berbeda," kata Paman Peng melaporkan.Han menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya, "apa Paman tidak bisa menyelidiki waktu setahun lagi?" tanya Han. Dia pun sungguh penasaran. Bagaimana kalau yang di katakan oleh Robin benar, sedangkan dia sudah menikahi Lerina.Ibunya pasti akan menentang keras dan tentunya sangat malu bila memiliki menantu seorang wanita murahan. Mengingat reputasi keluarga Zoku yang selalu menduduki posisi nomor satu di Minnesota hingga saat ini.Bagi Han mungkin itu tidak masalah, karena dia menyukai Lerina, tapi ibunya sudah pasti menentang hubungan mereka. "Bisa, tentu saja, tapi sebaiknya Kau yang bertanya pada Lerina langsung, bukankah dia istrimu sekarang?" usul Paman Peng. Meski sesungguhnya dia tidak yakin ka
Tatap Aku My WifePaman Peng kembali datang ke perusahaan Smith untuk melobi perusahaan itu, kali ini dia datang tanpa Han, namun lagi-lagi Robin tidak setuju dengan permintaan baik-baik dari mereka. Dia tidak akan pernah menyerahkan surat-surat perusahaan itu. Lebih baik bangkrut dari pada memberikannya pada Han katanya.Paman Peng menghubungi Han yang masih berada di Dellwood."Han, sepertinya kita harus menggunakan kekuatan kita untuk mengambil surat itu." Paman Peng memberikan usulnya. Sangat sulit di tebak apa maunya," lanjutnya.Dia sedang sedang bersandar di atas ranjang dengan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya. Han baru selesai mandi ketika Paman sekaligus asisten kepercayaannya itu menghubunginya."Aku sudah menawarkan bahwa dia tetap akan memiliki saham disitu, tapi dia menolak dengan tegas," ucap Paman Peng lagi.Terdengar helaan napas Han. "Tentu dia ingin banyak, Paman. Robin sangat rakus dan tidak rela perusahaan itu menjadi milik Lerina, meskipun kenyataannya it
Bab 36Mengunjungi Tuan Besar Zoku"Tuan besar! Mobil Tuan muda ketiga sedang menuju ke mansion ini," lapor Ben asisten Tuan Zoku."Sudah kuduga, pasti dia membawa istrinya itu," tebak pria tua yang rambutnya sudah memutih semua, di usianya yang sudah melebihi tujuh puluh tahun, ia harus berjalan dengan tongkat, atau lebih sering menggunakan kursi roda.Dia sudah tahu perihal pernikahan cucunya yang di lakukan secara mendadak. Zoku begitu marah karena Han tidak melibatkannya dalam hal ini. Sebagai seorang kakek, dia tidak bisa menerima begitu saja, dia menyuruh anak buahnya menyelidiki siapa wanita yang sudah berhasil merubah niat cucunya itu.Zoku yang awalnya ingin menggagalkan rencana itu, karena khawatir Han menikahi wanita yang hanya memanfaatkan uang dan kekuasaannya saja.Hasil yang ia dapat tentang latar belakang cucu menantunya, membuat Zoku mengurungkan niatnya, kemudian dia tahu niat Han menikahi putri dari Peter Smith itu adalah karena ingin melindungi wanita itu.Serta
Jangan Coba-Coba Menyentuh Sayan, Nyonya! "Apa yang Kau katakan, Han sudah menikah?" Laura begitu terkejut mendengar ucapan suaminya barusan. Bahkan ia sampai berdiri dari dudukannya.Perias yang biasa membantunya pun sampai keluar karena tidak ingin mendengar pembicaraan bos mereka.Philip menggedikan kedua bahunya. " Itu benar dan wanita itu adalah sekretarisnya.""Astaga! Apa yang terjadi dengan putraku?" Laura terduduk di ranjang. Dia benar-benar tidak tenang sekarang."Philip, ayo kita temui Han sekarang, aku tidak percaya kalau dia benar-benar melakukan itu." Laura mengambil tasnya, tidak peduli pada wajahnya yang belum terpoles sempurna."Apa Kau meragukan ayah?" Pertanyaan Philip mampu menghentikan langkah Laura."Apa maksudmu?" Dia berbalik menatap suaminya sengit.Philip berjalan mendekatinya. "Ayah yang memberitahuku, Han dan istrinya pergi kesana," kata Philip.Dia sebenarnya di larang untuk mengatakan hal ini, tapi Philip tidak mau kalau sampai istrinya terus berharap me