Domar, senior pembunuh dari Sky Wing melihat salah satu seniornya, menyerang dengan baik ke arah bocah sekolah itu. Sudah berakhir!Brush!Tidak mungkin!Mata Domar melotot tak percaya, sepersekian detik, saat pisau bawahannya hampir mengenai leher bocah itu. Penyerang itu terdorong ke belakang dengan kekuatan besar, bocah itu mengerakkan pukulannya dan masuk lebih dulu ke perut pasukan Domar.Bug! Brush!Tubuh junior itu bergulingan, dia terseret dan berhenti. Dia hendak bangun, tapi masih memegangi perutnya yang remuk. Organnya seperti hancur. Empat orang tersisa, termasuk Domar. Mereka melihat bocah itu. Empat orang bersiap, sepertinya mereka harus bergerak bersama untuk membunuh anak itu dengan cepat.”Aku tidak punya waktu, majulah kalian bersamaan!”Benar-benar bocah sombong. Domar kehabisan kesabaran, dia mempersiapkan dua dagger tajam di kedua tangannya.”Maju dan cabik-cabik dia!”HIIIIAAAAAAA!Domar maju, diiringi tiga orang juniornya di sekitarnya. Mereka berlari dengan zig
Pesta di sebuah tempat yang sangat megah, tempat termahal di kota ini. Semua pengusaha dengan kekayaan tinggi berkumpul di sana. Bahkan, para pejabat tertentu diundang dalam acara tersebut.”Kamu boleh melihat-lihat ke lain tempat, Bagas.””Baik, Kakek. Aku akan pergi nanti.”Mahmud menemui para pengusaha, Mahmud adalah pengusaha yang bergerak di bidang properti dan jasa lainnya. banyak orang menghormati kakeknya. Mereka bahkan memuji Bagas, tapi ada juga yang melihat kurang suka. Hal itu karena mereka tahu, Bagas adalah anak dari seorang pelayan yang dinikahi tuannya. Bagas tak peduli akan hal itu.Suasana sangat ramai, beberapa orang penting dari negara sudah dipersilakan duduk.Bagas meminta Khalid untuk melindungi Kakeknya, dia akan mencari udara segar.[Aura para pembunuh, Assassin berkumpul di suatu tempat]Sistem bahkan memberitahu Bagas akan hal itu, dia harus menyelinap. Di antara ribuan orang, Bagas melihat dengan kemampuan sistem yang diberkahi untuknya.[Eye Assassin diakt
”Saya sudah mengirim detailnya kepada para pemimpin kalian.”Semua terdiam mendengarkan lelaki setengah baya itu, dia begitu tegas dan mampu menguasai rapat terbatas tersebut. Masing-masing rumah pembunuh, mengirimkan lima orang dalam pertemuan itu.Bagas mencoba untuk tenang dan tak terpengaruh apapun. Dia harus tahu, apa yang dipersiapkan dalam misi gabungan.”Satu hal yang pasti, selama persiapan misi selesai. Kalian semua harus mengurangi semua pesanan pembunuhan. Hal itu untuk mempersiapkan segalanya. Aku akan mengganti semua biaya kalian.”Semua orang di sana mengangguk.”Apa keuntungan kami setelah misi ini berhasil?” seorang bertanya dari arah seberang Alice. Bagas melihatnya sekilas. Seseorang dari Black Iron, dia adalah salah satu elit pembunuh. James pernah bertemu dengannya. Orang-orang penting ini, berkumpul di sini.”Bagus, pertanyaan yang bagus.”Lelaki tegar itu melihat berkeliling. Dia melihat semua orang, dia tersenyum.”Kalian semua akan berada dalam bayang-bayangku
Bagas pulang bersama kakeknya. Mereka sedang menaiki mobil.”Bagas, berhati-hatilah pada Jenderal Bison. Bersyukurlah karena tidak terjadi apa-apa saat pesta tadi.”Mahmud terlalu khawatir, tentu saja hal itu karena Jenderal Bison terkenal sangat kejam. Dia memang sangat baik, tentu saja itu karena ada uang yang disetorkan padanya. Ada upeti yang diberikan para pengusaha padanya. Hal itu bisa dibilang uang keamanan. Namun, jauh dari itu semua. Jenderal Bison memiliki tangan besi, serta jaringan kejahatan yang kuat di belakang. Dia mampu menguasai jaringan penjahat di luar sana.”Aku tidak sengaja dan jatuh, Kakek. Tapi, apakah lelaki itu memang sengat jahat?” Bagas memasang wajah penasaran. Dia berakting.”Dia sangat kejam. Dia bahkan bisa melakukan apapun demi mempertahankan jabatannya.””Baiklah Kakek, aku akan berhati-hati jika bertemu dengannya lagi.””Itu bagus cucuku, di dunia ini kita harus bisa waspada pada siapapun. Bahkan, terhadap keluarga sekalipun.””Kakek benar,” Bagas m
Bagas pergi ke sekolahnya, dia meninggalkan senyumannya. Dia yakin, Khalid akan berada di pihaknya. Dialah satu-satunya aset yang dimiliki Bagas saat ini. Kecurigaan dari Dark Head tidak akan mendasar, karena Khalid sedang dibayar oleh kakeknya.Di sekolah, semua murid kini menghormati Bagas. Dia bisa belajar seperti biasanya, meskipun Bagas sekolah hanya untuk menghormati tubuh tersebut. James di dalam tubuh Bagas, dia tidak tahu bagaimana akhir dari kesempatan hidupnya di dunia ini.[Kesempatan hidup anda, 38 hari]Apa yang terjadi, jika dia telah mencapai limit kesempatan hidupnya? Bagas tak peduli lagi, dia hanya ingin menuntut balas. Waktu yang tersedia akan digunakannya sebaik mungkin.”Bagas! Bagas! Bahaya!” suara Dandi berlari ke arah Bagas yang sedang duduk di taman, saat itu jam istirahat sekolah.Bagas berdiri, dia melihat Dandi yang datang, napasnya naik turun kelelahan.”Ada apa, Dandi? Kami seperti dikejar pembunuh saja.””Nadia, Nadia dalam bahaya!” kata Dandi terbata-b
Organisasi Dark HeadAulus, salah satu dari lima elit tertinggi pembunuh di Dark Head. Dia memperhatikan tiga rekannya; Solam, Jenni, dan Argus. Mereka melakukan rapat tertutup, pasukan elit yang semula terdiri dari lima orang. Satu di antara mereka, terbunuh saat pesta. Ada seseorang yang memiliki dendam dengannya. Sosok kelima dari anggota elit itu adalah, James.Aulus paham, James adalah pembunuh terbaik di antara lima elit tertinggi Dark Head. Kecepatan dan caranya bekerja, tidak bisa dikalahkan oleh siapapun.Aulus curiga, James dibunuh oleh rekan sendiri di dalam Dark Head. Namun, dia tak punya alasan apapun untuk mencurigai. Hal itu karena, mayat James ditemukan dijatuhkan dari gedung saat pesta meriah untuk mengapresiasi keberhasilannya. Dia baru saja bulan setelah beberapa bulan, menargetkan seorang pemberontak yang paling dicari.James membawa kepala pemberontak itu, bayarannya sangat mahal. Organisasi pembunuh, tidak peduli target yang mereka targetkan untuk dibunuh. Mereka
”Cepat masuk!” suara salah satu polisi, dia mendorong punggung Bagas hingga masuk dalam mobil. Bagas mengikuti saja, dua mobil satuan khusus itu pergi meninggalkan sekolah. Semua orang di sekolah memiliki persepsi sendiri-sendiri.Para siswa, banyak yang kehilangan sosok Bagas. Dia adalah penyelamat, sejak dirinya di sekolah. Tidak ada lagi siswa nakal yang berani berbuat nakal. Ada juga sebagian kecil yang senang, akhirnya pengganggu itu menghilang. Kali ini, pasti Bagas tidak akan kembali. Begitu pikiran para siswa nakal.Tentu saja, karena Bagas telah berani memprovokasi Wakil Kepala Sekolah. Bahkan, dia dihajar hingga cacat oleh Bagas. Adik dari Wakil Kepala adalah seorang pemimpin polisi di kota ini. Siapa yang tidak mengenal Jenderal Kota Daren. Kepala polisi tertinggi di kota ini.Kali ini, Bagas pasti habis.Nadia ketakutan, Bagas menyelamatkannya dari Wakil Kepala Sekolah. Semua itu demi dirinya, Nadia tidak mau Bagas terluka karena hal itu. Bagas tidak bersalah, dia adalah p
Donald menggunakan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya di taruh di belakang. Dia menerjang dengan cepat kearah Bagas, pukulan itu akan menghentikan ucapan Bagas.Wooosh!Satu langkah![Eye Assassin diaktifkan]Brush! Bug!Semua mata satuan khusus kaget melihat hal itu. Mereka tak percaya, serangan Donald saat langkah kedua. Pemuda yang diborgol itu melakukan zig-zag cepat, menghindari dan memutar posisinya. Bagas berputar dan kakinya menendang punggung Donald dengan cepat.Donald tersungur, bergulingan di lantai.AAAAHHHH!Bagas berdiri kembali, dalam keadaan tangan diborgol di belakang. Dia menunggu Donald untuk bangun, sementara Donald meringis kesakitan karena punggungnya masih terasa panas dengan tendangan dari Bagas.”Kurang ajar!” Donald bangun dan bersiap kembali.”Ayo Donald! Hajar dia sebelum satu menit selesai!””Jangan buat aku kalah, Donald! Aku sudah bertaruh besar untukmu!”Teriakan rekan Donald membuat Donald marah, dia tidak mau dipermalukan. Dia melawan anak kec