Share

Chapter. 06

Happy Reading

*

*

*

*

*

*

*

Maaf masih ada typo...

*

*

*

*

*

"Hiks... Hiks Daren plis jangan." Mohon Ale saat lagi-lagi Daren memberikan tanda di bagian leher putih milik Ale. Gadis itu menangis dan meronta mencoba melawan namun hasilnya sia-sia Daren sama sekali tidak bergerak, pria itu fokus memberikan tanda di beberapa bagian tubuh Ale.

Daren sudah melepas bajunya terpampang dengan jelas perut sixpack yang dia miliki. Siapapun kaum hawa yang melihat nya pasti akan tergoda untuk segera mencicipinya. Daren tidak mendengar apa yang sedari tadi Ale katakan kepada nya dia hanya berfokus untuk melepas semua pakaian yang di gunakan oleh Ale.

"Fu*ck kau harus menjadi milikku malam ini!" Geram Daren lalu tanpa aba-aba pria itu merobek baju Ale dia juga melepas bajunya.

"Hiks... Daren." Mohon Ale sambil menahan tangan Daren yang mencoba membuka penutup di bagian bawahnya.

"Diam lah ini akan nikmat nantinya!" Bentak Daren lalu dia dan Ale tidak menggunakan sehelai benang pun yang bisa menutupi tubuh mereka.

"Wow babe, aku tidak menyangka jika kau memiliki tubuh seindah ini." Puji Daren saat melihat tubuh Ale dari atas sampai bawah.  Lalu matanya berhenti di pusat tubuh Ale,  ternyata gadis itu sangat bersih tanpa noda sedikitpun bahkan buli-bulu tidak ada di sana.

Lalu Daren dengan nafsuh yang menggebu langsung melebarkan paha Ale sehingga pusat tubuh gadis itu tepat berada di depan wajah Daren.  Dengan perlahan Daren menjilat lalu meniup bagian sempit itu. Sungguh gadis ini sangat harum dan itu membuat Daren tegang seketika.

"Eeeengghhh.... Ahhh..Da.. darennhh." Desah Ale sambil memejamkan matanya dia sudah tidak memikirkan apapun karena di bawah sana dia sangat kenikmatan bahkan ini adalah sensasi baru untuk Ale.

"Yes babe... Mendesahlah dan sebut nama ku."

Daren kembali menikmati milik gadisnya bahkan kedua tangannya meremas payudara Ale dengan kencang.

Daren melihat ke arah Ale yang memejamkan matanya sambil sesekali mendesahkan namanya.

Daren mengubah posisinya dia mengangkat kedua kaki Ale ke atas pahanya sedangkan dia mencium Ale namun salah satu tangan miliknya menantun pusakanya ke arah vagina Ale. Ale terkejut saat benda keras menggesek miliknya dengan pelan.

"Aahhh.. " Desah Ale sambil membalas lumatan yang di berikan oleh Daren di bibirnya.

Daren merasakan ada penghalang yang membuat kejantanannya tidak bisa masuk dan dia menggeram kesal.

"Sial!" Umpatnya lalu dengan sekali hentak akhirnya kejantanya bisa masuk liang hangan milik Ale sedangkan gadis itu berteriak kesakitan.

"Sa... Sakiitt.. Aahh." Sambil mengeluarkan air matanya Daren tidak bergerak dia kembali mencium Ale agar gadisnya teralihkan dari rasa sakit.

Rasa sesak dan perih yang Ale rasakan sungguh sangat menyiksanya. Daren sungguh keterlaluan pria itu pasti tahu jika miliknya besar dan itu tidak mungkin bisa masuk ke milik Ale.

Dengan perlahan Daren menggerakkan pinggulnya lalu dia menyatukan tangan besar miliknya dan Ale sungguh sangat pas rasanya saat mereka seperti itu.

"Uhhnnngghhh...fasterrr." Rancau Ale sedangkan Daren juga lepas kendali dengan keras Daren menghentakkan pinggulnya dan itu membuat kejantanannya menyentuh rahim Ale.

"Shitt... Engghh nikmat sayanghh." Desah Daren, Ale berteriak saat pelepasan pertamanya keluar dan itu membuat Daren mengumpat nikmat saat vagina Ale menjepit miliknya.

Daren kembali mengubah posisi bercinta mereka,  dia memeluk Ale dari belakang lalu mengangkat salah satu kaki gadis itu ke atas kakinya.

Jlep.

"Ahhhh...Daren ak... Akuhhh." Desah Ale terhenti kala dia kembali mendapat kan pelepasan nya, Sedangkan Daren masih mencari kenikmatan yang sebentar lagi menghantam dirinya.

"Fu*ckk... Ahhh." Dengan tiga kali hentakan akhirnya Daren mendapatkan pelepasan nya dia mendesah nikmat. Dan mengeluarkan benihnya di dalam Ale.

Napas keduanya terengah Ale memejamkan matanya dia sungguh sangat lelah namun milik Daren yang berada di dalam miliknya kembali menegang dan itu membuat Ale membelakkan matanya.

"Da... Darenn."

"Lagi ya..... Aku belum puas." Daren kembali menggerakkan miliknya,  malam itu mereka habiskan dengan bercinta, Ale hanya bisa pasrah sedangkan Daren begitu puas karena bisa memiliki Ale.

.......

"Tuan." Panggil Andrew kepada Hans, mereka masih di rumah sakit untuk menjaga Axel. Hans menganggukkan  kepalanya lalu keluar Andrew mengikuti Hans.

Mereka tiba di taman rumah sakit yang sangat luas,  Hans duduk di kursi yang ada disana begitupun dengan Andrew.

"Katakan siapa yang menjadi dalang di balik semua ini!" Kata Hans dengan nada dingin dia menyalakan rokok miliknya.

"Anak pertama dari keluarga Romanov tuan, dia yang memukul Tuan Axel dan menculik nona Alena. Kami berusaha mencari dimana keberadaannya namun keberadaannya masih belum kami temukan."

Hans mengepalkan tangannya, kenapa harus keluarga itu. Hans sungguh sangat tidak habis pikir dan dia mengkhawatirkan keadaan anak perempuan nya yang bersama anak dari keluarga Romanov.

"Kita harus pergi ke kediaman Romanov, jangan lupa suruh anak buah mu untuk tetap mencari keberadaan Alena." Hans bangkit berdiri lalu meninggalkan Andrew disana.

"Mau kemana pah?" Tanya Indri saat melihat suaminya kembali ke kamar dan mengambil ponsel miliknya.

"Papah mau keluar sebentar, jangan kemana-mana dan jaga Axel ya." Hans mengecup bibir istrinya dengan lembut lalu dia berlalu dari ruangan tersebut.

"Aku harap sore ini Ale sudah ditemukan keberadaannya Drew." Sekarang ini mereka sudah berada di dalam mobil untuk menuju ke kediaman keluarga Romanov.

"Baik tuan, informasi yang baru saja saya dapat,  nona Ale berada si sekitar apartemen yang berdekatan dengan universitas nya namun ini masih dugaan saja."

"Periksa semua penghuni disana,  jika sudah mendapatkan keberadaan Ale jangan lupa hubungi saya,  saya akan memberikan pelajaran untuk pria yang berani membawa anak saya pergi." Andrew bergedik ngeri saat mendengar perkataan dari bosnya,  selama hampir sepuluh tahun dia bekerja dengan Hans dia tahu bagaimana pria itu.  Bahkan saat adik nya di bawa kabur oleh pria yang terobsesi dengannya.

Mereka sampai di kediaman keluarga Romanov. Satpam disana menghampiri mobil mereka."Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya satpam tersebut sambil menatap penumpang yang ada.

"Kami ingin menemui Zairo Romanov, apa dia ada?" Tanya Andrew satpam itu menyerit heran baru kali ini ada orang yang mencari tuannya  secara langsung.  Biasanya mereka akan menghubungi kaki tangan tuannya.

Satpam tersebut membuka gerbang, mobil mereka memasuki pekarangan mansion milik keluarga Romanov. Pintu mansion lebih dulu di buka oleh maid yang baru saja ingin keluar. Dia terkejut saat melihat tamu tersebut,  karena dia sangat mengenal sosok orang yang Ada di hadapannya sekarang Ini.

"Tu...tuan Greyson."

"Apa tuan mu ada?" Tanya Hans dengan nada datar saat melihat maid tersebut. Maid yang membantu untuk menyembunyikan pelarian adiknya.

"Aaa.. Ada tuan, silahkan."

Hans dan Andrew memasuki mansion mewah tersebut dengan angkuh Dan disana orang yang tengah mereka cari duduk dengan santai tanpa beban.

.......

Sekian.... Banyak yang gak Suka Kalau aku Bikin note terus di bagian Akhir... Jadi mulai sekarang aku gak lagi bikin note Dan up sesuka hati aku juga. Terima kasih.....

Kalimantan tengah, 27  oktober 2020

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status