Verdis membayar cicilannya, tapi belum sampai dengan harga yang ditetapkan sebelumnya. “Harganya naik nak, sekarang bertambah SN300.”“Hah bertambah SN300, yang benar saja?!!! Padahal kita sudah sepakat dengan harga sebelumnya.”“Maaf, sekarang harga barang semuanya sudah naik. Hanya sekali ini saja naiknya. Aku janji.”“Baiklah,” Dia pun pergi dengan emosi yang kesal, “Banyak di antara mereka yang benar-benar brengsek!”Sewaktu terbaring tumbang, Khaigor seketika teringat masa lalunya tentang aksi mereka dalam mengepung para pasukan orc dan segera memberantas mereka, yang diyakini sedang berada di dalam gua-gua untuk membuat rencana.“Khaigor, kau harus bertanggung jawab penuh dalam menjalankan misi ini, kau yang mengusulkan!” ucap pemimpin militernya.“Jika tak berhasil, bagaimana?”“Maka kau akan dipenjara dan sulit bagimu untuk kembali ke pangkat komandan sebagaimana kala sekarang, jumlah pasukan yang diperlukan untuk peperangan berikutnya tak akan cukup karena telah banyak yang g
Di sisi waktu Khaigor mendapatkan tawaran untuk membunuh sesosok monster bergender perempuan yang dijuluki sebagai The Sharp Hider (Si Tajam Penyembunyi), yang diperkirakan sebagai penculik dan pemakan anak-anak. Dia berukuran begitu besar dan mampu memanjat dan bergelantungan di pepohonan, semua giginya tajam bertaring dan mampu membuka mulutnya sangat lebar selayaknya mulut ikan hiu, pupil matanya lancip dan penglihatannya serta pendengarannya tajam, gerakannya begitu cepat, semua kuku jarinya tajam dan panjang, mampu mengeluarkan suara ultrasonik yang memekikkan telinga, terkadang berjalan merangkak atau berdiri, tubuhnya cukup panjang, bisa bersembunyi dengan mengubah bentuk luarnya dengan berbagai macam bentuk benda yang ada, namun rupanya tetap, jika ada pohon, kayu atau benda berbentuk kotak, dia akan mengubah bentuknya menjadi kotak atau sesuai bentuk benda tersebut berusaha anggota fisiknya tak terlihat keluar dari benda itu, dan bersembunyi di sana serta berkamuflase dengan
“Bantu aku dan akan ku bagikan sebagian dari bayaran yang akan dibayarkan padaku. Senilai SN365.000,” ucap Megrito yang akan melawan satu monster dan melihat di sebelahnya ada Khaigor yang sedang berjalan melewati genangan air hendak menuju ke daratan, sehabis membantai satu makhluk berbahaya yang mirip manusia dan mayat hidup dengan tebasan terakhir ke belakang kepalanya tersungkur dalam posisi tengkurap. “Dengan senang hati,“ Khaigor pun setuju membantunya. Monster itu berupa makhluk berkaki dua, muka seperti reptil, berjari kaki dan tangan berjumlah lima serta bercakar, memiliki ekor yang lancip seperti reptil pula, badan membungkuk seperti ayam. Di setiap tubuhnya adanya duri dari atas kepala sampai tubuh sebatas awal ekor. Di kedua lengannya adanya sayap berbentuk setengah bundar, seperti sayapnya kadal Draco yang melompat secara melayang. Monster itu memajukan serangannya dengan giginya dan menyeruduknya dengan kepalanya dan badannya, dia mencakar-cakar. Dia melompat dan menyer
“Para goblin mengganggu orang-orang yang melewati jembatan kita, pada saat kerajaan kita sedang mengalami kekurangan prajurit akibat perang!” amuk seorang raja sampai memukul sekali pegangan kursi singgasananya dengan sebelah genggaman bawah tangan kanannya. “Kita harus menggunakan jasa gridor,” Saran penasihatnya.“Apa?!” ucapnya terheran-heran. “Ayolah hanya perlu satu gridor untuk membasmi mereka semua, lagi pula kerajaan kita ini kerajaan kecil,” lanjut penasihatnya. Raja pun memikirkannya membuka dua jari tangan kanan telunjuk dan tengah, menyandarkannya ke dagu, ditambah lagi kerajaannya sekarang mengalami ketidakstabilan ekonomi, “Baiklah, panggil satu gridor.”Neos berjalan menyamar sebagai warga biasa di jembatan mengenakan jubah bertudung, para goblin datang mulai merampok dengan ancaman senjata, kemudian salah satunya mulai hendak menikam dengan pisau, dia menangkap tangannya dan memelintirnya, lalu goblin itu mengapaknya menggunakan tangan sebelahnya, Neos melompat mundur s
Beberapa Gridor yang disewa bergabung bersama prajurit tuk berperang, di depannya ribuan pasukan bersiap sambil menunggu aba-aba.Seorang prajurit manusia raksasa dengan tombak dan perisainya, berbicara pada Khaigor, “Aku ingat di saat aku terhalau dan temanku diserang dalam perang, dia sudah menyerah meminta ampun, tapi belas kasihan tetap tak diberikan…”“…..tak akan pernah adanya kedamaian yang absolut, buktinya perang masihlah terjadi dan menumpahkan darah, baik melawan manusia, orc, monster atau pun musuh lainnya,” lanjutnya.Lalu kedua belah pihak mulai berlari maju saling melawan. Khaigor menikam“Itu meteor...!!!”“Ayo cepat lari sejauh mungkin...!!!”Lalu manusia raksasa itu menahan getaran ledakannya disertai debu dengan dua perisai, mereka terpental berhamburan dan terpapar pasir dan debu, kelilipan dan pernapasan terganggu.Pertarungan seekor singa dan sejenis monster yang dilawan Megrito waktu itu terjadi di arena gladiator para orc penonton bersorak sorai, kedua makhluk s
Pada keesokan harinya, Avery di bopong oleh dua orang di kiri-kanannya, “Ini dia, kita jadikan tumbal teristimewa kita.”Burung Nebri dan anjing pengintai menemukan keberadaannya,Orang yang ingin menumbalkanya hidup-hidup, terganggu perhatiannya dan mereka bergegas kabur, burung Nebri dengan cepat menghalanginya mencakar-cakar wajahnya. Di ikuti dengan anjing-anjing yang menyerang dan satunya melompat menyerangnya.“Mereka ingin memasukkan kami dengan menumpuk bahan-bahan untuk membuat bangunan di sana.”“Mereka menggunakan tumbal untuk mendirikan pondasi bangunan. Ini gila, biadab!”“Kau orc!” ucapnya sambil menunjuknya dengan nada menantang.Ketua suku itu dan pemimpin pasukan orc itu bertarung, “Jangan curang,” ucapnya melihat bawahannya yang ingin membantu menyerang, namun ketua suku menyerangnya ketika kesempatan itu, namun dia segera menghindar.Dia pun mati dengan dicekik dan dicakar.“Ayo lari, yang lain akan datang, kita tak akan dapat melawannya lagi.”Kemudian melihat sesa
Suatu ketika Therazium berperang melawan musuh mereka, yang merupakan salah satu bangsa dari kerajaan terbesar dan terkuat. Peperangan yang teramat besar. Khaigor bersama lainnya berjuang di tengah-tengah peperangan. "Ayo kita habisi mereka...!!!" teriak ujar komandan. Peperangan ini telah cukup memakan banyak korban. Ribuan orang baik dari pihak musuh atau Therazium, berdesakan. Bunyi-bunyi gesekan tebasan pedang, panah-panah api dan tidak berapi dari busur tarik dan busur silang telah dilayangkan kepada pihak musuh. Teriakan perang seperti dukungan, perlawanan, rasa sakit, serta suara bunyi serangan ketapel api raksasa terdengar amatlah keras."Therazium...!!!""Therazium...!!!""Therazium...!!!"Ujar para prajurit bangsa Therazium dengan suara lantangnya memberi semangat, yang telah menjiwai diri mereka. Therazium terkadang maju dan sesekali mundur barisan dalam peperangan yang sedang terjadi, berusaha menggunakan strategi handal.Setelah selama waktu yang cukup lama berperang penuh
Setelah mengalami kekalahan, Khaigor bersama prajurit lainnya kembali ke kerajaan Timur tersebut, dan disediakan tempat tinggal oleh raja di sana. Khaigor masih berpikir bagaimana dengan para rombongan lainnya sebelumnya itu. Apakah mereka telah lebih dulu sampai di sana dan dimanakah mereka sekarang?Khaigor pun hidup di sana selama beberapa bulan bekerja sebagai serabutan dan tukang besi, dan juga menolak tawaran untuk menjadi bagian dari prajurit atau melatih para prajurit di kerajaan tersebut, karena tak sudi mengabdi pada negara lain meskipun kerajaan mereka pernah bersekutu. Berselang di sana dia juga ikut dalam pertarungan seperti pertarungan jalanan dan resmi, untuk mendapatkan uang. Khaigor pun juga pernah berpikir untuk membuka kursus pelatihan pertarungan, namun diurungkannya.Khaigor bertarung dengan pedang kayu tanpa perisai dengan seorang pria yang sebaya dan bentuk fisiknya yang tak jauh beda dengan dirinya pada pertarungan resmi yang khusus. Para penonton disekitar ber