"Berhenti."Suara pria sangat rendah dan memancarkan aura yang sulit ditolak.Sisca langsung berhenti di tempat, dia pun langsung bertanya tanpa menoleh, "Apakah masih ada yang bisa dibantu, Pak Hendra?""Kalau kamu datang untuk kerja, kenapa kamu buru-buru pergi?"Sisca mengepalkan tangan dengan erat karena dia memiliki firasat buruk."Plak!"Hendra langsung melemparkan segepok uang tunai di atas meja.Dia memainkan alisnya, kemudian berkata, "Minum bir ini, maka uang ini akan menjadi milikmu."Minum bir ....Sisca sangat terkejut, dia menelan air liur dan berkata, "Maaf, Pak Hendra. Aku alergi alkohol."Hendra hanya tersenyum sambil berkata, "Benarkah? Aku sudah lupa."Kata-kata ini sangat sadis.Sudah lupa ....Sisca alergi terhadap alkohol, meskipun minum minuman dengan kadar alkohol yang sangat rendah, Sisca tetap mengalami ruam di seluruh tubuh. Apalagi kalau minum arak akan menimbulkan akibat lebih parah hingga syok.Enam tahun lalu, Sisca tidak sengaja minum minuman yang mengan
Setelah Sisca mengutip uang-uang tersebut, dia membawa biolanya berjalan ke pintu dengan lemas.Hendra tidak melihatnya sama sekali, dia hanya mendongak dan menghabiskan segelas sampanye. Setelah itu, dia dengan nada dingin berkata, "Oh ya, kalung cincin perak di leher Nona Sisca sangat jelek."Sisca langsung tercengang dan berhenti dengan membelakangi Hendra.Dia meraba kalung perak di lehernya. Ini adalah cincin pasangan yang dibeli Hendra enam tahun lalu. Kalung ini terbuat dari perak, memang tidak bernilai, tapi Sisca selalu merawatnya bak harta."Aku sudah terbiasa memakainya. Cincin ini diberikan padaku enam tahun lalu, berarti sudah menjadi milikku. Jadi, seharusnya nggak ada hubungan dengan Pak Hendra mau kupakai atau nggak."Lagi pula, ini adalah kalung yang diberikan enam tahun lalu oleh Hendra yang sangat menyayanginya di saat itu.Sisca hanya ingin menyimpan sedikit kenangan indah, meskipun kenangan indah itu menyakitinya di malam hari, dia masih saja mau menyimpannya.Kera
Billy menganggukkan kepala dan menjawab, "Aku ingat."Dulu, Hendra pernah ditikam di penjara, dia bahkan hampir mati karena sisa satu sentimeter lagi sudah sampai jantungnya.....Entah bagaimana Sisca tiba di rumah.Di perjalanan pulang, dia muntah beberapa kali hingga merasa nyaman.Ketika melewati apotek, dia membeli obat pengar dan obat alergi.Ketika tiba di rumah, ruam di tubuhnya sudah memudar, tapi bau alkohol masih terasa sangat kuat.Lampu rumah masih menyala.Sisca meletakkan tasnya dan ganti sandal, tapi Angel tidak datang memeluknya seperti biasanya."Angel?"Tidak ada yang jawab? Apakah Angel sudah tidur?Sisca masuk ke dalam kamar melihat Angel meringkuk di tempat tidur dengan wajah pucat dan terengah-engah.Sisca sangat tercengang! Dia langsung menghampirinya dan bertanya, "Angel, ada apa denganmu?""Ibu ... aku sakit .... Dadaku sakit ...."Suara Angel terdengar sangat lemah."Ayo pergi ke rumah sakit! Angel, tahan dulu, ya."Sisca segera menghubungi ambulans dan mengg
Malam hari di ruang UGD.Angel langsung diantar ke ruang gawat darurat, Sisca yang basah kuyup langsung dihentikan oleh perawat, "Nyonya, tunggu di sini."Sisca terus memantau kondisi di dalam ruangan. Di saat ini, dia merasa sangat pasrah, dia menggenggam tangan perawat dengan gemetar dan memohon dengan suara serak, "Tolong selamatkan anakku."Suara Sisca bahkan terdengar sedang menahan tangisan.Perawat langsung menasihatinya, "Tenanglah, Nyonya. Kami akan berusaha sepenuhnya."Sisca hanya menganggukkan kepalanya, sepanjang jalan tadi dia sangat panik. Setiba di rumah sakit, dia pun merasa lega hingga perlahan-lahan jongkok karena kedua kaki yang merasa lemas.Ketika Angel pingsan di punggungnya, perasaan akan kehilangan membuatnya merasa dunia terasa gelap dan segera kiamat.Seluruh tubuh Sisca terus bergetar.Enam tahun lalu, dia pernah merasakannya di saat Hendra memutuskan hubungan dengannya di penjara.Di saat itu, dia bahkan merasa kesakitan ketika bernapas.Saat sedang sedih,
Angel tersenyum sambil berkata, "Aku juga ingin makan kentang tumbuk."Barusan Angel selesai bicara, tiba-tiba terdengar suara seorang pria, "Kentang tumbuk sudah datang!"Richard masuk dengan membawa makanan sambil berkata, "Aku beli sedikit bubur dan kentang tumbuk. Ayo makan dulu.""Terima kasih, Paman."Richard mengelus kepala Angel sambil berkata, "Angel, jaga dirimu baik-baik, ya. Jangan buat ibumu khawatir.""Oke.""Angel memang sangat pintar."Sisca mengambil kentang tumbuk dengan sendok dan menyuapi Angel.Richard melihat ruam di punggung tangan Sisca dan menanyakan, "Kamu alergi, ya? Aku tadi ke apotek beli salep alergi, nanti kamu oles, ya."Sisca sedikit tercengang, dia langsung menjawab, "Setiap kali kami datang ke rumah sakit selalu merepotkanmu. Terima kasih, ya.""Kalian sama sekali nggak merepotkan. Kamu merawat Angel sendirian juga bukan hal yang mudah, aku hanya membantu saja. Sisca, terkadang kamu nggak perlu melakukan semuanya sendirian. Kalau kamu perlu bantuan, k
Keesokan hari, saat Nancy mengetahui Angel jatuh sakit, dia segera menuju ke rumah sakit.Nancy datang ke rumah sakit dengan kantongan besar yang berisi makanan dan mainan, lalu berkata, "Duh! Angel, kenapa kamu semakin kurus?!""Mami!"Sejak Angel lahir, Nancy langsung menjadikannya sebagai anak angkat."Mari cium Mami! Sayangku, tanganmu bahkan sudah bengkak karena infus."Wajah Angel ditekan dengan kuat oleh Nancy hingga Angel berkata, "Mami! Mami terlalu ramah sampai wajahku sakit!""Eh, maaf. Angel, Mami beli makanan dan mainan untukmu. Apa kamu menyukainya?"Sisca pun berkata, "Kamu beli terlalu banyak. Dia juga nggak sakit parah, jangan terlalu memanjakannya."Nancy berkata tanpa rasa bersalah, "Dia masih anak kecil, jadi harus dimanjakan. Benar 'kan Angel?"Angel pun tersenyum bahagia dan memainkan mata terhadap Nancy, lalu berkata, "Mami, aku sayang kamu! Muachh!""Aku sayang kamu!" ujar Nancy sambil membuat tanda hati.Ketika Angel sedang ganti pakaian boneka barbie, Nancy la
Saat itu, Hendra berkata, "Sisca, jangan biarkan siapa pun menyentuhmu selain diriku. Aku nggak bisa menerimanya."Hendra memang orang yang keras kepala, dia sangat cinta, dia juga sangat dendam."Awal-awalnya, aku takut dia merebut Angel dari sisiku dan menggunakan Angel untuk balas dendam terhadapku."Nancy dengan tercengang berkata, "Dia begitu gila, dia pasti bisa melakukannya!"Di saat ini, Nancy tiba-tiba mendapat telepon dari kantor."Halo, Kepala Editor.""Kamu ke mana saja? Skandal Hendra sudah naik ke peringkat teratas! Berita utama kantor kita bulan ini direbut orang lain lagi!"Berita tentang Hendra?Setelah mematikan telepon, Nancy langsung membuka Twitter.Pencarian terhangat nomor satu: "Hendra Setiawan dan Kimiko Audrey bertunangan!"Di akhir kalimat pencarian ini bahkan ada dengan kata "populer"."Apaan? Gila!" teriak Nancy dengan terkejut.Sisca mengira ada yang terjadi di kantor Nancy, dia pun bertanya, "Ada apa?"Nancy memberikan ponsel kepada Sisca, "Lihatlah, beri
"Segera cari dokter bedah jantung yang terkenal untuk operasi bypass jantung ayahku. Ya, begitu saja."Ketika Hendra sedang berdiri di dekat jendela menelepon asistennya, seorang anak kecil tiba-tiba menghampirinya sambil menatapnya dengan mata melebar.Tidak lama kemudian, pengawal Hendra langsung datang menjauhkan anak kecil itu.Anak kecil itu malah menarik celana Hendra sambil berkata, "Paman, aku bukan orang jahat! Suruh dia jangan tangkap aku!"Hendra pun tercengang ketika melihat orang yang menghampirinya adalah anak kecil tanpa niat buruk, jadi dia langsung menyuruh pengawalnya untuk melepaskan Angel."Apa kamu baik-baik saja?"Angel mendongak sambil berkata, "Aku baik-baik saja. Paman, kamu tampan sekali! Apa aku boleh berbicara denganmu?"'Anak ini terlihat sangat berani.'Dia bahkan tidak takut kepada Hendra yang menatapnya dengan ekspresi menakutkan.Hendra tidak pernah berinteraksi dengan anak-anak, dalam sesaat dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Hendra langsung bert