Share

Bab 3

Enam tahun berlalu.

Sebuah layar LED di kawasan pusat CBD yang paling ramai di Kota Aroha sedang memutarkan sebuah wawancara.

"Beberapa waktu ini, Grup SY memasarkan secara terbuka di bursa efek Kota Lamona. Grup SY hanya menggunakan enam tahun untuk membangun perusahaan wirausaha menjadi perusahaan sekuat sekarang. Pemegang saham dan CEO Grup SY adalah Hendra Setiawan. Dia menjadi legenda di bursa efek Kota Lamona, selain itu, seminggu yang lalu dia bahkan menjadi sampul majalah 'Buzz'. Hari ini, kami sangat beruntung bisa mewawancarai Pak Hendra untuk menceritakan bagaimana dirinya membangun Grup SY menjadi sebuah perusahaan yang begitu kuat."

Sisca dengan kecewa keluar dari Gedung Minor sambil membawa kertas CV, dia langsung melihat pria yang bersinar terang di layar besar.

Seorang pria yang sangat putih dan tampan, dengan setelan abu-abu dan dasi perak, dia meletakkan tangannya yang besar dan panjang di atas paha. Dia duduk tegak santai, sambil menunjukkan senyuman sopan saat menghadap kamera. Dia terlihat sangat tenang, bahkan memancarkan aura yang kuat.

Jawabannya terhadap pembawa acara sangat singkat.

Hendra hanya menjawab, "Berkat kebencian."

Pembawa acara mengira Hendra sedang bercanda. Mereka susah payah mengundang orang hebat seperti Hendra, jadi dia tidak ingin menyia-nyiakannya. Pembawa acara itu pun menanyakan pertanyaan sensitif, "Ada kabar kalau Pak Hendra pernah dipenjara enam tahun yang lalu karena jebakan cinta pertama. Aku sangat penasaran apakah isu ini benar?"

Suasana langsung berubah ketika pertanyaan ini dilontarkan.

Hendra tetap duduk dengan santai, ekspresinya bahkan sangat datar seakan-akan tidak ada yang berubah, akan tetapi tatapan matanya dipenuhi dengan kebencian!

Dia merapikan kancing jas sambil berdiri, kemudian meninggalkan sebuah kalimat, "Terkadang rasa penasaran bukanlah hal yang baik."

....

Sisca yang berdiri di depan layar besar langsung terkejut hingga wajahnya memucat.

Sudah enam tahun!

Waktu mengubah Hendra menjadi pemimpin yang sempurna, juga membuatnya menjadi lebih tertutup.

Kisah kehidupannya yang dipenjara enam tahun lalu sudah berubah. Bahkan jika membicarakan masa lalu yang menyedihkan itu hanya akan membuat orang genius ini menjadi semakin misterius. Orang-orang di dunia selalu mengagumi apa pun, apalagi hal-hal yang misterius dan berkuasa seperti ini akan membuat mereka semakin mendambakannya.

Para netizen hanya mengomentari, "Cinta pertama Hendra benar-benar bodoh! Dia pasti sangat menyesal!"

Sisca pun tertawa karena dia memang menyesal.

Sisca selalu menyesal setiap hari.

Akan tetapi, sekarang dia dan Hendra sudah menjadi orang yang beda dunia.

Sisca baru saja dipecat dari stasiun TV Kota Aroha. Stasiun TV mengatakan kalau Sisca sudah menyinggung orang penting. Akan tetapi, Sisca terus mencari pekerjaan, sayang sekali semuanya menolak.

Orang penting yang tidak boleh disinggung mungkin adalah ... Hendra, 'kan? Hendra masih membencinya sampai sekarang.

Namun, Sisca tidak membenci pria itu sama sekali, karena ini adalah hukumannya dan dia pantas menerimanya.

Hanya saja, Angel segera duduk kelas satu, tapi Sisca malah masih belum sanggup membayar uang sekolah puluhan juta .... Akhir bulan ini, dia juga harus membayar uang sewa rumah. Semua pengeluaran ini membuat Sisca merasa frustasi.

Uang ... uang ... ke mana dia harus mencari uang?

Sisca pun mengeluarkan sebuah kartu nama yang diberikan Nancy.

Manajer Kelab Basti, Pak Andi.

Untung saja Sisca pintar menyanyi, jadi dia bisa bekerja di kelab malam.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status