Share

Bab 46

“Mbak, saya beli nasi ayamnya dua sama es teh dua!” seru salah satu pembeli berbadan langsing pada Adisti yang tengah membungkus pesanan.

Adisti menjawab sambil tersenyum lalu menyilakan pelanggannya masuk dan duduk. Ia mencacat pesanan lalu menyerahkan pada Siska. Adisti hanya bertugas sebagai kasir.

Siska dan Anna, asistennya dengan sigap mengerjakan pesanan yang masuk. Mulai dari menggoreng lauk, menyiapkan nasi, terakhir menyiapkan minuman. Pekerjaan itu mereka kerjakan berdua bergantian.

Begitu sampai di kota ini, Adisti membuka warung makan di lantai dasar rumahnya. Sengaja ia menyewa bangunan 2 lantai, bagian atas untuk tempat tinggal dan lantai dasar untuk membuka usaha. Jika ia tidak melakukan itu, tabungannya pasti akan habis dalam sekejap, apalagi dirinya tidak bekerja.

Warung makan sambelan yang Adisti pilih setelah mengecek lokasi, di sana belum banyak yang menjual nasi sambal. Karena hal itulah warung Adisti cepat ramai, apalagi sengaja ia menyediakan berbagai macam lauk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status