Share

Ayah keterlaluan

"Kenapa, Mas dengan kulkasnya?" tanya Mahira dengan santai.

"Kenapa kulkasnya dikunci? Aku mau minum air dingin!" bentak Nizam geram.

"Maaf, Mas! Aku sengaja kunci kulkas karena aku baru saja menuhi isi kulkas itu dengan belanjaan yang dibeli Mas Rahman. Aku gak mau dong, kamu nanti ngambil apa yang udah dibelikan untuk aku dan anak-anak. Kan, sekarang kita makan masing-masing!" jawab Mahira.

"Kamu benar-benar perhitungan sama suami!"

"Jelas dong harus! Soalnya Mas juga gitu sama aku dan anak-anak! Mas selalu memberi apa yang Siska dan Ibu minta tanpa memikirkan perasaan kami jadi aku hanya meniru apa yang telah kamu ajarkan, Mas!" jawab Mahira. Dia, melipat kedua tangan di depan dada dan danau menikmati wajah kesal Nizam.

"Sialan, kamu! Cepat buka kulkas ini!" titah Nizam.

"Maaf, Mas gak bisa! Lagipula kulkas itu yang beli Ibu dan listriknya aku yang bayar, jadi kamu gak ada hak!" jawab Mahira.

"Kalau begitu, apa gunanya kamu jadi istri? Percuma aku punya istri kalau kamu bers
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status