Share

6. Bangsawan Wei

“Perjalanan kita masih jauh, sebaiknya isi perutmu terlebih dahulu!”

Sepotong roti diberikan oleh Yin Yiyue pada Zhao Lin yang sedang tiduran di atas jerami di dalam sebuah gubuk tua. Wajah Zhao Lin terlihat masam melihat gadis muda yang menculiknya.

“Cuma roti, apa tidak ada hidangan daging?”

“Kamu sedang diculik, jangan minta yang macam-macam!”

Zhao Lin menghela nafas, “Kukira diculik oleh kakak cantik berwajah bangsawan akan mendapatkan pelayanan kelas bangsawan, ternyata sama saja dengan om-om botak garang berkumis.”

“Jika yang menculikmu om-om botak garang berkumis, kamu tidak akan bisa bicara seperti ini.”

Tidak ada niat buruk dari Yin Yiyue menculik Zhao Lin. Apa yang ia lakukan semata-mata untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh gurunya. Entah apa alasannya, sang guru begitu tertarik menjadikan Zhao Lin sebagai seorang murid.

Permintaan sang guru terasa sedikit janggal. Mengapa harus membawa Zhao Lin secara diam-diam, padahal bisa meminta secara baik-baik pada sekte Lampion Merah. Namun, Yin Yiyue tidak terlalu memikirkannya. Yang ia pikirkan adalah imbalan yang ia dapat dari menjalankan tugas.

Di sisi lain, Zhao Lin juga tidak keberatan dibawa oleh Yin Yiyue, bahkan ia merasa senang karena sang guru bersedia memperbaiki Lingkaran Pusat-nya. Terlebih lagi, Zhao Lin sudah merasa tidak diinginkan lagi di sekte Lampion Merah, mengingat Chen Shou akan membawanya ke keluarga Huang.

Zhao Lin dan Yin Yiyue kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat sang guru. Zhao Lin terlihat bersemangat, sebentar lagi ia akan kembali bisa mengumpulkan Tenaga Dalam. Jalan menjadi seorang Pendekar kembali terbuka. Ambisi untuk membalaskan kematian keluarganya bukan lagi sebuah angan-angan.

“Kakak... apa guru akan mengajariku jurus seperti yang kakak gunakan kemarin?” tanya Zhao Lin.

“Maksudmu Jurus Cakar Naga! Aku tidak bisa menjamin. Dari lima murid guru, hanya aku yang diajari jurus tersebut.”

Zhao Lin garuk-garuk kepala mendengar bahwa sang guru hanya memiliki lima orang murid. Bisa diambil kesimpulan bahwa sang guru tidak terikat pada sebuah sekte, melainkan seorang Pendekar bebas yang mengangkat murid yang ia inginkan saja.

Butuh beberapa hari untuk sampai ke tempat tujuan. Perjalanan berlangsung lancar, tanpa hambatan berarti. Namun, pada hari keempat....

“Kakak... apa kau dengar itu?” ucap Zhao Lin sambil menaruh telapak tangan di daun telinga untuk mendengar sesuatu.

Itu adalah suara pertarungan. Yin Yiyue langsung menarik tangan Zhao Lin. “Sebaiknya kita cari jalan lain, di situ berbahaya!”

Zhao Lin berusaha menahan tarikan Yin Yiyue, “Sebaiknya kita lihat apa yang sedang terjadi! Siapa tau ada yang membutuhkan bantuan kita!”

“Bantuan seperti apa yang bisa dilakukan oleh anak kecil sepertimu! Sudah, jangan ikut campur urusan orang lain!”

Zhao Lin berhasil melepaskan diri dari genggaman Yin Yiyue, ia langsung berlari menuju arah pertarungan. Yin Yiyue terlihat kesal dangan apa yang dilakukan oleh Zhao Lin.

“Bocah nakal...!”

Zhao Lin dan Yin Yiyue mengamati dari jauh. Sebuah rombongan bangsawan terlihat sedang diserang oleh sekelompok penjahat. Para pengawal rombongan berusaha melawan penjahat tersebut, tapi mereka kalah jumlah sehingga membuat mereka terdesak.

“Bangsawan Wei, kelompok Kelelawar Darah! Kakak... sebaiknya kita menolong mereka!” ucap Zhao Lin.

“Mereka sudah punya pengawal, tidak perlu bantuan kita. Sebaiknya kita pergi!” balas Yin Yiyue.

Zhao Lin melihat seorang gadis yang seumuran dengannya dalam bahaya. Ia menghiraukan kata-kata Yin Yiyue dan segera bergerak ke tempat pertarungan. Yin Yiyue membulatkan mata melihat apa yang dilakukan oleh Zhao Lin.

Zhao Lin menabrakkan diri pada salah satu anggota kelompok Kelelawar Darah sehingga melepaskan gadis bangsawan itu dari genggamannya. Tanpa pikir panjang, Zhao Lin langsung memberikan pukulan pada orang tersebut.

“Apa yang kau lakukan, bocah!” teriak orang itu.

Melihat kehadiran Zhao Lin, anggota lain menjadi bereaksi. “Bocah, kau mau cari mati, berani mencampuri urusan kami!”

Kelelawar Darah adalah sebuah kelompok perampok terbesar di Kekaisaran Zhou. Meski bukan aliran hitam terkuat, tapi mereka adalah yang paling meresahkan diantara seluruh aliran hitam.

Pada dasarnya, Kelelawar Darah hanya terdiri dari para Pendekar kelas rendah. Kebanyakan mereka hanya berada di tingkat Pendekar Pemula dan Pendekar Kecil. Hanya sedikit dari mereka yang merupakan Pendekar Besar.

Pada umunnya, sekte-sekte menerapkan aturan bahwa seseorang harus mencapai tingkat Pendekar Besar sebelum berusia 17 tahun. Jika sampai usia tersebut tidak mencapai tingkat Pendekar Besar, maka mereka akan dikeluarkan dari sekte.

Sebagian dari mereka yang gagal akan mencoba mencari profesi lain. Namun, kebanyakan dari mereka lebih memilih bergabung dengan kelompok aliran hitam, terutama Kelelawar Darah.

Kelelawar Darah lebih sering mengandalkan jumlah dalam menjalankan aksi. Seperti saat ini, ada sekitar 30 orang anggota kelompok Kelelawar Darah dibandingkan dengan bangsawan Wei yang hanya memiliki lima orang pengawal yang hanya berada pada tingkat Pendekar Besar.

Meski para pengawal bangsawan Wei lebih kuat dari pada para perampok, tapi jarak antara Pendekar Pemula, Pendekar Kecil dan Pendekar Besar tidaklah terlalu jauh. Jumlah yang dominan membuat para pengawal menjadi kesulitan.

Lain halnya jika sudah berada pada tingkat Pendekar Ahli. Jarak kekuatannya sudah terbilang jauh. Tiga atau empat orang Pendekar Ahli sudah cukup untuk melawan gerombolan Kelelawar Darah tersebut. Bisanya, para bangsawan akan dikawal oleh sejumlah Pendekar Ahli, entah kenapa kali ini mereka hanya membawa Pendekar Besar.

Keberanian Zhao Lin tidak sebanding dengan kemampuannya. Ia babak belur dihajar oleh para perampok.

Melihat Zhao Lin yang terkapar, Yin Yiyue baru mulai beraksi. Ia berlari menghampiri kelompok Kelelawar Darah.

Gerakan Yin Yiyue begitu cepat, tiap langkah yang ia lalui selalu diiringi dengan tumbangnya anggota Kelelawar Darah. Para perampok bahkan tidak memiliki kesempatan untuh menahan serangan Yin Yiyue.

Anggota Kelelawar Darah bahkan tidak bisa melihat gerakan Yin Yiyue. Mereka hanya melihat cahaya berwarna kuning menghampiri tiap anggota Kelelawar Darah.

Para perampok terlihat mulai panik dengan kedatangan Yin Yiyue. Dalam waktu yang relatif singkat, 20 diantaranya langsung terbunuh.

“Kita bukan tandingannya... cepat lari!” ucap salah seorang perampok.

Mereka yang tersisa berusaha untuk kabur, tapi Yin Yiyue tidak membiarkan mereka lolos. Kembali langkah cepat gadis muda itu menjadi malapetaka bagi anggota Kelelawar Darah. Mereka semua tewas seketika tanpa sempat melihat wajah Yin Yiyue.

Yin Yiyue langsung berlutut setelah menghabisi seluruh perampok, “Aku terlalu banyak menggunakannya. Tenaga Dalam-ku langsung terkuras habis.”

Jurus yang digunakan Yin Yiyue adalah Jurus Langkah Naga. Seperti halnya Jurus Cakar Naga, Jurus Langkah Naga merupakan bagian dari Seni Naga yang diajarkan oleh sang guru.

Hanya saja, Yin Yiyue belum sepenuhnya menguasai Jurus Langkah Naga sehingga penggunaan jurus tersebut membuat Tenaga Dalam Yin Yiyue terkuras sangat banyak. Apalagi ia menggunakannya terlalu banyak, Tenaga Dalam-nya langsung terkuras habis.

Zhao Lin dan Yin Yiyue saling bertatapan.

“Kenapa kakak baru membantu sekarang!”

“Kenapa kau tidak mendengar perkataanku!”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lukman Hakim
ceritanya menarik .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status