Share

BAB 9 : Diomeli Habis-habisan

Eren duduk di samping Zean dengan sebuah guling yang ia bawa dari kamar. Menatap fokus pada cowok yang saat itu sedang bicara di telepon dengan seseorang. Hanya jadi pendengar yang baik, saat cowok itu terkadang hanya mengeluarkan kata-kata singkat saat bicara di telepon. Sungguh ... itu yang jadi lawan bicaranya pasti merasa gregetan.

“Kak Zean nggak pulang?” tanya Eren saat Zean selesai bicara di telepon.

Zean menatap dingin ke arah Eren.

“Suka sekali mengusirku.”

“Aku, kan, lagi nanya, Kak.” Menghela napasnya berat, saat pertanyaannya justru dikira pernyataan.

Zean menyandarkan punggungnya di sofa.

“Maaf, merepotkanmu,” ucap Eren memasang wajah bersalah.

“Tak apa, jika itu membuatmu senang,” balas Zean.

Serena malah merebahkan badannya begitu saja, dengan kedua paha Zean sebagai bantalan dan kemudian memeluk guling.

“Jadi, menurutmu gimana, Kak?” tanya Serena.

“Apanya?” Tiba tiba bertanya begitu, tentu saja membuatnya bingung.

“Ya, aku.”

“Aku nggak tahu,” respon Zean singkat.

“K
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status