Kelven berpikir, apakah pria itu sudah tahu bahwa Delis adalah adiknya?Bagaimana dia bisa menemukannya?Delis sudah mengakuinya?Delis juga melihat keberadaan mereka.Dia tidak mengerti mengapa kedua pria ini datang begitu pagi.Delis ingin menghindar.Namun, kedua pria itu secara bersamaan mendekat dan menghalangi jalannya.“Delis, aku bisa mengantarmu ke restoran hotpotmu,” ujar Kelven.“Delis, bisakah bicara sebentar denganku?” tanya Alfred.Setelah kedua pria itu selesai bicara, mereka saling bertatapan lagi dan suasana terasa tegang.Peter berbicara lebih dulu, “Bukankah kamu Pak Kelven? Kamu mengenal adikku? Saat aku bertanya denganmu sebelumnya, mengapa kamu mengatakan nggak pernah melihatnya?”Kelven mendengus dingin dan menjawab, “Ternyata keluarga Delis yang sudah mati itu hidup lagi?”“Kamu … “Peter marah dan kemudian melihat Delis, berkata, “Delis, jauhkan dirimu dari pria ini. Aku pernah bertanya keberadaanmu dengannya sebelumnya, dia berbohong dan mengatakan nggak men
Keluarga Joven dari Negara E …Mendengar ini, Kelven terkejut.Bukankah Alfred juga anak dari Chris Joven?Dan pria di depannya sekarang adalah Peter, putra sulung Chris dan dia adalah kakak kandung Delis?Jika begitu, bukankah Alfred adalah kakak kandung Delis juga?”Alfred adalah kakak kandung Delis?Delis terkejut dan sulit memercayainya.Tidak mungkin, anak Delis dan Alfred bahkan sudah hampir berusia tiga tahun, bagaimana mungkin mereka adalah saudara kandung?Kelven tidak percaya dengan kebenaran ini, dia bertanya pada Peter, “Kamu yakin kamu adalah kakak kandung Delis? Kamu sudah melakukan tes DNA? Alfred juga adalah adik kandungmu?”Mendengar Kelven menyebut Alfred, Peter dengan jujur mengakuinya.“Alfred adalah adik kandungku. Kalau nggak ada bukti yang meyakinkan, kamu pikir aku berani datang dan mengganggu Delis?”“Lalu kalian tahu hubungan Delis dengan Alfred?”Kelven bertanya lagi.Peter tidak tahu mengapa Kelven tiba-tiba menjadi begitu gelisah. Peter hanya menjawab deng
“Marga Luna sama dengan paman, Rosli. Nama lengkap Luna adalah Luna Rosli. Paman, bukankah namaku sangat bagus? Mami yang memberi namanya.”Kelven terdiam.Namanya Luna Rosli?Seketika, Kelven menyadari bahwa anak di pangkuannya mungkin adalah anaknya.Kelven segera memeluknya dengan erat, menundukkan kepalanya dan menggosok-gosok kepala anak itu, terlalu senang hingga air mata mulai membasahi matanya.Meskipun sudah merasa bahwa anak itu adalah anaknya, untuk membawa bukti ke hadapan wanita itu, Kelven tetap membawa anak tersebut untuk melakukan tes DNA.Karena melakukan tes DNA mendesak, hasilnya sudah keluar sore hari itu juga.Saat mendapatkan hasil tes DNA, Kelven melihat hasil menunjukkan hubungan kandung. Akhirnya dia tidak bisa menahan emosi lagi dan air matanya menetes.Kelven memeluk anak di pangkuannya dan menangis di lorong rumah sakit.Dia menangis seperti orang bodoh.Luna yang duduk di pangkuannya, sambil menjilati es krim, dia bertanya dengan bingung, “Paman, ada apa d
Saat melihat ibunya marah lagi, Luna langsung memegang wajahnya dan menjelaskan,“Mami, jangan salahkan paman, hari ini paman bawa Luna periksa ke rumah sakit.”Mendengar itu, Delis bertanya dengan khawatir, “Kamu kenapa? Kamu sakit? Atau terluka?”Luna menggeleng dan menjawab, “Luna nggak sakit, Luna sehat-sehat saja.”Delis tidak percaya dengan perkataan anaknya, dia langsung menoleh dan bertanya pada Kelven, “Kenapa kamu membawanya ke rumah sakit? Apa yang terjadi padanya?”Kelven menatap wanita kecil di depannya.Teringat bahwa selama ini dirinya telah salah paham dan menyakitinya, membuatnya begitu menderita. Kelven sangat menyesalinya.Setelah empat tahun kemudian, dirinya bahkan begitu obsesif dan membawanya ke pulau, lalu menyiksanya seperti itu.Delis selalu mencintainya.Karena mencintainya, jadi dia memilih untuk diam-diam mempertahankan anaknya, melahirkannya dan membesarkannya sendiri.Mengapa dia begitu bodoh?Jika bukan karena Keluarga Joven terus mencarinya dan dirinya
Bagaimana bisa dirinya bersama dengan orang yang telah melukai kakak kandungnya sendiri?Setelah menenangkan diri, Delis berusaha mendorong Kelven.Dia memundurkan satu langkah untuk menjaga jarak dengannya, lalu bertanya, “Apakah menurutmu mungkin? Kelven, meskipun kamu nggak berselingkuh dulu dan aku hanya salah paham denganmu, tapi kamu lupa bahwa Alfred masih terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit?”Kelven terdiam.Dia tahu dirinya salah, tapi Alfred yang lebih dulu melukainya.Meskipun sekarang dirinya tahu bahwa Alfred adalah kakak kandungnya, Kelven juga tidak merasa bersalah.Kelven menatap Delis dan dengan serius berkata, “Aku minta maaf atas apa yang terjadi di pulau, tapi mengenai Alfred, aku akan mencoba membuatnya sembuh, ya?”“Kamu bisa membuatnya sembuh sepenuhnya? Kembali seperti sebelumnya?”Delis tidak percaya.Delis sudah beberapa kali bertanya pada dokter, mereka semua mengatakan apakah Alfred bisa bangun kembali sepenuhnya tergantung pada kehendak Tuhan.Bah
Tidak tahu siapa yang akan datang di waktu seperti ini.Delis menatap pria di sampingnya dengan tatapan tajam, lalu berbalik untuk membuka pintu.Saat pintu terbuka, wajah tampan Peter yang biasanya terlihat dingin muncul dengan senyuman lembut. Dia membawa dua kantong besar dan meletakkannya di depan Delis, sambil berkata, “Delis, kakak membelikan beberapa barang untukmu.”“Siapa yang mau barangmu? Siapa adikmu? Peter, apakah aku belum cukup jelas mengatakannya sebelumnya? Jangan ganggu aku.”Delis mengangkat tangannya untuk menutup pintu.Namun, Peter bersikeras maju dan tubuh tingginya menghalangi pintu, sambil tersenyum manis dan berkata, “Delis, kakak khawatir kamu tinggal sendirian dengan Luna nggak aman, jadi aku pindah tinggal di sebelahmu.”“Kamu juga akan sibuk mempersiapkan toko sendiri setiap hari, pasti kamu akan sangat sibuk. Aku akan datang membantumu menjaga Luna, masakanku juga sangat enak.”Delis terdiam.Dia menatap pria di depannya dengan ekspresi datar.Saat Deli
Usai bicara, Peter membungkuk dan menarik Kelven pergi.Kelven mengira jika dirinya terluka dan tidak bisa pergi, wanita itu akan membiarkannya tinggal.Namun, ternyata, Delis tidak hanya tidak memedulikannya, dia bahkan membiarkan Peter membawanya pergi.Apakah Delis benar-benar tidak takut Peter akan membunuhnya?Delis terdiam.Saat melihat Peter akan membawa Kelven pergi.Teringat dengan cara Keluarga Joven membalas dendam, mereka bahkan tidak berbelas kasihan pada seorang wanita, apalagi Kelven yang telah melukai Alfred.Jika Kelven jatuh ke tangan Peter, dia pasti akan mati.Apakah dirinya akan senang jika Kelven mati?Luna masih menginginkan ayah.Tiba-tiba!Saat Peter hendak membawa Kelven keluar dari pintu, tiba-tiba Delis berkata, “Tunggu sebentar.”Peter menoleh dan bertanya, “Kenapa Delis?”“Lepakan dia.”Ujar Delis.Peter agak enggan dan bertanya, “Kenapa? Dia sudah melukai Alfred. Alfred bahkan masih belum sadarkan diri atau mungkin kamu menyukai pria ini?”Delis agak ge
Setelah selesai membalut luka Kelven, Delis berdiri dan pergi ke dapur untuk memasak, tetapi dia melihat Peter sudah mulai memasak.Delis ingin mengusirnya, tetapi ucapannya tercekat di tenggorokannya.Lupakan sajalah.Jika dia suka memasak, biarkan saja dia memasak.Saat melihat pria di depannya, Delis mengingatkannya, “Kalau kamu masih mau mempertahankan kakimu, lebih baik duduk saja.”Kelven tersenyum lembut dan menjawab dengan patuh, “Iya, aku duduk manis di sini saja.”Selama Delis tidak mengusirnya, dirinya akan sangat patuh.Melihat tatapan lembut dari Delis, membuatnya semakin terpesona.Namun, Delis tidak lagi memerhatikannya dan langsung masuk ke dalam kamar.Tidak heran tidak ada suara pergerakan putrinya begitu lama sendirian di dalam kamar, rupanya tertidur.Delis pergi duduk di samping kasur dan diam-diam memikirkan hubungannya dengan Kelven.Peter menyiapkan empat hidangan dan satu sup yang disusun rapi di meja makan. Kemudian dia pergi ke kamar untuk memanggil Delis u