Fu Xi adalah anak pertama Hang Xi dari istri pertamanya yang sudah mati, keluarga Xi sendiri salah satu keluarga terkaya yang mendominasi perdagangan wilayah timur, karena sebuah ramalan roh hewan spirit di dalam tubuhnya di hancurkan keluarganya dan dia di krim ke keluarga cabang di desa.
Di keluarga cabang Fu Xi selalu ditindas hanya karena lemah dan tidak bisa berkultivasi, Fu Xi setiap hari diberi makan makanan sisa yang sudah basi bahkan hewan peliharaan lebih baik darinya dan diberi makan dengan layak, keluarga Xi berpikir hewan peliharaan lebih berguna dari pada Fu Xi yang tidak bisa melakukan apapun dan menjadi aib keluarga.Bruaaaaaaaaaak.Pukulan keras membuat Fu Xi terlempar jauh ke belakang, tubuhnya yang lemah setelah di hajar dipaksanya bangkit berdiri, darah segar yang ada di sudut bibirnya diusapnya menggunakan ibu jarinya.Walau tidak bisa bela diri dan tidak pernah berkultivasi Fu Xi tidak mau hanya diam, Fu Xi menatap tajam ke arah sekumpulan Assassin yang baru saja menghajarnya dan membuatnya terluka cukup parah."Sebenarnya siapa kalian? Kenapa kalian terus mengincar ku?" Tanya Fu Xi berteriak keras.Bruuuuuuuuuuaaaaaak.Fu Xi berlari ke arah salah satu Assassin dengan kayu di tangannya sebelum para Assassin menjawab pertanyaannya, belum sempat kayu di pukulkannya ke salah satu Assassin Fu Xi dibuat kembali terlempar ke belakang."Siapa kami bukan urusanmu, kami dikirim untuk mengambil nyawamu, salahkan dirimu sendiri yang tidak berguna dan membuat malu keluargamu," ucap salah satu assassin."Berhentilah melawan karena kamu tidak akan menang melawan kami, pasrah saja mati di tangan kami," sambung Assassin lainnya."Aku mengerti sekarang, ternyata kalian di suruh oleh keluarga ku sendiri untuk membunuhku, aku cukup puas mengetahui keluarga yang aku anggap bisa menerima kekurangan ku malah menginginkan nyawaku, Hahahaha." sahut Fu Xi tertawa keras.Fu Xi sadar memang dirinya tidak akan bisa menang dan mengalahkan para Assassin, tapi dari pada mati di tangan mereka Fu Xi lebih memilih mati dengan cara lain, Fu Xi yang sejak tadi sudah menyadari ada jurang di belakang nya hanya tersenyum."Kalian tidak perlu membunuhku, karena aku lebih memilih mati jatuh ke dalam jurang. Kalian hanya perlu mengingat satu hal, jika kesempatan datang padaku aku akan membunuh kalian semua dan seluruh anggota keluarga Xi!" Sambung Fu Xi yang dipenuhi dendam.Para Assassin yang ingin menahan Fu Xi terdiam tak berkutik, jika target mereka jatuh ke dalam jurang mereka tidak tahu apa dia sudah mati atau belum, karena jika Fu Xi masih hidup mereka yang gagal menjalankan misi harus mati."Sekarang bagaimana?" Tanya salah satu Assassin."Kita hanya perlu mengatakan sudah membunuhnya bukankah akan selesai, lagipula jurang itu sangat dalam mana mungkin ada yang selamat," sahut pemimpin Assassin dengan santai.***Beberapa jam kemudian Fu Xi seperti mendengar suara seseorang, mengira para Assassin datang lagi untuk membunuhnya Fu Xi membuka matanya."Menyesal memang selalu datang terakhir anak muda, semua manusia sama," suara seseorang yang terdengar mengejutkan Fu Xi.Deg, deg, deg.Mendengar suara yang tidak tahu dari mana asalnya Fu Xi bergegas memalingkan wajahnya mencari asal suara, Fu Xi yang saat itu mau bangkit berdiri tertahan karena tubuhnya kembali merasa sangat kesakitan, Fu Xi bahkan kembali terduduk lemas dan hanya bisa menyandarkan kembali tubuhnya."Siapa kamu?" Tanya Fu Xi dengan tubuh gemetar.Fu Xi baru menyadari kalau saat ini dirinya berada di dalam rumah seseorang, orang yang saat ini berjalan ke arahnya pasti orang yang membawanya keluar dari jurang pikirnya."Anak muda siapa aku tidaklah penting, luka di tubuh mu sangat parah bagaimana jika kamu mengobatinya lebih dulu," sahut pria tua yang berjalan mendekat ke arah Fu Xi.Fu Xi hanya diam melihat pria tua yang mendekati nya dan berdiri di depannya, tidak tahu kenapa Fu Xi memiliki firasat kalau pria tua itu bukanlah orang jahat."Aku tahu apa yang kamu pikirkan, aku membawa mu karena melihat mu berada di dasar jurang dengan keadaan yang sangat memprihatinkan," ucap pria tua yang melihat Fu Xi hanya diam.Pria tua yang melihat Fu Xi masih terdiam hanya menggelengkan kepalanya, pria tua itu memperhatikan tubuh Fu Xi dengan sangat teliti lalu menganggukkan kepalanya berulang kali."Padahal memiliki roh hewan spirit yang sangat langka kenapa tubuh mu sangat lemah," ucap pria tua mengejutkan Fu Xi."Tidak mungkin, aku sudah tidak memiliki roh hewan spirit di tubuh ku," sahut Fu Xi cepat."Kenapa kamu yakin seperti itu? Apa kamu tidak percaya kalau roh hewan spirit mu masih ada dan itu bukan hanya satu?" ucap pak tua."Tidak mungkin, saat aku berusia enam tahun sudah dipastikan roh hewan spirit di tubuhku hancur, lalu sekarang bagaimana bisa aku memiliki roh hewan spirit," sahut Fu Xi kebingungan."Haaaaah, Baiklah tidak masalah jika kamu tidak mempercayainya, tapi aku hanya ingin memberitahu mu sebenarnya hewan spirit di tubuhmu bukan hancur dengan sendirinya," ucap pria tua."Apa maksudmu?" Tanya Fu Xi tidak mengerti."Aku beritahu padamu, karena roh hewan spirit di tubuhmu bukan hewan spirit biasa seseorang sengaja menghancurkannya saat masih menjadi gumpalan darah, tapi tenang saja saat ini keduanya masih ada dan hanya tersegel," ucap pria tua kembali mengejutkan Fu Xi.Deg deg deg.Deg deg deg.Detak jantung Fu Xi menjadi tidak menentu saat itu juga, setelah mendengar perkataan pria tua itu Fu Xi benar-benar merasa sangat marah tapi juga merasa senang karena mengetahui dirinya masih memiliki roh hewan spirit di tubuhnya."Hahahaha, hahahaha."Fu Xi tiba-tiba tertawa sangat keras menertawakan semua yang sudah terjadi padanya selama ini, Fu Xi sama sekali tidak menyangka kalau saat itu ayah kandungnya yang berkata ingin memperkuat roh hewan spirit di tubuhnya malah menghancurkannya.Dan yang membuat Fu Xi berpikir dirinya lebih bodoh lagi dirinya baru mengetahui itu setelah terpuruk diantara hidup dan mati saat ini, dan mengetahui semuanya dari orang asing yang tidak dikenalnya sama sekali."Kenapa? Apa saat ini kamu masih berpikir untuk mati? Dan berharap reinkarnasi untuk balasan dendam," ucap pria tua, pria tua seperti mengerti apa yang dipikrkan Fu Xi.Fu Xi memang berpikir seperti itu karena saat ini dirinya tidak berbeda dari orang mati karena terluka sangat parah, apalagi dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk membalas dendam pada keluarga nya yang membuatnya sampai seperti ini."Jika menunggu semua itu sangat lama, kamu reinkarnasi juga belum tentu mengingat semuanya. Kenapa kamu tidak mencoba membalas mereka sekarang saja," ucap pria tua membuat Fu Xi menatap nya dalam diam."Haaaah, Memangnya apa yang bisa aku lakukan saat ini? anda sendiri seharusnya juga tahu bagaimana keadaan ku, untuk bangkit berdiri saja tidak bisa," sahut Fu Xi menundukkan kepalanya."Kalau aku berkata seperti itu sudah jelas berarti aku ingin membantumu, tenang saja semua sangat mudah bagiku asal kamu mau menjadi murid ku," ucap pria tua."Tentu saja aku mau asal bisa menjadi kuat dan membalas dendam pada mereka semua," sahut Fu Xi sambil mengepalkan tangannya."Tapi sebelum itu aku harus memanggilmu siapa?" Tanya Fu Xi."Nama tidak penting, tapi kamu bisa memanggil ku Sung," ucap pria tua."Aku akan memanggil mu pak tua Sung, jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Fu Xi memegangi dadanya yang terasa sangat sakit.Pak tua Sung dengan sangat serius memperhatikan tubuh Fu Xi yang benar-benar terluka sangat parah, Pak tua Sung berpikir untung dirinya mengetahui tentang pengobatan mengobati luka Fu Xi cukup mudah baginya tapi tetap dengan usaha Fu Xi sendiri."Aku membutuhkan banyak bahan herbal untuk penyembuhan luka luar mu, Sedangkan untuk penyembuhan luka dalam aku bisa membantumu," ucap Pak tua Sung setelah memperhatikan tubuh Fu Xi."Tapi saat ini kamu bisa melihatnya sendiri aku tidak bisa berdiri, bagaimana caraku mencari bahan herbal seperti yang kamu katakan?" sahut Fu Xi."Sudah ku bilang asal kamu mau menjadi murid ku Semua akan aku lakukan," ucap Pak tua Sung."Saat ini aku akan mengobati luka dalam mu, jadi pastikan jangan terlalu banyak bergerak," Sambung Pak tua Sung dengan nada serius.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya setelah mendengar perkataan Pak tua Sung, lagi pula sangat tidak mungkin dirinya bergerak untuk saat ini karena tubuhnya benar-benar terluka sangat parah.Pak tua S
Pak tua Sung yang sampai di rumahnya melihat Fu Xi masih bermeditasi, Fu Xi terlihat sangat fokus membuat Pak tua Sung tersenyum melihatnya."Haaaah, Aku sudah menemukan semuanya," ucap Pak tua Sung.Mendengar suara pak tua Sung Fu Xi membuka matanya, Fu Xi menatap ke arah Pak tua Sung yang sedang menaruh bahan herbal di depannya."Setelah kamu pulih sepenuhnya dan berhasil berkultivasi kamu tidak perlu takut lagi pada siapa pun termasuk keluarga mu, kamu hanya tinggal membantai mereka semua sampai tuntas," ucap Pak tua Sung menyemangati Fu Xi yang hanya terdiam menatapnya."Aku juga berharap seperti itu, bukan hanya mereka semua anggota keluarga Xi akan ku habisi," sahut Fu Xi mengepalkan tangannya."Sekarang bagaimana? Apa yang harus ku lakukan dengan tiga bahan ini?" Tanya Fu Xi yang sama sekali tidak tahu tentang pengobatan."Aku bisa membuat pil tapi karena tidak ada tungku untuk membuat pil kamu tidak memiliki pilihan selain mengunyah semua itu sampai hancur, setelah itu kamu han
Fu Xi yang kelelahan setelah menyerap energi alam segera tertidur setelah menutup mata, di dalam mimpinya Fu Xi kembali teringat semua yang dilakukan keluarga Xi padanya, semua terjadi sejak dirinya masih kecil hingga dewasa mimpi menjadi satu seperti mengingatkan Fu Xi tentang penderitaannya selama ini."Tidak!"Fu Xi berteriak sangat keras saat di mimpinya dirinya dipaksa memakan makanan basi sisa beberapa hari lalu, Fu Xi yang membuka matanya melihat langit sudah terang, Pak tua Sung yang ada di samping nya terlihat duduk bersila dan menutup matanya.Haaaaah, haaaaah, haaaaah.Sambil mengatur nafasnya Fu Xi mengepalkan tangan penuh amarah, Fu Xi langsung bangkit berdiri tidak sabar ingin menjadi kultivator agar dirinya bisa membalaskan dendamnya."Pak tua mari kita mulai berkultivasi, semakin cepat aku menjadi kultivator semakin cepat aku bisa membalaskan dendamku, Aku ingin membuat mereka juga merasakan bagaimana rasanya makan makanan sisa yang sudah basi," ucap Fu Xi."Semangatmu
Fu Xi terdiam sejenak melihat Pak tua Sung, tapi mengetahui yang menyerangnya adalah Pak tua Sung Fu Xi malah tidak ingin berhenti."Saat saat terakhir aku tahu kamu sengaja tidak menyerang ku, sekarang mari kita bertarung dengan serius," ucap Fu Xi."Benar, aku sengaja tidak serius karena sudah bisa mengetahui hasilnya, karena kamu sudah berlatih dengan serius aku punya hadiah untuk mu," sahut Pak tua Sung."Hadiah," ucap Fu Xi kebingungan.Langsung saja Pak tua Sung mendekat ke arah Fu Xi, Pak tua Sung memegang kepala Fu Xi dan membuat Fu Xi tersentak.Fu Xi memperhatikan semua yang tiba-tiba ada di kepalanya dengan sangat teliti, serang menyerang yang dilakukan dalam pelatihan anak-anak keluarga Xi berhasil diingat semua oleh hanya dalam waktu setengah jam.Walau tidak tahu kenapa Pak tua Sung memberikan bayangan latihan anak-anak keluarga Xi Fu Xi tetap mengingat semuanya tanpa sisa, setelah membandingkan dengan latihan nya Fu Xi yakin kalau pelatihan nya selama satu bulan jauh leb
Fu Xi pergi bersama Pak tua Sung menuju kota, yang di dengarnya tadi masih menjadi misteri, saat dirinya bertanya tentang suara itu Pak tua Sung hanya diam dan memintanya untuk bersiap pergi.Beberapa jam mengikuti jalan besar Fu Xi dan Pak tua Sung akhirnya tiba di depan gerbang kota, Fu Xi menghentikan langkahnya sejenak memperhatikan nama kota yang berada di depannya saat ini, melihat Fu Xi yang seperti memikirkan sesuatu Pak tua Sung yakin semua pasti masih berkaitan dengan keluarganya."Kota Yamana, kota ini masih bersebelahan dengan kota Danq tempat di mana keluarga cabang Xi tinggal," ucap Fu Xi."Kenapa? Apa kamu masih takut untuk bertemu mereka?" Tanya Pak tua Sung."Heeeeeh, jangan bercanda aku bukan takut bertemu mereka, tapi kamu tahu sendiri aku masih belum cukup kuat untuk berhadapan dengan mereka," sahut Fu Xi."Benar juga, akan lebih bagus jika tidak bertemu dengan mereka saat ini dan saat bertemu nanti buat mereka terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi," ucap Pak tua
Penjaga menyunggingkan bibirnya melihat Fu Xi yang tidak terima dihadang olehnya, tombak yang diarahkan ke Fu Xi semakin di dekatkan ke lehernya bahkan sampai menyentuh kulitnya, penjaga mengira Fu Xi hanya pengemis muda yang ingin mengotori toko persenjataan yang dijaga oleh nya."Toko senjata Asa tidak bisa dimasuki sembarang orang, jika aku membiarkan mu masuk toko akan dipandang rendah orang lain," ucap penjaga."Tapi aku punya uang untuk membeli senjata yang aku mau di dalam," sahut Fu Xi."Lihatlah pakaian yang kamu gunakan, untuk membeli pakaian saja kamu tidak mampu apalagi membeli senjata spiritual yang ada di dalam," ucap Penjaga meremehkan Fu Xi.Fu Xi langsung melihat ke bajunya yang memang sobek di beberapa bagian, Fu Xi sebelumnya tidak memperhatikan kalau baju dan celananya banyak yang sobek walau begitu penjaga yang memandangnya rendah hanya karena penampilan luar sudah sangat keterlaluan."Hanya karena ini kamu memandangku sebelah mata," ucap Fu Xi."Kota Yamana kota
Fu Xi yang seperti mendapatkan kekuatan tambahan berhasil mencabut pedang Matahari, beberapa orang yang masih berada di sana termasuk Arka dan penjaga terkejut melihat Fu Xi berhasil mencabut pedang matahari.Padahal sudah banyak orang mencoba menarik pedang matahari tapi selalu gagal, Arka tidak percaya anak muda yang dikiranya pengemis berhasil mencabutnya, dan yang membuat Arka lebih terkejut bagaimana bisa anak muda yang berada di tahap awal memiliki roh hewan spirit Naga.Bleeeeeeeeeeez.Fu Xi yang berhasil mencabut pedang matahari kembali menancapkannya, Arka dan semua orang di sana terkejut karena Fu Xi kembali menancapkan pedang matahari yang selama ini sangat susah dicabut."Kenapa kamu menancapkannya kembali?" Tanya Arka."Kamu hanya memintaku mencabutnya tanpa meminta aku harus memberikannya padamu, sekarang aku sudah mencabutnya bukankah terserah mau aku apakan pedang itu termasuk menancapkannya kembali," ucap Fu Xi membuat Arka terdiam."Karena aku berhasil mencabutnya se
Setelah perjalanan yang cukup panjang Fu Xi akhirnya tiba di pinggiran hutan, berbeda dari hutan sebelumnya yang tidak sengaja di datanginya hutan yang saat ini ada di depannya terlihat lebih gelap dan mengerikan.Fu Xi yang menghentikan langkahnya membuat Pak tua Sung tahu apa yang dipikirkannya, hutan tempat tinggal hewan spiritual memang berbeda dengan hutan yang tidak ditinggali hewan spiritual sama sekali."Kenapa? Apa sekarang kamu takut?" Tanya Pak tua Sung."Ta takut jangan bercanda," ucap Fu Xi gugup.Walau sebenarnya Fu Xi memang sedikit takut dengan aura mencekam di hutan, tapi Fu Xi tidak bisa memperlihatkannya pada Pak tua Sung kalau dirinya merasa takut."Aku tidak takut, lihat ini," sambung Fu Xi sambil berjalan maju ke depan.Fu Xi berpikir dirinya akan menjadi seorang kultivator, jika dirinya tidak bisa menepis rasa takut sampai kapanpun dirinya tidak bisa menjadi seorang kultivator dan tidak akan bisa membalas dendam.Sambil menarik nafas panjang Fu Xi terus melanjut