Share

   Bagian 44 Pembalasan Ibu Rima

Bagian 44 Pembalasan Ibu Rima

Termenung seorang diri di kamarnya tanpa mau diganggu oleh siapapun. Renata menghabiskan waktunya untuk menangisi nasibnya mempunyai seorang ayah yang tak pernah menyayanginya.

“Aku selalu, menyayangi ayah. Tapi ayah, semenjak ada Derina, dia sama sekali tidak pernah menyayangiku. Dia bilang aku harus menjadi anak yang baik supaya disayang. Tapi kenyataannya?”

Renata kembali mengusap air matanya yang terus saja tumpah tanpa perintah. Dia baru berhenti ketika sensasi kram dirasakan, menyerang perutnya yang tiba-tiba menegang.

“Aduh... kamu kenapa Nak, kenapa sayang? Kamu melarang ibumu bersedih?” tanya Renata sambil mengusap perutnya.

“Ibu sedih, bagaimana nanti kedepannya. Orang lain akan punya kakek dan kamu tidak. Orang lain bisa tertawa dan bermain bersama kakeknya, dan kamu tidak sama sekali. Itu tidak adil Nak. Maafkan ibu,” ucapnya penuh kesedihan yang mendalam.

Terdengar suara ketukan pintu, Alex dan Randy yang masih membahas perlakuan tuan Hari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status