Share

17. Tunggu Aku

"Sepertinya kau tidak dididik dengan baik oleh orangtuamu! Kau bangun lebih siang dari tetua di kediaman ini." Lara menatap Maevea sinis.

Maevea biasanya bangun jam enam pagi setiap harinya, tapi karena semalam Rael tidak mau melepaskannya sehingga dia kelelahan dan kurang tidur. Dia akhirnya bangun lebih siang.  "Maafkan aku, Kakak ipar." Dia hanya bisa meminta maaf.

"Eve, ayo duduk di sini." Lize menepuk sofa di sisi sebelahnya. Wanita tua itu menyambut Maevea dengan hangat, berbanding terbalik dengan Lara.

Saat Maevea sudah duduk, Lize meraih tangan Maevea dan mengelusnya dengan perlahan. "Apakah tidurmu nyenyak?"

"Aku tidur nyenyak, Bu."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status