Share

Sosok JK, ingat?

Mayang bergeming di ambang pintu ruang kerja.

"Tidak. Keputusan saya tidak bisa diganggu gugat sekalipun kamu memilih berhenti di perusahaan ini. Saya tahu, pasti hari-harimu kusut 'kan?"

Mayang melipat tangan di dadanya, tampak dirinya mengejek Viola.

"Memang itu yang saya harapkan. Tapi ... kamu masih waras, masih punya harapan itu, dan masih bisa memperbaiki apa yang rusak, syukur-syukur kamu sadar atas dirimu yang sama sekali tidak punya hati nurani."

"So ... jawaban saya pasti kamu sudah paham 'kan?"

Meski hatinya terasa teriris dengan kata yang terucap dari mulut Mayang. Viola tetap tersenyum.

"Iya, Mbak. Nggak papa, kalau mbak masih pada pendirian awal. Saya doakan semoga Maura makin pulih, semoga ada rezeki besar untuknya. Dan, buat mbak juga. Saya ingin pamit."

Viola mengulurkan tangannya, akan tetapi uluran tangannya itu tak disambut dengan baik oleh Mayang, dia malah bertolak ke meja kerjanya.

Semua orang yang satu ruang kerja dengan Viola terdiam dan tak berani ikut campur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status