Share

Bab 826

Kediaman Ika di Kota Sela.

Suhu di dalam ruangan meningkat.

Kulit Sisca yang tadinya terasa dingin hingga mati rasa sudah perlahan-lahan membara.

Sisca meminum banyak minuman terlarang. Nafsu yang membara di saat ini membuat Sisca merangkul leher Hendra sambil mengatakan, "Hendra ... aku mau."

Hendra menahan belakang lehernya dan menempelkan keningnya sambil sengaja menanyakan, "Sisca, apa yang kamu mau?"

...

Ciuman panas mulai menyebar.

Namun, mereka tidak lanjut ke tahap selanjutnya.

Hendra tidak akan tergoda begitu saja, dia berkata, "Kamu panggil aku suamimu, maka aku akan memberikannya."

Sepasang kaki Sisca terus bergesekan, sepasang matanya bahkan memerah dan berkaca-kaca, tapi dia terus memegang lengan Hendra untuk menahan dirinya.

Hanya dalam beberapa detik, melihat Sisca sangat menderita, Hendra pun tidak ingin mempersulitnya lagi dan ingin memuaskannya.

Sisca malah memanggilnya dengan sapaan yang sulit diucapkan, "Suamiku ...."

Akan tetapi, suara Sisca sangat kecil seperti su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status