Share

29 Jaminan

Aku meminta ibu untuk tetap tenang dan istirahat di kamar. Sementara aku gegas ke teras. Seorang ibu dengan penampilan modis sudah berdiri di depan pintu sembari melipat tangan ke dada.

Ibu setengah baya itu memakai gelang beberapa biji di tangan kanan dan kirinya, kalungnya menjuntai ke depan dada padahal rambutnya tertutup kerudung. Alis cetar membahana dengan bibir merah merona.

"Maaf, Bu. Kok bisa tahu nama saya?" tanyaku gugup.

"Tahulah. Saya tahu kamu dan suamimu karena saya juga punya kartu nama suamimu. Huda, kan?"

Aku sedikit terkejut saat ibu modis itu tahu namaku dan Mas Huda, bahkan punya kartu nama Mas Huda segala. Kok bisa? Darimana dia mendapatkan kartu nama itu, sementara Mas Huda aja nggak pernah ngasih identitasnya pada siapa pun di sini.

"Nggak usah bengong. Saya ada perlu sama kamu atau suamimu," ucap ibu itu lagi dengan ketusnya. Aku makin bingung dan kaget. Kenal nggak, kok ada perlu?

"Yasudah, silakan masuk, Bu. Tapi tolong, jangan bentak-bentak saya. Kita kenal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status