“Bagaimana York kau puas dengan apartemen ini?” tuan tua Portland membawa York berkeliling apartemen yang akan menjadi tempat tinggal York selama ia berada di Rusia.
“Ya.” York menjawab singkat lalu mengikuti tuan tua Portland keluar dari apartemen menuju basement. Memang rencananya setelah mengantar York ke apartemen barunya, tuan tua Portland juga akan membawa York ke perusahaan untuk memperkenalkan kepada karyawan Winter Tech.
“Selamat siang presdir.”
“Siang Mr.Portland...”
“Mr. Portland...”
Inilah pemandangan yang York dapati saat memasuki gedung perusahaan bersama tuan tua Portland yang di balas tuan tua Portland dengan anggukan dan senyuman seolah menyapa balik karyawannya.
“Siapa gadis yang bersama Presdir?”
“Sangat jarang melihat presdir membawa seseorang ke perusahaan bersamanya.”
“Mungkinkah itu nona Olivie?”
“
Bagaimana tidak terkejut? Kontes itu diadakan 5 tahun lalu, berapa usia York saat itu? Hmm 13 tahun, anak 13 tahun sudah update soal AI yang notabene rumit dan sulit untuk dipahami dan yang lebih mengejutkan lagi, ia mampu mengulik kisah dibaliknya. Tolong ini bukan hal yang bisa dikerjakan oleh remaja bisa berusia 13 tahun.“Itu adalah salah satu momen yang ingin aku delete dalam hidupku, aku menyesal karena terlalu naif di masa lalu. Aku terlalu mempercayai Ecollin dan menyerahkan AI yang telah ku kerjakan berbulan-bulan dan hanya tidur 1 jam setiap harinya. Dan alhasil Ecollin menikmati semuanya dan dieluk-elukkan dunia sedangkan aku tidak mendapatkan apa-apa bahkan harus berbaring di ranjang rumah sakit hampir mati karena kurang tidur berbulan-bulan. Kalau bukan karena tuan tua Portland mungkin seorang Avery akan lenyap dari bumi ini.” Avery terkekeh miris, sebenarnya Avery tidak ingin menceritakan ini karena sama saja ini membuka luka lama dan membuatny
“Portland? apakah kau memiliki hubungan dengan Mr. Portland?” York belum sempat menjawab ketika ada suara lain yang menyahut.“Sepertinya ia memiliki hubungan dengan Mr. Portland, jika tidak bagaimana mungkin ia bisa masuk departemen R and D.”“Mungkin saja, apalagi dia baru saja menyelesaikan high school. Ini namanya nepotisme, banyak orang yang harus menangis darah agar bisa masuk departemen R and D sedangkan ia hanya mengandalkan hubungan orang dalam. Ini tidak adil.” Seorang Wanita berlipstik merah memeloti York dengan sorotan tak terima.“Akh, aku takut nantinya ia bisa menurunkan standar tim kita.”“Lagian di masih terlalu muda, dan biasanya manusia se-usianya cenderung labil dan tidak menganggap serius pekerjaannya. Nanti bukannya membantu yang ada malah jadi beban.”“Kau tidak boleh berbicara seperti itu, nanti dia menangis dan melapor pada kakeknya lalu kau di pecat apa kau
“Dia terlalu sombong dan mendominasi.” Bisik pria yang duduk di sudut ruangan pada teman pria di sebelahnya.“Yah, dia tidak sadar akan kemampuan dirinya. Biarkan saja, nanti kalau dia kalah baru tau rasa kalau ternyata dia hanyalah butiran debu.” Balas pria yang dibisikin temannya tersebut. Ternyata tidak wanita, tidak pria di tim ini semua sama julidnya.“Hufftt, kamu masih berani mengajukan persyaratan denganku. Tapi aku sepakat dan tolong kerahkan semua kemampuanmu agar nanti aku tidak dianggap mengintimidasi pemula, dan aku akan mencoba mengurangi kemampuanku untuk memberimu wajah.” Liza tersenyum sarkas karena bagaimana pun dia adalah salah satu programmer hebat untuk ukuran wanita di tim ini, itu mengapa dia bertindak sombong setiap harinya.“Tidak perlu memikirkan wajahku, pikirkan saja wajahmu. Jangan menahan kemampuanmu atau mereka akan menganggapku menang hanya karena kamu mengalah, padahal memang dasarnya kau
“Bagaimana Liza, kau mengaku kalah?” Coke menghampiri Liza yang tampak frustasi.Liza mengangkat kepalanya dan menguatkan mentalnya “Aku akan memanggilmu senior dan membayar 250.000 rubel.” Liza tidak menjawab pertanyaan Coke ia hanya menjawab bahwa ia akan membayar taruhan lalu meninggalkan ruangan tim Omega. York menaikkan alisnya, ia kira Liza akan denial dan menolak bahwa ia kalah dari York. Namun, ternyata ia langsung mengakuinya sepertinya York akan mempertimbangkan untuk mengurangi kuantitas pembalasan untuk Liza nantinya. Hanya mengurangi lho bukan membatalkan, jadi semua kembali lagi pada sikap Liza nantinya.“Huftt... Liza terlalu sombong, kesombongannya menghancurkan dirinya sendiri.”“Benar ia tidak sadar kalau di atas langit masih ada langit ujung-ujungnya mempermalukan diri sendiri kan.”“Kasihan sekali dia harus membayar 250.000 rubel, duh gagal shopping deh bulan ini.”&ldq
York memutar bola matanya “Kakak salah, pekerjaan paling mudah di dunia itu adalah coding. Lagian ini pertama kalinya aku memilih buah sendiri jadi wajar doang kalau kurang perfect. Jangan salahkan aku oke, salahkan saja buahnya yang tidak perfect.” York membela diri sambil menghitung jumlah buahan-buahan yang di masukkan Reo ke dalam trolinya setelah tadi ia mengomel panjang lebar mengalahkan klakson kereta api.“Nah, ini salah satu faktor kenapa di mata kakak, kamu masih bocil karena sudah tahu salah masih saja membela diri dan berusaha mencari kambing hitam. Gimana buahnya sudah cukup?” Oke Reo itu sayang banget pada York, jadi Reo tentu saja tidak bisa membiarkan York berada pada prespektif yang salah.“Cukup, malahan kebanyakan. Jadi apa nanti perut makan ini semua.” York membulatkan matanya setelah menghitung total buah-buahan yang berada di trolinya.“Itu sekalian stok, kamu beruntung ketemu sama kakak disini. Kal
“Selamat pagi York.” Avery menyapa York tampak asik menikmati kopinya di kafetaria.“Oh hai Avery, selamat pagi juga. Mau kopi?”“Aku tidak terbiasa minum kopi di pagi hari, aku lebih memilih untuk sarapan dan minum air putih.”“Sepertinya kau memiliki gaya hidup yang baik.” York tersenyum sambil menghirup kopi hitamnya.“Kopi hitam? Bagaimana gadis yang baru dewasa sepertimu minum kopi hitam?” Avery mengerutkan keningnya saat melihat York tampak menikmati kopi hitam tersebut.“Aku terbiasa begadang dan kopi ini adalah teman terbaik untuk menghabiskan malam yang panjang di depan komputer.” Reo sangat menyukai kopi hitam dan berhubung York sangat mengagumi Avery dan banyak menghabiskan waktu bersama Reo di depan komputer tanpa sadar ia mengkloning semua kebiasaan Reo termasuk meminum kopi hitam. Dan ternyata rasanya tidak seburuk warnanya.“Sepertinya masa-masa rema
“Apa yang ingin kau capai dengan menantang Ecollin York?” Avery menatap lurus ke mata York.“Kebenaran dan keadilan. Aku mengajakmu bekerja sama bukan hanya untuk mencapai tujuanku saja tapi karena aku tahu bagaimana rasanya ketika orang lain menunggangi kepalamu, bagaimana rasanya ketika hasil kerja kerasmu siang dan malam dengan seenak udelnya di caplok orang lain, bagaimana rasanya ketika orang lain mendapat pujian atas sesuatu yang sebenarnya tidak mereka lakukan dan tidak ada hubungannya dengan mereka. Pasti kamu tidak bisa tidur nyenyak di malam hari kan? Jika kamu tidak memperjuangkan apa yang harusnya menjadi milikmu maka milikmu yang lainnya juga akan dicaplok orang lain suatu hari nanti. Belajar tegas dari hal-hal kecil Ve.”Avery menopang kepalanya dengan frustasi. “Bisa kah kita melupakan ini dan tidak membahasnya lagi York? aku bahkan sudah lupa tentang segalanya.”York mendesah pelan “Ve lihat aku, ka
York menyusuri kota dengan kaki jenjangnya yang berbalutkan celana training dan sepatu kets. Rambut ikalnya di kuncir kuda yang memamerkan leher jenjangnya. Hidungnya tampak rakus menghirup udara pagi yang membuatnya tak merasakan dinginnya pagi. Beberapa sudah tampak beraktivitas di pagi buta seperti paman pengangkut sampah, bibi penyapu jalanan, yang membuat pagi ini sedikit semarak meski dapat di hitung jari jumlah orang yang beraktivitas di luar.Ini adalah hari minggu, hari libur, hari bersantai, dan hari untuk bermalas-malasan namun sejak ia tiba di kota ini ia belum sempat mengunjungi tempat apapun selain kantor, rumah tuan tua Portland, dan supermarket sungguh kunjungan yang membosankan bukan? Dan jadilah pagi ini York memutuskan untuk berjalan-jalan alih-alih tidur dan menghabiskan satu hari penuh rebahan di kasur.York sengaja keluar dari komplek apartemennya dan menyusuri jalanan yang tampak lengang meski ada satu atau dua kendaraan yang melintas setia