Share

194

"Masalahnya, ternyata Pak Anggara sudah tiada ketika di perjalanan_"

"APA?!"

Bram tidak sadar telah mencengkeram kerah baju Adi sehingga lelaki itu menegang. Dhea sendiri terkejut sambil mengucapkan istighfar.

"Innalilahi wa innailaihi Raji'un ..." gumam Dhea sambil mengelus dadanya.

"Apa kau bilang? maksudmu papa sudah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit?!" Bram mengulang perkataan Adi dengan suara yang bergetar

"I.. iya, Pak."

Bram menghempaskan tubuh kokoh Bram membuat lelaki itu terhuyung ke belakang. Dia spontan berlari ke ruangan UGD, tidak dihiraukan tatapan beberapa orang yang penasaran kenapa lelaki gagah itu berlari sekencang itu, Dhea dan Adi yang berada di belakangnya juga ikut berlari menyusulnya.

Sampai di ruang UGD, sudah ada ibu tirinya yang tengah menangis dan meraung, di sebelahnya ada Siska dan Wulandari yang terus menghibur Nirmala. Setelah Bram datang, beberapa kerjanya juga berdatangan, mereka tampak begitu gusar dengan insiden yang baru saja menimpa Ang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status