Share

Bab 85. Frustrasi

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-10-24 13:41:52
Eben duduk di kursinya dengan mata tertuju pada Dylan yang tertidur di sofa. Ia sengaja tidak mengikat bocah itu, membiarkannya berteriak dan menangis hingga kelelahan, sampai akhirnya terlelap sendiri.

"Jam berapa sekarang?" Eben bertanya pada salah satu anak buahnya tanpa menoleh.

"Pukul dua dini hari, Sir," jawab anak buahnya dengan tenang.

Eben melipat kedua tangannya di depan dada, ekspresinya dingin namun penuh perhitungan apa yang akan terjadi beberapa saat lagi.

"Javier akan segera datang. Siapkan semuanya dan pastikan dia datang tanpa membawa siapa pun. Jangan biarkan ada celah," perintahnya dengan suara rendah tapi penuh otoritas.

Lima anak buahnya langsung bergerak, patuh pada setiap kata yang diucapkannya. Eben, yang merasa semuanya berjalan sesuai rencana, ia bangkit dari kursinya ketika melihat lampu sorot mobil Javier menyinari halaman depan.

Sebuah senyum miring terlukis di wajahnya, ini akan segera berakhir, tetapi Eben tidak boleh menunjukkan dirinya. Javier terlalu p
SILAN

Hayoo apa yang Javier lihat coba :P

| 7
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Julee
Menunggu….
goodnovel comment avatar
SILAN
Emosinya dapet banget shay wkwk
goodnovel comment avatar
Asri Widiastuti
baguslah klw kmu sdh tw kelakuan istrimu yg tak tw diri itu. jd laki itu hrs tegas dan jgn plin plan dgn perasaan. vionamu itu seorang gundik dr temanmu, sehrsx kmu lbh tw krn punya bnyk anak buah t4mu minta tolong. tp dlm hal ini kok kmu begok ya, tdk bisa melihat mana berlian n batu kerikil
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 86. Marah dengan Viona

    Pukul delapan pagi, suasana di ruang makan terasa tenang, hampir terlalu tenang. Javier duduk memperhatikan Viona yang sedang menyantap sarapan, sementara Dylan makan dengan damai, seolah tidak ada yang terjadi semalam."Dylan," ujar Javier dengan suara rendah, "setelah selesai sarapan, siapkan peralatan sekolahmu. Supir akan mengantarmu ke sekolah hari ini."Dylan mengangguk tanpa banyak bicara. Ia menghabiskan sarapannya, kemudian bangkit menuju kamarnya untuk menyiapkan perlengkapan. Tak lama kemudian, Dylan turun dari tangga, membawa tas sekolahnya."Pastikan kali ini kamu tidak membuat masalah yang bisa membahayakan keselamatanmu," pesan Javier tegas.Dylan lagi-lagi hanya mengangguk, tak mengucapkan sepatah kata pun. Dengan langkah ringan, ia keluar rumah menuju mobil yang sudah menunggu untuk mengantarkannya ke sekolah.Begitu Dylan pergi, Javier mengalihkan tatapannya ke Viona, yang kini sudah selesai menikmati sarapannya."Ada yang perlu kubicarakan denganmu," ucap Javier. Su

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 87. Tamparan

    Viona semakin gelisah, otaknya berputar, mencari-cari alasan yang cukup kuat untuk menghadapi Javier. Ia tahu, jika jawabannya tidak memuaskan, Javier pasti akan terus mengejar kebenaran, dan semua rahasia yang selama ini ia sembunyikan bisa saja terbongkar.Setelah menghabiskan waktu lama termenung di kamarnya, Viona memutuskan turun ke taman belakang. Mungkin di sana, ia akan mendapat ketenangan untuk membantunya memikirkan jawaban yang tepat.Namun, baru saja kakinya menyentuh anak tangga terakhir, ia terkejut melihat Pamela berdiri di ruang tamu."Ibu? Kapan ibu datang?" Viona berusaha memasang senyum ramah, menyembunyikan rasa gugup di balik senyumannya.Pamela memandangnya dingin, matanya tajam menelisik wajah Viona, seolah menembus setiap lapisan tipu muslihat menantunya. Sebelum sempat berpikir panjang, Viona bertanya-tanya dalam hati apakah ia bisa meminta bantuan pada Pamela, seperti yang pernah dilakukan wanita itu sebelumnya.Pamela tahu Viona tak bisa hamil dan dulu menduk

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 88. Menemui Freya

    Javier masih diambang kebingungan, terlalu mendadak kalau dia menceraikan Viona. Sementara wanita itu kini masih berbaring di ranjang rumah sakit, namun setelah berpikir lama, Javier memutuskan untuk tidak segera mengambil kesimpulan menceraikan Viona.Istrinya memang bersalah, tapi Javier ingat saat ia dan Freya melakukan hubungan, Viona masih dengan baik hati memaafkannya. Sepertinya ia perlu memberikan Viona kesempatan terakhir untuk memperbaiki diri.Lamunannya mendadak terputus saat ponselnya berdering. Javier mengangkatnya, tanpa sadar langsung menjawab."Halo?""Tuan, kami menemukan alamat baru wanita yang Anda cari," suara anak buahnya melaporkan.Detik itu juga Javier bangkit dari kursinya, tak lama ada pesan masuk berisi alamat tempat tinggal Freya yang baru. Bergegas dia pergi ke alamat yang tertera, karena jarak tempat tinggal Freya cukup jauh dari pusat kota.Javier bertanya tanya mengapa Freya selalu melarikan diri, itu membuat Javier berpikir ia adalah pria yang begitu

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 89. Kesepakatan

    Ancaman Javier membayangi pikiran Freya, menyulut kecemasan yang tak tertahankan. Jika Javier mengambil Felix darinya, ia akan benar-benar kehilangan satu-satunya alasan untuk tetap bertahan.“Kau tidak boleh mengambil Felix dariku, Javier,” ucapnya dengan nada memohon.“Kalau begitu, buat kesepakatan denganku,” jawab Javier tanpa ragu, tatapan tajamnya membuat Freya merasa tak punya pilihan.Freya mendongak, menatap Javier dengan tatapan serius. Sekarang ia tak punya pilihan, kalau Freya menolak maka sudah pasti Javier akan lebih tegas. Jadi, selama Javier tidak mengambil Felix darinya, mungkin Freya dapat mengikuti kesepakatan yang Javier tawarkan.Alhasil, Freya mempersilahkan Javier masuk ke rumahnya. Tentu untuk membahas kesepakatan macam apa yang akan Javier berikan. Javier masuk dan memperhatikan rumah mungil itu dengan seksama. Ia menatap dinding dan perabotan sederhana yang tak sepadan dengan gaya hidup yang biasa ia bayangkan untuk putranya. Akhirnya, ia mengalihkan tatapann

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 90. Pindah lagi

    Berpindah pindah rumah bukanlah hal yang mudah, itu cukup melelahkan bagi Freya yang berusaha untuk menghindari Javier. Tapi kali ini, ia menerima tawaran dari pria itu yang menyediakan tempat tinggal baru untuknya.Meskipun Freya tau, Javier melakukan semua ini juga karena Felix. Jika bukan karena Felix anaknya, Javier tak akan pernah mau peduli dengan kehidupan Freya. Mulai hari ini, Freya memutuskan untuk berhenti menghindar. Selama Javier tak berusaha merebut Felix darinya, ia bisa menjalani hari-hari tanpa terlalu khawatir.“Nyonya, ini rumah yang Tuan Javier siapkan untuk Anda,” ucap pria yang ditugaskan Javier untuk mengantar mereka.Freya terpana saat menatap apartemen dua lantai itu, luas dan lengkap dengan segala fasilitasnya. Ketika pria itu membantu membawa barang-barangnya masuk, Felix langsung berteriak kegirangan, berlari kesana kemari di dalam apartemen, melompat dari sofa ke sofa dengan sukacita.“Bu, tempat ini besar sekali!” serunya antusias.Sementara pria yang me

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 91. Hubungan baru

    Pertanyaan Javier pada Pamela tidak mendapatkan jawaban karena Pamela memilih menghindari pertanyaan yang Javier lontarkan.Tapi, pada malam harinya Javier menepati janji untuk pergi menemui Freya. Tentu ia tidak lupa membawakan sesuatu, dan perjalanannya terasa lebih dekat setelah Freya tinggal di kediaman baru."Aku harap dia menyukai tempat tinggal barunya," gumam Javier pelan.Mobilnya berhenti, Javier membawa sebuket bunga dan juga wine dengan kualitas terbaik. Langkahnya menuju langsung di depan pintu apartemen Freya. Setelah mengatur emosinya sejenak, Javier menekan bell pintu.Tak lama, pintu terbuka dan Freya mempersilahkan Javier masuk. Pria itu memberikan buket bunga yang ia bawa pada Freya, "Bagaimana dengan tempat barumu ini? Aku harap kamu dan Felix bisa nyaman.""Felix menyukainya, masuklah, aku sudah menyiapkan makan malam." Javier melangkah masuk, matanya mengitari apartemen itu. Namun, ia tak melihat Felix di sana.“Di mana Felix?” tanyanya.Freya meletakkan bunga di

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 92. Malam yang dirindukan

    Freya merasakan detak jantungnya yang kian tak terkendali, Javier berdiri begitu dekat hingga nafasnya terasa hangat di wajahnya. Tubuhnya terkunci oleh kehadiran pria itu, membuat segala upaya mendorongnya terasa sia-sia.“Javier, kita harus hentikan ini,” ucap Freya pelan namun tegas menahan kegelisahannya.Alih-alih menjauh, Javier justru mendekat lebih intim, hingga jarak di antara mereka hampir tak ada lagi. “Berikan aku satu alasan yang bisa membuatku mundur sekarang,” bisiknya dengan nada lembut..Freya terdiam, berusaha mencari jawaban. Namun, tanpa Freya kira kata-kata terucap begitu saja dari bibirnya. “Kau punya istri, Javier.”Jawaban itu justru membuat Javier tertawa kecil dengan nada mengejek. “Dulu aku juga punya istri saat kita pertama kali terlibat dalam semua ini,” katanya, matanya menatap Freya tanpa gentar. “Dan saat itu, kau tak keberatan. Kenapa sekarang berbeda?”Freya terperangah, namun sebelum bisa membalas, Javier menariknya dalam ciuman, seolah tak ingin memb

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 93. Hampir ketahuan

    Perasaan Freya jauh lebih baik saat ia bangun tidur, kamar yang semalam berantakan kini sudah rapi. Tidak ada pakaian yang berserakan, tidak ada bungkus pengaman yang Javier gunakan bercecer di lantai.Namun, tempat di sebelah Freya kosong. Apakah Javier pergi setelah pria itu mendapatkan kepuasan seksualnya semalam? Perlahan Freya bangun, membersihkan diri dan mengenakan pakaiannya. Tapi satu hal yang Freya rasakan, ia tidak pernah merasa bangun pagi dengan tubuh seringan ini."Aneh, padahal Javier semalam sangat liar tapi aku baik-baik saja." gumamnya.Freya keluar dari kamar, dan pemandangan pertama yang Freya lihat adalah kolaborasi Javier dan Felix di dapur yang sibuk menyiapkan sarapan."Selamat pagi, Bu!" seru Felix.Anak itu turun dari dari meja dapur kemudian menarik salah satu kursi di meja makan mempersilahkan Freya duduk. "Aku dan ayah sedang membuat pancake, ibu duduklah sampai kami selesai."Javier tersenyum tipis, Felix yang belum genap enak tahun itu berhasil menunjukka

    Last Updated : 2024-10-28

Latest chapter

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 8

    Kehangatan malam itu terasa menyelimuti kediaman Javier. Setelah dua tahun berlalu, akhirnya keluarga ini kembali berkumpul. Di ruang makan, tawa Avery menggema, ditemani komentar santai dari Dylan, menciptakan suasana yang ceria.Di sebelah Dylan ada Avery yang duduk berdekatan dengan Eloise, Avery terlihat banyak bicara membuat suasana ruang makan menjadi ramai. Namun, Javier merasa ada yang berbeda dari salah putranya.Felix, yang biasanya ceria, terlihat diam sepanjang makan malam. Javier akhirnya membuka suara, "Felix, ada sesuatu yang mengganggumu?"Suasana ruang makan yang tadinya ramai oleh celotehan Avery mendadak hening, semua orang yang duduk di kursi meja makan menoleh ke arah Felix.Dylan ikut menimpali, "Benar, kau tak seperti biasanya. Ada apa?"Felix menggeleng perlahan. "Aku hanya merasa kurang sehat. Lanjutkan saja makan malam kalian."Tapi saat yang lain melanjutkan makan, Felix pergi lebih dulu. Hal itu didasari oleh Freya, ia mengenal putranya cukup baik, pasti ad

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 7 

    Pagi yang cerah menyambut Eloise ketika akhirnya ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing namun nyaman. Matahari menyusup lembut melalui celah tirai, dan Eloise mengerjap, bingung menyadari dimana dirinya berada. Setelah menarik nafas dalam untuk mengumpulkan kesadaran, ia bangkit dan melangkah keluar.Di dapur, aroma harum telur yang sedang digoreng menguar di udara. Sosok Dylan terlihat santai, berdiri di depan kompor dengan lengan kemejanya yang digulung rapi, sesekali membalik telur di wajan.“Sejak kapan aku di sini?” suara Eloise terdengar serak, bercampur rasa bingung dan malu.Dylan menoleh singkat, lalu menyajikan telur ke atas piring dengan tenang. “Tadi malam,” jawabnya sambil melirik Eloise, “Bagaimana keadaanmu? Masih pusing? Aku sudah membelikan obat pengar untuk mengurangi pusing kepalamu, kau bisa meminumnya kalau masih merasa tidak enak.”Eloise mengerutkan kening, mencoba mengingat kejadian semalam. Gambaran samar memenuhi pikirannya, kilasan lampu-lampu kelap-

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 6

    Felix membawa Eloise yang setengah tak sadarkan diri ke apartemennya, membaringkan perempuan itu dengan hati-hati di atas tempat tidur. Ia menghela nafas, mengusap wajahnya yang sedikit berkeringat. Malam itu tak berjalan sesuai rencana, siapa sangka ia akan berurusan dengan seorang perempuan asing yang mabuk berat? Saat Felix hendak meninggalkan kamar, tangan Eloise tiba-tiba mencengkram pergelangan tangannya.“Aku sangat menyukaimu… kenapa kau malah meninggalkanku?” Eloise menangis tersedu-sedu, suaranya penuh luka yang dihasilkan dari mabuk berat dan patah hati.Felix menoleh dengan ekspresi bingung. “Kita bahkan tidak saling mengenal,” katanya dengan nada datar. “Aku tidak tahu siapa kau, dan kau hanya perempuan asing yang entah kenapa harus kubawa ke sini supaya aman.”Namun, Eloise justru bangkit dari tempat tidur. Berdiri di atas kasur, tubuhnya kini lebih tinggi dari Felix. Mata yang berkaca-kaca menatapnya dengan intens. Sebelum Felix sempat bereaksi, Eloise mendekat, memeluk

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 5

    Eloise menghilang begitu saja, meninggalkan Dylan yang kini panik dan tak tahu harus berbuat apa. Pikirannya dipenuhi kecemasan, terutama karena Eloise tidak mengenal New York dengan baik. Hanya bayangan terakhirnya, Eloise berjalan menjauh dengan ekspresi terluka yang terus menghantui benaknya.Sudah dua jam berlalu. Dylan menyusuri setiap sudut jalan, lorong gelap, dan taman kota dengan harapan menemukan jejak Eloise. Tapi semua usahanya sia-sia. Kegelisahan semakin mencekam ketika malam mulai merayap dan dingin menusuk tulang. Dengan tangan gemetar, ia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Felix.Butuh beberapa detik sebelum Felix menjawab telepon, dan begitu mendengar suaranya, Dylan langsung berbicara tanpa henti. "Felix, aku butuh bantuan. Eloise menghilang! Dia salah paham mengira aku berselingkuh. Aku sudah mencarinya ke mana-mana, tapi aku tidak bisa menemukannya," ucap Dylan dengan suara penuh panik.Alih-alih serius, Felix justru tertawa kecil di ujung sana. "Tunggu, tunggu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 4 

    Sebulan telah berlalu, dan akhirnya Dylan memutuskan untuk membawa kekasihnya, Eloise, bertemu dengan keluarganya untuk pertama kali. Hari itu, mereka tiba di Brooklyn, di apartemen yang Dylan sewa khusus untuk kunjungan singkat selama lima hari sebelum perjalanan mereka ke New York.Dylan sedang berdiri di depan cermin, memastikan kemeja birunya rapi dan dasinya terpasang dengan sempurna. Rambut hitamnya tersisir rapi, mencerminkan sikapnya yang selalu perfeksionis. Sementara itu, Eloise duduk di sofa, memperhatikannya tanpa banyak bicara.“Sementara aku sibuk nanti, kau bebas bepergian ke mana saja selama kita di Brooklyn,” ucap Dylan, memecah kesunyian sambil membenahi kerah kemejanya.Eloise tersenyum kecil, pandangannya tetap tertuju pada Dylan. “Apa kau punya waktu luang malam ini?” tanyanya lembut, meski penuh harap.Dylan menoleh, sejenak melirik arlojinya sebelum kembali menatap Eloise. “Aku akan usahakan pulang lebih awal. Malam ini kita bisa jalan-jalan bersama,” katanya sam

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 3

    Di usia dewasa, Dylan dan Felix menyadari bahwa hidup mereka tidak lagi bisa bergantung pada kenyamanan rumah Javier. Pada usia sembilan belas, keduanya meninggalkan rumah keluarga untuk membangun kehidupan mereka sendiri, menantang dunia kerja yang lebih luas di luar sana.Sejak kecil Dylan selalu tertarik pada teknologi. Hasratnya itu membawanya ke dunia pengembangan aplikasi, hingga ia menciptakan sebuah perangkat lunak canggih yang dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar untuk menjaga keamanan data mereka. Di balik itu semua, ada sisi lain dari dirinya yang jarang diketahui, dia adalah seorang hacker berbakat, yang bergerak diam-diam untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak bisa diselesaikan dengan cara konvensional.Malam ini, Dylan terlihat sibuk di depan dua layar komputer yang memancarkan cahaya kebiruan, tangannya dengan lincah menari di atas keyboard. Pintu ruang kerja terbuka perlahan, menampilkan sosok Eloise, kekasihnya. Ia berdiri di ambang pintu dengan kimono sutr

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 2

    Avery membuka pintu apartemen Felix dengan dorongan ringan, dan langkahnya segera memenuhi ruang tamu."Sejak kapan kau pulang?" tanyanya tanpa basa-basi, matanya menyapu apartemen minimalis yang terasa sangat modern, rapi, tapi terasa dingin.Felix yang tengah berdiri di dekat jendela besar dengan pemandangan kota menoleh. Pria itu sudah genap 25 tahun, dan kesibukannya selama beberapa tahun terakhir menjadikannya jarang pulang ke rumah bertemu keluarga. Sama seperti Dylan, saudara kembarnya. Felix terserap oleh pekerjaan, meninggalkan sedikit ruang untuk hal lain."Aku baru sampai pagi tadi," jawabnya, melangkah mendekat sambil tersenyum tipis. Ia mengacak rambut Avery dengan penuh rasa sayang, membuat gadis itu mendengus sebal. "Aku ada urusan dengan perusahaan ayah. Tapi yang lebih mengejutkan adalah saat perjalanan pulang tadi, aku melihatmu diganggu dua preman di jalan. Apa kau baik-baik saja?"Avery menghela nafas panjang, mencoba mengusir rasa trauma yang masih membekas. "Aku

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 1

    Langit terlihat mendung, hujan pun juga sudah mengguyur tanah dan pohon sekitarnya. Suasana dingin dan lembab terasa menyejukkan, Avery mengulurkan tangan, membiarkan air membasahi tangannya.Senyum cantik menghiasi bibir gadis tujuh belas tahun itu, matanya memandang jauh saat ia mendengar suara mobil. Buru-buru Avery menuju pintu utama, berharap itu adalah saudaranya yang sudah lama tidak ia temui."Dylan, Felix, kalian akhirnya pulang!" serunya penuh semangat, tapi saat ia membuka pintu, orang yang terlihat di depan sana bukanlah kedua saudaranya, melainkan David bersama putrinya yang berusia lima belas tahun."Hai, Ave!" David melambaikan tangannya singkat menyapa sosok Avery.Tatapan Avery terlihat kecewa, sudah dua tahun lamanya ia tidak bertemu dengan Dylan dan Felix, mereka begitu sibuk dengan dunia pekerjaan sampai tidak pernah sekalipun pulang di kediaman pribadi kedua orang tuanya."Aku pikir paman adalah saudaraku." ucapnya.David menghampiri, "Sayang sekali, kau terlihat

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 201 END

    Perjalanan panjang ditempuh oleh Javier sambil membawa serta keluarganya, suasana perjalanan terasa sangat ramai karena tiga anak-anak yang duduk di belakang tidak ada hentinya berbicara. Mereka berhenti ketika tidur, dan setelah beberapa jam berkendara, akhirnya mereka pun tiba di sebuah perumahan di mana sekitar mereka adalah ladang jagung yang sangat luas."Anak-anak, kita sudah sampai." ucap Freya membangun Dylan, Felix dan Avery.Ketiga anak itu membuka mata, menoleh keluar jendela dan detik itu juga mata mereka terbuka lebar penuh semangat. "Wow! Kita menemui kakek?" seru Dylan.Mereka segera turun dari mobil, sementara seorang pria yang tidak lagi muda terlihat berlari menghampiri dari belakang rumahnya. Senyum cerah terlihat di wajah Morgan menyadari cucu-cucunya datang, mereka segera berhambur ke pelukan Morgan sebelum pria tua itu mengajak anak-anak ke halaman belakang rumah."Tuan Davidson terlihat lebih sehat setelah memutuskan untuk menjadi seorang petani." ucap Freya yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status