“Karena kami hanya bisa membunuh kalian bangsa manusia, kami tidak mampu membunuh siapapun yang telah menjadi bagian dari kami” “Aku tidak memahaminya Aurora, tolong jangan paksa aku memahami semua ketidak masuk akalan ini” “Andai aku bisa menangisinya seperti waktu itu (saat ia masih seorang manusia), aku sungguh ingin (dengan pandangan dan ucapan yang datar). aku tidak akan lagi datang pada siapapun saat aku menangis. aku adalah jenazah tanpa bangkai, aku terlihat sepertimu tapi kita berbeda takdir, aku benar-benar terkutuk Arthur, secepatnya aku akan melukaimu, tapi tidak akan kubiarkan sebelum kau membasmi mereka semua” Arthur mulai menitikkan airmata “Bunuhlah siapa saja yang ada dihadapanmu, mereka sangat dekat mengelilingimu, bahkan jika memang sudah tidak memungkinkan bagaimana pula dengan aku, jangan pernah meragu, bunuh juga. jangan menangis Arthur, ingat saat nanti kau membasmi kaum kami jangan pakai perasaanmu, bisa
CHAPTER 12“Siapa kalian?” Arthur meninggikan suaranya “Terdengar jelas sekali bahwa kau menjaga keutuhan wibawamu bahkan ketika dirimu masih terlihat begitu muda, kini aku semakin percaya bahwa kau benar benar memang sedang dipersiapkan untuk menjadi calon pengganti Ayahmu yang bahkan telah tiada, tunggu? Bukankah itu artinya kau telah berhasil menggantikan kedudukan Ayahmu Yangmulia? Mengingat dia telah mati bersama seluruh rakyat yang dicintai” lelaki bertubuh tinggi itu seolah meledeknya “Sementara kau adalah pamungkasnya (Arthur akan segera dihabisi menyusul yang lain) sekaligus sebagai saksi sejarah, bagaimana kami berhasil memporak porandakan negeri ini, kau tahu anak muda? Kekacauan semacam ini adalah hal terkecil dari apa yang bisa kami perbuat, ini adalah suatu permulaan, kami sangat berterima kasih kepada Benjamin sebab berkat jasa jasanya-lah, akhirnya kami semua terbebas dari belenggu yang tidak menyenangkan itu, mengapa aku menyebut
CHAPTER 13 Dia tidak tahu dimana semua orang tersisa atau pun mereka yang telah tewas oleh kebiadaban makhluk terkutuk, yang bahkan kini Arthur adalah bagian dari mereka semua, Arthur mulai mengingat segalanya, bahwa dia bukan lagi manusia yang memerlukan udara untuk bernafas, atau makan serta minum dalam bertahan hidup, ini sangat berbeda, justru Arthur harus mulai memangsa, hanya agar hasrat pemuasan, pemenuhan mengenai hal yang paling disukai yakni darah dapat tercapai serta terpenuhi, karena sesungguhnya, darah akan membuatnya lebih bertenaga dan segar, hidupnya akan terus panjang, wajahnya tidak pernah menua, itu bukanlah suatu keuntungan, dimana ia tidak memiliki rasa, sesuatu yang seharusnya wajar dimiliki oleh manusia kebanyakan, mereka menjadikan hidup ini perjalanan, sedari lahir bertumbuh, berjalan, menjadi seorang remaja, dewasa, menemukan tambatan hati, memiliki keturunan, menua, lalu pergi meninggalkan dunia ini, setelah melalui serentetan yang ditetapkan oleh
Suasana sekolah pada malam hari tampak sepi tak ada tanda-tanda kehidupan, hanya semilir angin malam yang sesekali bertiup menerbangkan sampah dedaunan yang jatuh gugur dengan hembusannya, cobalah berjalan masuk kedalam gedung, lalu mulailah melangkah untuk menyusuri setiap sudut ruangan, jika beruntung kau mungkin akan bertemu dengannya, dia ada disana, terkadang hanya berdiri mematung disisi tangga, atau duduk menyepi dan berdiam diri, dia adalah seorang pemuda yang telah hidup selama lebih dari tiga abad lamanya, dia tidak pernah berubah atau menua, ia terlihat seperti seorang Pemuda berusia enam belas tahun, dia seorang makhluk yang bertaring namun pandai menyembunyikan taringnya, dia telah berjanji bahwa tidak akan menggunakan itu untuk melukai seseorang, meski ia tampak seperti manusia, namun dia bukan manusia, pemuda itu adalah seorang Vampire.Hari ini adalah merupakan tahun ajaran baru, Vampire tampan itu melipat baju seragam sekolah yang lama, sebab se
“Ikuti saya Nona, sarapan pagi anda sudah siap” Alicia kerap melewatkan jam makan, tubuhnya begitu kurus dan sering sakit-sakitan, berawal dari hal tersebut yang akhirnya mendorong Ayah Alicia mengerahkan semua pelayan setia-nya untuk mendisiplinkan jam makan Putri tunggalnya tersebut. “Anda harus menghabiskan semua makanan ini Nona, seperti biasanya ini perintah” Pinta Debora kepala pelayan dirumah Alicia dengan nada tegas, memastikan bila Putri kesayangan tuan-nya itu tidak akan menolak, meskipun merasa dalam tekanan, namun Alicia tetap menjalani kemauan Ayahnya melalui Debora bahwa ia harus makan meskipun hal tersebut sulit dilakukan.Debora membantu Alicia mengisi piringnya dengan beberapa jenis makanan bergizi, mereka mengatur pola makannya dengan baik sementara tatapan mata Alicia kosong, ia tidak bernafsu sama sekali, seolah kehilangan indera perasa-nya secara tiba-tiba, Alicia tidak bisa menikmati makanan se-lezat apapun yang dihi
Perlahan kedua mata Alicia terbuka, ia tidak berusaha menyalahkan dirinya sendiri tentang apa yang sudah terjadi, gadis itu bahkan sudah bisa menduga dimana ia sedang berada, dirumah sakit “Aroma obat ini hampir tidak lagi menggangguku didalam keterbatasan, aku sudah sangat terbiasa.” Seharusnya Alicia tidak ditemukan sebelum keesokan harinya, karena gadis itu ingat betul bahwa ia terjatuh dilorong sekolah yang gelap dan sepi, ia juga tidak mengandalkan kecepatan pertolongan dari para pengawalnya, mereka hanya akan datang ketika Alicia memanggil mereka atau telah jauh terlambat menyadari bahwa seharusnya Alicia sudah berada dirumah tepat pada saat yang telah Alicia sepakati.Alicia mengedarkan pandangan pada seluruh penjuru ruangan, tapi tak ada seorang pun disana, Alicia berharap dapat melihat pemuda yang telah memberi pertolongan. “Dia tidak asing bagiku. Sungguh.” berucap Alicia lirih, Alicia meyakini pasti pemuda itu masih ada disekit
Mendahului matahari yang terbit, Alicia sudah membuka kedua mata hanya untuk duduk berdiam dalam kehampaan, dia tidak benar-benar tahu apa yang sedang dipikirkannya disaat seperti ini? waktu terus berjalan, perlahan-lahan cahaya mentari masuk kedalam celah-celah jendela ruangan rawat, Alicia belum beranjak dengan lamunan yang tiada menjadi pasti.Secara tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar bersamaan dengan itu pintu dibuka “Tuan Henry berulangkali menanyakan soal Anda Nona” kata Debora “Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan padanya, saya hanya berkata bahwa anda sedang tidur karena belakangan ini kegiatan disekolah terbilang cukup padat” “Aku sangat menghargai kebohonganmu itu” “Terima kasih Nona” berkata Deborah dengan raut kecemasan “Hey, lagi-lagi kau tampak begitu ketakutan?” “Benar Nona. Saya hanya tidak ingin kehilangan pekerjaan saya” “Setelah banyak uang yang kau t
Hingga detik ini belum bisa memastikan diri untuk mempercayai itu semua, benarkah apa yang sedang dialami adalah merupakan sebuah kenyataan? Alicia masih bersama buku harian yang dianggapnya tertinggal dirumah sakit “Tidak mungkin? Mana mungkin aku hanya bermimpi, aku yakin buku harian ini ada ditanganku, ya tidak salah lagi, bahkan isi tulisan sama persis seperti saat sebelum aku jatuh tertidur oleh bantuan obat tidur” semua yang ada dihadapan Alicia terasa samar meski pun semua itu fakta yang nyata."Apakah ini mimpi yang menjadi nyata? atau apa?" Alicia memerlukan penjelasan yang masuk akal.Setelah beberapa saat berlalu akhirnya Deborah kembali datang untuk Alicia "Nona, makanan anda sudah siap, mari ikut dengan saya" "Deborah?" "Ada apa Nona? wajah anda masih menunjukkan keterkejutan, sebaiknya lupakan saja kejadian ini, saya tidak menyalahkan anda bahwa anda sudah melupakan buku harian anda disini dan tadi anda bersikap seola
Alicia sedang membaca buku ketika Debora tiba-tiba masuk kedalam kamarnya seraya berkata “Tuan Henry meminta anda menemuinya Nona” Alicia cukup merasa dikejutkan dengan informasi tersebut, betapa tidak? Selama bertahun-tahun Henry selalu berusaha menjauhi Alicia, mereka berdua tidak pernah bertatap terlebih bicara secara langsung (sekadar basa-basi pesan-pesan dikirimkan melalui media sosial) “Tidak seharusnya ini terjadi” Alicia meletakkan buku yang ada ditangannya ia hanya benar-benar merasa tidak siap untuk menjalani kesan yang baru (Bertemu sang Ayah).Jujur saja Alicia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan itu? “Apa kau yakin?” Alicia berusaha memastikan pernyataan Deborah, dan sebagai jawabannya Debora mengangguk.Berhadapan dengan sang Ayah Alicia diminta mempersiapkan diri secara baik dan benar, beberapa orang ditunjuk secara khusus untuk mengatur cara berpakaian hingga riasan diwajah Alicia, mereka telah m