Share

Mau aku Peluk?

Mata Nayyara mengerjap beberapa kali untuk beradaptasi dengan cahaya setelah tidur nyenyaknya semalaman.

Ia sempat meregangkan tubuh sebelum menyadari bahwa ponselnya mati. Sebab ia lupa mengisi daya karena tertidur saat melakukan panggilan dengan Khalingga.

"Astaga." Nayyara menepuk dahinya. Menyadari kebodohannya yang tertidur saat melakukan panggilan.

"Hah!!!" Nayyara lebih terkejut lagi melihat jam analog di atas nakas.

"Ya ampun, telat." Tangannya langsung menyibak selimut, segera bangun dan meluncur ke kamar mandi.

Dengan tergesah-gesah ia membersihkan diri dan berpakaian seadanya. Ia langsung menyambar tas sebelum berlari menuruni anak tangga.

"Pelan-pelan, Nay." Bu Ani yang merasa kuatir memperingati Nayyara. "Makan dulu."

Nayyara hampir telat, tapi perutnya terasa lapar. Ia Memutuskan sarapan terlebih dulu. Sebab ia tidak pernah melewatkan sarapan di rumah.

Tapi entah kenapa setelah sampai kantor, perutnya sudah minta diisi lagi. Lalu bagaimana kalau sama sekali tak sarapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status