Share

Bab 2979

Penulis: Arif
Di Lembah Duka, Fikri berada di kamar Arie sepanjang malam. Tidak ada yang tahu apa yang dibicarakan oleh ayah dan anak itu.

Keesokan pagi, suasana hati Fikri tampak sangat buruk. Bahkan, dia tidak menghiraukan siapa pun.

Sementara itu, Arie tampak bersemangat. Dia bekerja sama dengan Wira untuk menyusun strategi melawan Panji.

Semua persiapan sudah selesai. Wira pun tidak berlama-lama di Lembah Duka. Siang hari itu, dia langsung membawa rombongan meninggalkan Lembah Duka.

Awalnya hanya ada empat orang saat pergi, tetapi sekarang bertambah satu orang, yaitu Fikri. Namun, di belakang masih ada banyak ahli yang mengikuti.

Hanya saja, orang-orang ini menjaga jarak dengan Wira dan lainnya. Mereka terus mengikuti tanpa pernah kehilangan jejak Wira dan lainnya. Mereka ini tentu adalah orang-orang yang diutus oleh Arie untuk bekerja sama dengan Wira dalam menghadapi Jaran.

"Ayahmu seharusnya sudah kasih tahu kamu semuanya, 'kan?" Sambil menunggang kuda, Wira menatap Fikri yang berada di sampi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2980

    "Ayahmu jauh lebih bijaksana daripada yang kamu kira. Kamu cuma perlu menuruti perintahnya.""Mengenai Lembah Duka, kamu perlahan-lahan lupakan saja. Mulai sekarang, kamu bukan lagi bagian dari Lembah Duka. Kamu berasal dari Provinsi Tengah dan aku sahabatmu."Fikri mengangguk, tetapi matanya berkaca-kaca. Memikirkan apa yang akan mungkin terjadi ke depan, hatinya terasa berat.Wira menghibur, "Tenang saja, mungkin situasinya nggak seburuk yang kamu bayangkan. Lembah Duka belum tentu akan hancur.""Kita cuma perlu fokus pada tugas kita. Sisanya biarkan ayahmu yang mengurusnya. Mungkin masalah seperti ini nggak akan bisa mengancamnya."Meskipun mereka hanya selisih beberapa tahun, Wira tidak menganggap mereka sebagai teman sebaya. Di matanya, Fikri lebih mirip anak kecil.Sikap Fikri memang lebih dewasa jika dibandingkan dengan Agha. Namun, kesenjangan di antara keduanya tidak terlalu banyak."Omong-omong, sebentar lagi kita akan masuk Provinsi Tengah. Jangan lupa menyamar. Aku khawatir

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2981

    Saat Wira dan yang lainnya tiba di sekitar Provinsi Tengah, Jaran dan Caraka yang sudah menunggu lama di pintu gerbang kota pun segera menemukan target mereka."Mereka malah bisa keluar dari Lembah Duka dengan selamat? Ini memang di luar dugaanku. Tapi, dilihat dari situasinya sekarang, sepertinya mereka nggak menemukan bala bantuan," kata Jaran yang berdiri di atas tembok kota sambil tersenyum dingin.Sebelum Wira dan yang lainnya pergi ke Lembah Duka, Jaran sudah menduga hasilnya akan seperti ini. Namun, dia tidak menyangka Wira ternyata bisa keluar dari sana dengan selamat.Lembah Duka tentu saja memiliki peraturannya tersendiri, orang luar sulit untuk masuk ke sana. Jika masuk, mungkin hanya akan menambah masalah bagi diri mereka sendiri. Untuk keluar dari sana adalah hal yang sangat sulit. Bagaimanapun juga, lembah itu memiliki terlalu banyak rahasia, tentu saja tidak suka diganggu orang luar.Namun, Wira malah bisa keluar dari Lembah Duka dengan selamat, hal ini memang membuat Ja

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2982

    Fikri berkata dengan dingin, "Dilihat dari penampilannya yang seperti itu, aku sudah tahu siapa dia. Pengkhianat ini malah inisiatif datang mencariku, ini malah memudahkan urusan kita. Sekarang semuanya sudah siap, hanya tinggal bertindak saja. Kalau sudah di dalam kota, kita memang akan sulit untuk melawannya.""Kalau kita bertindak di sana, kemungkinan besar akan menarik perhatian orang lain. Tapi, sekarang dia sendiri yang mendekati kita, kita pun jadi jauh lebih mudah untuk menghabisinya. Nanti kita pancing dia ke tempat yang lebih jauh dari sini, lalu kita baru bertindak. Kita singkirkan dia dengan diam-diam."Sebagai pewaris ketua Lembah Duka, Fikri tidak akan membiarkan siapa pun melanggar aturan dari Lembah Duka. Apa yang dilakukan Jaran sudah membawa bencana besar bagi orang-orang di lembah. Jika orang-orang itu tahu ada orang dari lembah yang keluar dari sana, mungkin nyawa mereka juga tidak akan selamat."Kita jalankan semuanya sesuai dengan rencanamu," kata Wira dengan perl

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2983

    "Tapi, tempat ini nggak akan jadi kuburanku, melainkan jadi kuburan kalian. Karena kalian sendiri yang cari mati, aku akan mengabulkan keinginan kalian," kata Jaran.Dalam sekejap, kedua pihak berpindah ke tebing gunung yang letaknya jauh dari sana. Setelah bergerak sekitar satu jam, Wira dan yang lainnya sudah tiba di tebing gunung itu. Pemandangan di sana sangat tandus dan terdapat sebuah jurang yang sangat dalam di samping. Tempat ini terlihat sangat menyeramkan, tetapi sangat cocok untuk pertarungan hidup dan mati juga."Aku tahu kamu sengaja mengulur waktu. Kamu pasti sudah tahu kemampuanku juga, jadi nggak berani melawanku secara langsung. Sayangnya, sekarang kita sudah sampai ke sini, aku ingin melihat kamu masih punya cara apa lagi untuk terus mengulur waktu," kata Jaran dengan tegas.Jaran berpikir tadi Wira memilih untuk berpindah lokasi, ini membuktikan Wira pasti sedang mengulur waktu. Bagaimanapun juga, Wira juga sudah tahu kekuatannya, tidak akan berani benar-benar melawa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2984

    "Karena kamu memilih untuk mati bersama mereka, jangan salahkan aku nggak berbelas kasihan," teriak Jaran dengan marah.Namun, saat Jaran hendak turun tangan, terdengar suara angin yang bertiup dan langsung muncul beberapa sosok di depannya. Mereka semua mengenakan jubah hitam dan hanya menunjukkan sepasang mata saja. Melihat mereka, dia langsung menjadi panik. Dia juga berasal dari Lembah Duka, tentu saja tahu siapa mereka dan dia tidak mungkin bisa menandingi mereka.Dalam sekejap, napas Jaran menjadi makin terengah-engah. Dia mengepalkan tinjunya dengan erat dan secara refleks mundur beberapa langkah, lalu berkata dengan ekspresi serius, "Kalian semua meninggalkan Lembah Duka? Apa kalian masih ingat dengan aturan yang ditetapkan orang-orang itu untuk Lembah Duka?""Sekarang kalian keluar dari Lembah Duka berarti sudah menentang mereka secara terang-terangan. Kalau ketahuan mereka, mereka pasti nggak akan membiarkan kalian begitu saja.""Bagaimana kalau kita saling mengalah? Jangan a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2985

    Sementara itu, terlihat sebuah lubang hitam dan kini masih sedang meneteskan darah di kepala Jaran. Dalam sekejap, Jaran sudah terkapar di tanah dan langsung mati."Apa yang sudah terjadi?" tanya semua orang yang menoleh secara bersamaan dan menatap Wira.Saat ini, Wira masih menggenggam sebuah pistol dan tadi dia yang menembak saat Jaran tidak memperhatikannya. Bagaimanapun juga, perhatian Jaran sedang tertuju pada Fikri, ini juga yang memberikannya kesempatan bagus untuk bertindak. Dia pun berhasil memastikan kemenangannya hanya dengan satu tembakan."Aku khawatir dia benar-benar akan menggunakan ilmu sihir terkuatnya seperti yang dikatakannya dan membawa masalah bagi kalian semua, jadi aku langsung menembaknya. Dengan begitu, kita juga akan menghemat banyak tenaga," kata Wira sambil tersenyum dan menyimpan kembali pistolnya.Fikri yang berdiri di samping pun segera mendekati Wira dan berkata sambil tersenyum, "Kalau kamu punya senjata seperti ini sejak awal, kenapa masih perlu bantu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2986

    Jaran berpikir saat Wira sendiri yang ingin menceritakannya, semua kebenarannya pun akan terungkap.Wira tersenyum dan berkata, "Nggak bisa dibilang seperti ini juga. Aku mencari kalian bukan hanya untuk menghadapi dia, aku sebenarnya punya alasan lain juga. Aku juga ...."Saat mengatakan itu, Wira melirik bungkusan yang berisi abu jenazah di punggung Agha.Saat baru bertemu dengan Wira dan yang lainnya, Fikri kebetulan melihat adegan itu. Dia pun langsung mengerti, ternyata begitu kejadiannya. Sepertinya, Wira adalah orang yang sangat menghargai hubungannya dengan yang lainnya juga hingga rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk mencari jasad teman-temannya. Bisa memiliki teman seperti ini termasuk keberuntungan seumur hidup.Saat keduanya sedang berbicara, Dwija tiba-tiba mendekati Wira dan berkata sambil menunjuk ke arah kaki gunung, "Ada orang yang datang."Wira dan yang lainnya segera berjalan ke tepi tebing gunung dan melihat saat ini seluruh gunung sudah dikepung dengan rapat.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2987

    Agha merasa jurang itu sangat dalam, siapa pun yang melompat ke dalamnya akan langsung kehilangan nyawanya. Meskipun mereka memiliki kemampuan, mereka juga tidak akan sanggup menahan dampak dari lompatan itu. Hasil akhirnya sudah bisa ditebak.Wira mengernyitkan alis dan berkata dengan nada yang muram, "Tapi, ini cara terakhir kita. Sekarang kita nggak mungkin langsung menerobos begitu saja dan melawan mereka. Kita sudah jelas kalah jumlah dan ditambah lagi ini adalah wilayah barat. Kalau kita bersikeras melawan mereka, pada akhirnya kita yang pasti akan rugi.""Jadi, satu-satunya cara yang paling aman sekarang adalah mencari jalan dari jurang ini. Kita lihat apa kita bisa bersembunyi di sekitar sini untuk sementara. Kalau mereka sudah mencari kita di sini selama beberapa hari dan tetap nggak menemukan kita, aku yakin mereka pasti akan pergi. Meskipun nggak pergi, penjagaan mereka juga akan berkurang. Pada saat itulah, kita baru melarikan diri."Wendi dan Dwija tidak mengatakan apa-apa

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3044

    "Kamu tentu saja akan menjadi pemimpin dari Paviliun Langit ini. Delapan divisi jaringan mata-mata juga nggak akan berubah, hanya namanya saja yang diganti menjadi delapan divisi Paviliun Langit. Soal ketua divisinya, kamu saja yang memilihnya. Tenang saja. Aku membentuk Paviliun Langit bukan untuk melemahkan kekuatanmu, tapi ingin memperluas pengaruhmu," jelas Wira.Jaringan mata-mata hanya sebuah organisasi intelijen saja, sehingga Wira ingin membentuk Paviliun Langit. Paviliun ini bukan hanya bisa membantunya mengumpulkan informasi, tetapi bisa menjalankan tugas lainnya seperti membunuh diam-diam juga. Kini, dunia sudah kacau dan beban yang dipikulnya akan makin berat. Lucy tentu saja harus memikul tanggung jawab yang lebih besar juga."Baik. Semuanya akan dijalankan sesuai perintah Tuan. Aku akan segera mengurusnya," jawab Lucy dengan segera. Wira bisa memercayainya bukan hanya karena kesetiaannya, tetapi karena kemampuannya dalam menjalankan tugas juga. Di saat seperti ini, dia ti

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3043

    Di surat yang dikirimkan Bobby sudah dijelaskan bahwa saat ini terjadi perubahan besar di berbagai suku di utara. Suku-suku yang awalnya masih dikendalikannya, kini muncul para pengkhianat yang sedang berperang melawannya. Ditambah lagi, beberapa suku besar lainnya juga mulai mengerahkan pasukan mereka, sehingga posisinya makin berbahaya. Dia pun terpaksa meminta bantuan pada Wira.Orang yang bisa segera membantu Bobby sebenarnya adalah Osman karena lokasi Kerajaan Beluana lebih dekat dengan wilayah suku utara. Dalam waktu dua hari dua malam saja, pasukan mereka sudah bisa tiba di sana dan keduanya bekerja sama dalam pertempuran itu.Namun, hubungan Bobby dan Osman tidak begitu baik. Saat itu Osman bisa membantunya juga berkat pengaruh dari Wira. Jika tidak, Osman tidak mungkin memedulikan urusannya. Kali ini, dia juga hanya bisa kembali meminta bantuan dari Wira, berharap Wira bisa membantunya menenangkan kekacauan di wilayah suku utara ini.Agha dan Nafis yang berdiri di belakang Wir

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3042

    Menurut Wira, selama para pejabat sipil dan jenderal militer bekerja sama, mereka baru bisa terlepas dari hambatan dan tak terkalahkan dalam pertempuran."Kita biarkan dulu masalah ini. Kali ini aku kembali karena masih ada banyak hal yang harus diselesaikan. Soal perang dengan Kerajaan Beluana ini. Meskipun kita nggak memulai pertempurannya sekarang, sebentar lagi perangnya juga nggak akan bisa terhindar lagi," kata Wira dengan nada muram.Senia dan juga Ciputra memiliki ambisi tersendiri. Keberadaan kedua orang ini menjadi faktor yang paling labil, sehingga mereka harus disingkirkan agar kelak tidak menimbulkan ancaman. Para rakyat di seluruh negeri juga tidak perlu hidup dalam kekhawatiran dan ketakutan lagi dan dia juga tidak perlu memikirkan mereka lagi. Dia tahu makin besar kemampuannya, makin besar pula tanggung jawabnya.Nafis segera menganggukkan kepalanya. Dia selalu mematuhi perintah Wira, berbeda dengan Danu dan Doddy. Sebenarnya, dia begini karena dia sangat tahu posisinya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3041

    Wira memelototi Mahart dan berkata dengan kesal, "Kamu ini juga nggak memikirkannya baik-baik, mana mungkin aku nggak bisa mengenali istriku sendiri. Hanya berdasarkan perasaan yang kamu berikan saja, aku sudah bisa menebak kamu ini bukan Wulan. Kalau kamu berani memainkan trik seperti ini di depanku lagi, jangan salahkan aku nggak sungkan padamu."Mahart segera menganggukkan kepala dan tidak berani berbicara lagi. Semua ini adalah ide dari Agha. Jika tidak, dia tidak akan melakukan hal yang begitu bodoh."Kak Wira, apa sekarang kamu akan kembali untuk melihat para kakak ipar?" tanya Doddy yang mengalihkan topik pembicaraannya.Saat Wira baru saja hendak mengiakan, Nafis tiba-tiba mendekat dan berdiri di depan Wira."Tuan, sudah lama nggak bertemu," sapa Nafis.Setelah lama tidak bertemu, Nafis memang terlihat lebih bersemangat dan berwibawa dibandingkan sebelumnya. Auranya juga terasa lebih tajam. Saat ini, dia sudah menjadi jenderal besar di Kota Limaran dan bertanggung jawab menjaga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3040

    Namun, auranya sangat berbeda. Apa mungkin karena sudah lama tidak bertemu, jadi terasa agak asing?"Bukannya aku nggak ingin pulang, hanya saja ada urusan penting yang harus diselesaikan. Mana mungkin aku nggak merindukan kalian? Selama aku pergi, aku selalu memikirkan kalian!" sahut Wira buru-buru.Wulan yang berdiri di samping tetap memasang ekspresi dingin. "Dasar pembohong! Kalau kamu benaran merindukan kami, kamu nggak akan pergi selama itu! Semua pria memang sama saja. Kalian egois dan cuma memikirkan diri sendiri!""Sudahlah, aku malas berdebat denganmu. Sebaiknya kamu segera berkemas dan pulang untuk melihat kami!"Wira menatap Wulan untuk waktu yang cukup lama. Tiba-tiba, tatapannya menjadi dingin. Dia segera menghampiri Wulan dan mencengkeram pergelangan tangannya."Sakit," ucap Wulan secara spontan.Doddy yang melihatnya pun terkejut. Apa yang terjadi? Wira terkenal sangat menyayangi istrinya, selalu memperlakukan mereka dengan sangat baik. Kenapa tiba-tiba menjadi sekasar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3039

    Setelah beberapa orang itu pergi, Doddy tetap tinggal di aula. Dia berjalan ke pintu, memastikan orang-orang sudah menjauh. Kemudian, dia kembali ke sisi Wira dengan dahi berkerut dan bertanya, "Kak, sebenarnya apa maksud mereka?""Sejak mereka datang, setiap hari cuma bahas soal uang. Kami nggak diperbolehkan melakukan apa pun. Aku rasa mereka sengaja menyulitkanmu. Apa mereka takut kita kalah perang, lalu mereka akan kehilangan kehidupan nyaman seperti sekarang ini?"Doddy menggertakkan giginya dengan kesal. Dia sungguh tidak mengerti mengapa Osmaro dan lainnya tidak mendukung gagasan memulai perang. Bukankah bagus jika mereka bisa mendamaikan sembilan provinsi secepat mungkin? Ini adalah hasil yang diinginkan semua orang, 'kan?Wira menghela napas dan menyahut dengan pelan, "Kamu tentu nggak ngerti apa yang mereka pikirkan. Sebenarnya mereka cuma pikirin kita. Aku percaya mereka nggak punya niat buruk.""Mereka bersikap seperti ini karena nggak ingin para rakyat mengalami penderitaa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3038

    Wira tertegun, matanya membelalak lebar. Tidak disangka, selama dia tidak ada, mereka telah melakukan begitu banyak hal, bahkan berhasil mengumpulkan begitu banyak persediaan uang dan bahan pangan untuknya."Bagus, benar-benar bagus! Dengan jawaban Tuan Harraz ini, aku nggak punya kecemasan apa pun lagi." Wira tertawa terbahak-bahak.Namun, Huben masih tampak cemas. "Gimana kalau perang belum selesai dalam 3 sampai 5 tahun?"Sembilan provinsi kembali terjerumus dalam kekacauan. Ini bukan perang yang bisa selesai hanya dalam beberapa tahun. Begitu kembali ke dalam kobaran perang, tidak ada seorang pun yang tahu akan seperti apa hasilnya.Fransco juga mengangguk setuju. "Benar. Kalau perang besar terus berlanjut, rakyat di dua provinsi kita pasti akan menghadapi beban yang belum pernah terjadi sebelumnya.""Kepercayaan dan dukungan rakyat yang susah payah dikumpulkan, kemungkinan besar akan hancur dalam sekejap. Segala upaya yang telah dilakukan sebelumnya akan menjadi sia-sia.""Selain

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3037

    "Aku juga dengar, orang itu menguasai beberapa ilmu sihir dan ahli dalam formasi perang. Dia punya keahlian yang luar biasa!""Dia bahkan menjadi orang kepercayaan utama dari Senia.""Kalau orang seperti itu berhasil disingkirkan, tekanan kita pasti akan berkurang."Mendengar ucapan semua orang, Wira mengangguk setuju dan tidak menyembunyikan apa pun. "Yang kalian katakan benar, Panji memang punya kemampuan seperti itu. Makanya, dia harus disingkirkan. Kali ini, aku telah menghadapi banyak kesulitan untuk menyingkirkannya."Semua orang menarik napas panjang. Ternyata, selama ini Wira tidak berdiam diri saja. Mereka sudah salah paham terhadap Wira!Wira melanjutkan, "Oh ya, ada satu hal lagi. Setelah menyingkirkan Panji, Kerajaan Agrel tetap menjadi ancaman bagi kita. Aku baru saja menerima informasi terpercaya bahwa Senia telah menghubungi Kerajaan Beluana dan siap untuk menyerang kita.""Tapi, aku nggak akan tinggal diam. Aku juga sudah membuat kesepakatan dengan Osman. Kalau perang b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3036

    "Tuanku, akhirnya kamu pulang. Kami pikir kamu sudah nggak peduli dengan kedua provinsi ini lagi," ucap Huben terlebih dahulu dengan nada tidak puas.Bagi Wira, menjadi seorang pemimpin yang hanya memberi perintah memang mudah. Namun, semua beban dan tanggung jawab akhirnya ditanggung oleh bawahan. Siapa yang bisa merasa senang dengan itu?Apalagi, selama ini mereka tidak bisa menghubungi Wira dan hanya bisa bertahan dengan segala kemampuan yang ada.Pada hari-hari biasa, mungkin semua masih berjalan lancar tanpa banyak kendala. Namun, sejak bencana banjir melanda sembilan provinsi, masalah menjadi semakin banyak. Terlebih lagi saat membuat keputusan besar tanpa Wira sebagai pendukung utama, langkah mereka terasa begitu berat.Untungnya, semua bisa dilalui dengan baik. Namun, melihat Wira kembali, mereka tidak bisa menahan diri untuk mengungkapkan keluh kesah mereka. Mereka ingin Wira tahu betapa besar usaha dan pengorbanan mereka."Semuanya, sudah lama nggak ketemu. Aku bukan sengaja

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status