Menangislah Sepuasmu! Laura menggeram kesal karena Han memilih untuk mengejar Lerina. Tapi dia sedikit lega melihat ayah mertua dan suaminya tidak ikut campur, berpikir bahwa mereka setuju dengan usulnya mengusir Lerina. Bisa di bayangkan betapa tidak beruntungnya dia memiliki menantu yang tidak memiliki keluarga.Di sisi lain Lerina terus berjalan melewati pepohonan jati sepanjang jalan menuju ke gerbang utama. Han mengejarnya dengan berlari.Lerina yang menyadari dia di kejar segera mempercepat laju jalannya. Dia tidak mau berbicara dengan Han. Pria yang katanya tegas dan berwibawa, namun tidak bisa tegasmembelanya dihadapan keluarganya.Sebenarnya apa fungsi pernikahan ini?Lerina akan pergi kemanapun yang penting jaug dari Minnesota, jika dulu dia hanya mengindari keluarga pamannya kini juga harus menghindari Keluarga Zoku.Hidupnya semakin rumit saja sekarang, ketenangan yang di idam-idamkannya dulu, tidak ada secuilpun di nikmatinya."Lerina, tunggu!" hah hah hah hah...Napas
Bab 39Terkuaknya Masa Lalu LerinaLerina tidak dapat menahan kekesalannya. Bahkan dia tidak sudi menatap ke depan. Han menyusulnya dengan mobil, Ben mengantar mobil tersebut dan kembali ke mansion. Bagaimana dia tidak kesal, dia sudah menolak untuk naik, tapi Han terus memaksanya.Han Zoku bukanlah manusia yang cukup sabar, Lerina benar-benar menguji kesabarannya, dia turun dan mengangkat tubuh wanita yang sudah menjadi istrinya itu dan memasukkannya dengan paksa ke dalam mobil.Disinilah Lerina sekarang yang enggan menatap Han maupun menatap kedepan. Dia terus memalingkan wajahnya kesamping.Han membawa Lerina kembali ke dellwood. Lerina turun dan meninggalkan Han tanpa sepatah kata pun hingga membuat pria itu mendesah. Dia menyusul Lerina ke dalam dan menahan pintu kamar yang akan di tutup oleh Lerina. "Lerina, apapun yang terjadi aku tidak akan melepaskanmu!" kata Han dingin.Lerina menatapnya tajam. "Kau memang egois, Kau mengungkung hidupku sesuka hatimu, aku membencimu Han
Bab 40Biarkan Anak Itu Yang MenyelesaikannyaLerina mengatur napasnya setelah mendengar beragam komentar di salah satu situs media. "Apa tanggapan kalian dengan berita tentang penjual rahim?" Seorang wanita yang berprofesi sebagai pembawa acara tampak berkeliling menanyai beberapa orang."Sangat-sangat memalukan." "Tega menjual anaknya, sendiri demi uang." "Wanita bodoh yang tidak punya perasaan." "Bagaimana dengan Anda?" Reporter itu kini bertanya pada seorang wanita paruh baya yang tampak berjalan dengan wanita yang lebih tua darinya."Oh, aku tidak akan menyalahkan wanita itu, kita tidak berhak menghakiminya bukan? Kita tidak tahu apa yang di alaminya hingga nekat berbuat demikian. Bukankak pelacur yang melahirkan anak lalu di buang juga banyak? Rasanya tidak adil bagi wanita itu di pojok kan dengan berita seperti ini. Lagi pula dia bukan artis jadi hargai privasi seseorang. Itu lebih baik." Reporter itu sampai ternganga mendengarnya. "Wow wow, jawaban nyonya di sebelah say
Kedatangan Laura Dan Sween"Ibu, ingin sekali rasanya bertemu dengan perempuan sok suci itu," ucap Selena seraya tersenyum."Benar, menjadikannya bahan olok-olokan, tentu akan sangat menyenangkan." Barbara tak kalah exited. Kejadian yang menimpa Lerina adalah anugerah bagi mereka. Selain bahagia, perusahaan mereka pun sudah mendapatkan investor, Robin memanfaatkan situasi ini untuk perusahaan itu. Yah, siapa yang percaya dengan wanita seperti Lerina. Pengambilan alih yang di lakukan oleh Robin di anggap mereka adalah perbuatan yang sudah tepat. Namun menjadi banyak yang tahu perusahaan itu adalah atas nama Lerina Smith. Berita tentang Lerina telah terhapus dari media. Peng melakukannya dengan cepat, namun efeknya masih tetap ada dan tidak hilang begitu saja. Orang-orang masih menggunjingkan masalah tersebut. Dan jadi trending sebutan wanita penjual rahim.^^^^^^"Han, ada dua orang investor yang menawarkan bantuan kepada Robin, bagaimana menurutmu?" tanya Paman Peng, "tentu akan sul
Wanita Di Kamar Dua BelasLerina di kurung di dalam sebuah kamar karena melawan dan berusaha melarikan diri.Anak buah Madam Jane menjemputnya ke mobil dan Lerina tidak sanggup menolak, sedangkan Laura hanya menyaksikan dengan tangan bersedekap."Tolong, Bu! Tolong aku!" jerit Lerina tadi saat dirinya di paksa masuk oleh anak buah Madam Jane. Ketiganya abai hanya saling melempar tawa menyaksikan Lerina yang di seret paksa. Sempat terdengar tawa mereka saat Lerina di seret paksa sebelum mobil yang membawa mereka pergi dari sana.Lerina menangis sejadi-jadinya, meratapi dirinya, nasib buruk seolah selalu mengikuti dirinya. Lerina membenci hidupnya.Tap tap tapCeklekSeorang wanita paruh baya melangkah dengan perlahan ke dalam kamar yang di tempatinya."Perkenalkan, aku Madam Jane penguasa tempat ini! Mulai sekarang aku yang akan mengendalikan hidupmu!"Dia berbicara sangat angkuh. Lerina menatapnya sengit, wanita dengan dandanan yang menor juga di antara jarinya terselip rokok yang as
Aku Memiliki Masa Lalu Yang Buruk Sayangnya Nick bukanlah orang yang sabar, dia semakin mendekat dan mencengkram rahang Lerina."Sudah cukup Kau menguji kesabaranku, gadis bodoh! Aku membayar mahal tubuh ini, jadi jangan bertingkah jadi orang sedih mengerti?" Nick melepaskan cengkramannya dengan sedikit mendorong wajah Lerina."Sekarang ayo kita mulai!" Nick mendorong kasar tubuh Lerina dengan satu tangannya, tidak peduli dengan tangisan dari Lerina.Nick segera memulai aksinya, dengan menyusuri setiap inci wajah Lerina dengan ujung jarinya. Tubuh Lerina menegang karena ketakutan, dia mendorong kasar tubuh besar Nick dari atasnya.Nick menertawakan Lerina yang tidak berhasil mendorong tubuhnya yang hanya bergeser sedikit saja. Dia jadi lebih menyeramkan di mata Lerina sekarang.Nick yang semakin tertantang rasanya semakin tidak sabar dan ingin menyentuh bibir Lerina yang cukup menggoda. Nick perlahan mengikis jarak di antara mereka. Saat hampir saja Nick menyatukan wajahnya dengan
Lerina, Aku Mencintaimu! Hal yang paling membahagiakan bagi Sean adalah melihat kedatangan Lerina, dia tidak dapat menahan diri untuk tidak meminta di gendong wanita itu. Lerina dengan senang hati membawanya ke dalam gendongan, jadilah mereka tidur bersama malam itu.Pagi harinya Sean menolak di urus oleh nany, hanya Lerina yang boleh menyiapkan keperluannya hingga membuat Han geleng-geleng kepala."Daddy, aku ingin mommy mengantar aku kesekolah!" pintanya setelah mereka selesai sarapan.Han menatap Lerina, dan wanita wanita itu menggeleng pelan. Han paham, pasti Lerina takut untuk keluar saat ini karena berita tentang dirinya yang baru mencuat."Kau hanya berada di dalam mobil nanti!" ucap Han."Baiklah!" balas Lerina.Mereka pergi bertiga seperti keluarga bahagia yang di impikan oleh Sean, sepanjang perjalanan dia berceloteh riang, banyak hal yang ia tanyakan pada mommy barunya itu.Lerina menjawab dengan senang hati hingga sampailah perkataan Sean yang menginginkan seorang adik pe
Aku Ingin HadiahkuHan keluar menemui sang ibu sendiri, Lerina di biarkan di dalam istrirahat. Lagipula dia pun tidak siap bertemu dengan Laura."Ibu!"Han menyambut ibunya dengan baik, rupanya dia tidak datang sendiri melainkan dengan Sween bersamanya. Han bahkan tidak ingin menyapanya."Apa yang Kau lakukan di dalam sana, kenapa lama sekali?" tanya Laura. Ini hanya bagian basa basinya saja, tujuan yang sebenarnya adalah ingin mengetahui apa yang sudah terjadi dengan putranya di rumah bordir kemarin."Aku hanya tidur sebentar ibu, belakangan ini jam tidurku berkurang. Oh ya, ada apa ibu kesini?" tanya Han."Emmm, Kami, emm, ibu ingin mengajakmu makan malam dengan Sween nanti malam, benarkan Sween?" Laura menedipkan matanya pada Sween yang tentu saja di angguki dengan cepat oleh wanita itu."Maaf, ibu, malam ini aku sudah janji akan menemani Sean," jawab Han pura-pura kecewa."Emm, Han, Kau bisa, mengajak Sean bersama kita," usul Sween cepat."Benar sayang, bukankah besok Sean libur,