Share

Yasinan.

“Cepat atau lambat aibmu akan terbongkar. Jangan kira aku tidak tahu apa-apa. Tak kusangka kalian berdua sangat menjijikkan,” ucapku lagi. Kusunggingkan senyum termanisku.

Rania terpaku sejenak lalu kemudian kembali duduk di samping Mas Bayu.

“Enggak jadi pulang, Ran?” tegur Mbak Dwi.

“Aku mules boleh numpang ke toilet sebentar, Mbak?” jawab Rania.

“Ya, silakan!” Mbak Dwi mengantar Rania ke belakang. Kini tinggal aku dan Mas Bayu.

“Mas, mulai besok kamu kerja pakai motor. Mobil mau kupakai,” ucapku.

“Mau kamu pakai ke mana?”

“Antar jemput Naila, sekolah dan ngaji. Kalau pakai motor panas. Aku enggak mau terpapar matahari takut gosong. Percuma aku perawatan kalau panasan,” jelasku. Sebenarnya aku pun tidak terlalu membutuhkan mobil karena sekolah dan ngaji Naila dekat. Aku hanya tidak mau mobil yang kubeli pakai uang halal selalu dipakai Mas Bayu untuk bermaksiat.

Aku tahu itu karena sejak belum ketahuan selingkuh aku sudah dua kali menemukan k*ndom di mobil. Aku kira itu milik suami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
yenyen
omaigot omaigot!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status