Pertemuan Yang Amat Singkat. "Sesungguhnya Allah akan menerima tobat seorang hamba selama nafasnya belum sampai di tenggorokan (sakaratul maut)." - HR Ibnu Majah dan Tirmidzi.Kami sudah menunggu di luar sekitar lima belas menit, namun dokter atau pun perawat belum ada yang keluar dari ruangan itu. Tak ada perbincangan diantara kami, semua hanya diam. Tapi mungkin perasaan yang di rasakan Bik Sanah dan Raisa tak seperti yang kini kurasakan.Aku hancur, rasanya sama seperti saat melihat Papa terbaring lemah dahulu. Dalam hati aku terus berdoa semoga ada keajaiban yang bisa membuat Mbak Lisa kembali sehat. Aku tahu tak ada yang tak mungkin bagi Allah.Ryan kini telah tertidur di gendonganku setelah tadi sempat rewel dan terus menangis. Mataku tak lagi bisa meneteskan air mata, saking sedihny
Mempertemukan Ryan Dengan Ayahnya (Pov Author)Selama tujuh hari meninggalnya Lisa, Dita dan Ryan tingggal di rumah Jombang bersama Raisa yang membantunya menjaga Ryan, sementara Bik Sanah di suruh Dita kembali ke rumah Kediri, untuk mengatur rumah seperti biasanya, karena memang dia adalah kepala pelayan di sana. Dita juga membeli sepetak tanah di sebuah perkampungan, lalu dibangunkan sebuah mushalla wakaf atas nama Almarhumah Lisa. Karena memang Dita sangat mengkhawatirkan Lisa, jadi dia berharap dengan ini, bisa mengurangi dosa kakaknya itu.Seperti janjinya kemarin kepada Lisa, hari ini dia akan membawa Ryan bertemu dengan Ayahnya, bersama dengan Raisa dia berangkat pukul tujuh pagi menuju ke rutan.Setelah melewati pemeriksaan, akhirnya mereka diperbolehkan untuk menemui si gembong na
Jangan lupa baca juga cerita saya lainnya ya teman-teman, yang akan segera saya publish hingga tamat jugaPESANAN HENNA CALON PENGANTIN SUAMIKUBLURB: Rury kaget saat mendapat pesanan Henna dari perempuan yang ternyata selingkuhan suaminya itu.yuk. ikuti bagaimana dia menghancurkan pesta pernikahan suaminya itu.Jangan lupa baca cerita terbaruku PEMBALASAN ISTRI GENDUTEnding season 1 (Pov Author)Setelah sekitar satu jam bertemu dengan Bima, maka Raisa dan Dita pun kemudian meninggalkan rutan. Tampak sekali gurat kesedihan di wajah Bima saat berpisah dengan Ryan. Dalam hatinya sungguh menyesal karena tak bisa merawat dan menemani putranya itu hingga dewasa. Meski dia memberontak atau lari seperti apapun rasa
Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku"Mbak, rumahnya yang sebelah mana ya? Ini aku sudah ada di pertigaan kompleks," kataku di telepon pada Raisa, pelangganku."Lurus aja Mbak, rumah nomer tiga sebelah kiri, cat warna oranye. Nanti aku tunggu di depan ya. Mbak pakai kendaraan apa?" ucapnya."Oke. Aku pakai mobil warna putih Mbak. Aku meluncur ya," kataku sambil mengendarai mobil pelan.Seorang wanita cantik berambut sebahu di cat warna cokelat melambai ke arahku."Mbak Dita!" teriaknya.Aku pun langsung memarkirkan mobil tepat di depan rumahnya. Sebuah rumah yang tak begitu besar dengan teras memberikan kesan asri serta berbagai tanaman bunga indah menghiasi sekitar. Terlihat bangunan ini masihlah baru."Masak bingung sih, Mbak. 'Kan tadi sudah kusharelok," kat
Ah lebih baik aku diam saja dulu, dan memberi balasan yang setimpal dulu pada Mas Chandra. Rasanya juga terlalukolokanjika aku sekarang langsung masuk dan mengacaukan acara ini. Rasanya, kalau aku sedikit membalas tak apalah, sebelum aku mengakhiri semua ini. Mas Chandra dan juga Raisapantas untuk mendapatkan pelajaran karena sudah bermain api di belakangku.Aku pun menyudahi merekam video itu setelah mereka masuk kedalam, apa yang terjadi di dalam rumah warna oranye itu sudah bisa kuperkirakan. Berbahagialah dulu, Mas. Anggap saja kamu menang sekarang, tapi jangan sampai nanti kamu menyesal di kemudian hari.Sebelum pergi dari sini, aku mencoba menelepon Mas Chandra, ingin tahu saja kira-kira bagaimana responnya, saat aku menganggu acara pertunangannya itu. Dua kali aku menelepon, tak diacuhkannya. Namun pada panggilan ketiga, dia langsung mengangkat panggilan dariku itu.&
Akhirnya sampai juga di depan rumah. Belum terlalu malam sih, masih pukul setengah delapan."Pak Sigit, tolong ya mobilku yang ini taruh di bagian dalam lagi," kataku sambil menyerahkan kunci."Siap, Non" kata satpamku itu.Kemudian akupun masuk dan pintu pun dibuka oleh Bi Sanah, asisten rumah tangga yang telah disini sejak almarhumah Mamaku dulu masih hidup, sekitar lima belas tahun yang lalu."Non Dita mau makan malam sekarang?" tanyanya."Nggak deh, Bik. Lagi malas makan. Aku mau langsung tidur saja," kataku sembari menaiki tangga.Akupun langsung menjatuhkan badanku di atas kasur springbed empukku. Kucoba memejamkan mata, namun nyatanya aku tak bisa. Bayangan Mas Chandra dan Raisa yang sedang berbahagia di sana, tak bisa luput dari pikiranku.Jadi begini ya r
"Terima kasih ya, Mas. Sudah membelikan pesananku," ucapku.Kucoba bersikap biasa saja, agar dia pun tak curiga. Dan aku pun tak akan mencari tahu tentang caranya mendapatkan kue-kue ini, karena kurasa itu hanyalah hal yang sepele, masih banyak hal penting yang harus kulakukakan dan kuketahui darinya."Kok nggak dimakan sih, Dek? Sudah jauh-jauh lho aku membelikannya," ucap Mas Ridwan sambil berbaring di sampingku."Jauh?" ucapku, "bukannya tadi kamu lagi di Malang, Mas? Terus belinya ini juga kan di sana toh. Kok jauh sih?""Eh, iya juga ya. Hehehehe. Dimakan dong, Dek," pungkasnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.Menjawab pertanyaan seperti saja kamu nggak bisa, kok akal akalan mau menikah lagi sih, Mas? Playboy kampungan sih."Besok saja lah, Mas. Malam-malam kayak gini nggak enak kala
"Emmm, kalau begitu. Ibu sekarang tunggu disini sebentar ya, saya bersihkan ruangan Bapak dahulu, di dalam berantakan sekali Bu. Kebetulan tadi juga belum dibersihkan oleh cleaning servicenya."Kenapa dia sepertinya takut aku masuk kedalam? Pasti ada sesuatu yang tidak beres nih, sehingga dia overprotective sekali pada ruangan bos nya itu."Sepertinya kamu tak memperbolehkan aku masuk kedalam, memangnya ada apa di dalam sana?" Mataku kali ini kualihkan pada gadis itu, sambil bersedekap, "kamu tahu nggak sih, siapa aku?" geramku."Tahu, Bu. Tapi Bapak berpesan pada saya agar tak sembarang orang bisa masuk ke dalam. Apalagi kemarin ada meeting di ruangan ini, jadi masih sangat berantakan Bu," katanya sambil menunduk."Siapa yang berani mengadakan meeting di ruang kerja big bos? Dan bukannya kemarin suamiku ke luar kota seharian? Aku pemilik sah perusahaan ini, jadi tak