Share

Bab 26

“Bu Winda, Pak Hengky titip pesan agar Ibu menunggu Bapak. Ibu belum boleh pergi,” kata Santo sambil menahan Winda. Wajahnya tampak serba salah dan tetap tidak membiarkan Winda pergi.

“Pak Santo, tolong minggir,” pinta Winda dengan wajah lelah dan sedikit tidak sabar.

Sebenarnya Winda tahu pasti sebelum Santo mendapatkan perintah dari Hengky, lelaki itu tidak akan membiarkan dia pergi. Akan tetapi sekarang Winda sangat tidak ingin berada di tempat yang sama dengan Hengky, dia ingin sendirian untuk menenangkan diri dulu.

Martin hanya menatap Santo dalam dengan sebelah tangan yang tersimpan di dalam sakunya. Dengan nada bicara mengancam, dia berkata, “Minggir! Kalau nggak, aku akan bersikap nggak sopan.”

“Pak Martin, ini masalah keluarga Pak Hengky. Tolong jangan ikut campur,” kata Santo sambil mendorong kaca matanya yang berada di atas tulang hidung.

“Bu Winda teman aku, urusan dia adalah urusan aku juga. Nggak ada yang bisa memaksanya kalau dia nggak ingin melakukan sesuatu,” sahut M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status