Misah, gadis 16 tahun harus menikah dengan Raden Wikrama Manggalayuda. Pernikahan itu terjadi akibat siasat licik Nyai Sri Gandawangi yang tidak lain adalah istri pertama Raden Wikrama. Ramalan Ki Jaya Wijaya yang menyebutkan bahwa putra Raden Wikrama dan Misah kelak akan mewarisi tahta kerajaan Singapatih membuat Nyai Sri yang memiliki ambisi besar akan tahta harus mengorbankan Misah untuk mencapainya. Misah gadis desa yang masih muda dan lugu akhirnya terjebak dalam siasat itu. Gadis itu menjalani kehidupan seperti di neraka sejak mendapat hukuman diasingkan ke hutan. Disaat hidupnya berada di titik terendah, ia bertemu dengan Sanjaya. Pemuda tampan itu tanpa sengaja membawa Misah bertemu dengan paman-pamannya yang merupakan bandit. Seketika hidup Misah berubah, keterpurukan membuatnya sadar bahwa harus ada yang bertanggungjawab atas semua yang telah dialaminya. Sejak saat itu Misah memutuskan menjadi bandit dan memulai rencana balas dendamnya. Sepak terjang Misah membuatnya terkenal dan mendapat julukan Nyai Selendang Wungu. Mohon untuk para Reader, ini beneran cerita untuk 18+ yaa, karena mungkin nanti akan banyak adegan XX nya. Jadi harus bijak memilih bacaan! hehehe, happy reading.
Lihat lebih banyak“Mbok, Simbok,” terdengar suara panggilan dari luar kamar Nyi Darsan. Perlahan wanita tua itu membuka pintu kamarnya, tampak Jalu datang membawa daging sapi bakar sisa acara semalam.“Mbok, ini sisa dagingnya mau ditaruh mana?” tanya pemuda itu.“Berikan saja pada Nyi Purwo di dapur! Biar dimasak lagi nanti!” jawabnya. Belum selesai Nyi Darsan memberikan penjelasan kepada Jalu, tiba-tiba dari dalam kamar terdengar teriakan histeris Misah. Teriakan itu begitu kencang hingga membuat Jalu dan Nyi Darsan terperanjat dan cepat-cepat masuk ke kamar mencari tahu apa yang sedang terjadi. Misah menjerit sambil menyelubungi tubuhnya dengan kain dan bantal. Ia bersembunyi di pojok ruangan seperti sedang ketakutan. Nyi Darsan dan Jalu yang menyaksikan kejadian itu menjadi sangat panik. Wanita setengah baya itu mendekati Misah dan mencoba untuk menenangkannya, Jalu pun ikut mendekat dan bingung dengan apa yang sedang terjadi pada sahabatnya.“Misah kamu kenapa?” cetus Jalu mencoba menggapai bahu M
Pagi-pagi buta Nyi Darsan sudah bangun dari tidurnya. Seperti biasa ia bangun paling awal untuk menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan dimasak untuk sarapan nanti. Ia berjalan keluar dari kamar untuk menuju dapur. Tapi betapa terkejutnya ia ketika membuka pintu kamar, didapatinya sesosok tubuh yang tergeletak tak sadarkan diri di sana. Nyi Darsan memperhatikan sosok itu dengan seksama, ia bertambah kaget ketika mengetahui bahwa sosok itu adalah Misah.“Misahhhh, Nduk! Misah, bangun! Kamu kenapa? Yu Pur! Yu Nem! Cepet ke sini!” Nyi Darsan berteriak panik setelah tubuh Misah tak kunjung bergerak meskipun ia telah menggoncang-goncangkannya.“Ono opo to Yu?” Nyi Purwo datang dengan tergesa.“Iki Misah, pingsan,” seru Nyi Darsan.“Walah Nduk cah ayu, kamu ini kenapa nduk?” seru Nyi Purwo ikut panik.“Wes, wes Yu! Ayo cepet diangkat, kasian!” cetus Nyi Darsan. Mereka berdua buru-buru mengangkat tubuh Misah yang terasa sangat dingin. Seketika keributan terjadi di ruangan para emban. Semua
“Tunggu di sini Kakang!” tiba-tiba Nyai Sri menghentikan langkahnya ketika sampai di depan sebuah pintu kamar. Pelan-pelan Nyai Sri menarik tangannya dari pinggang Raden Wikrama dan melepaskan tubuhnya yang dijadikan tumpuan. Kemudian ia menyandarkan suaminya yang masih setengah sadar pada pintu kayu yang tertutup rapat itu, lalu meninggalkannya. Raden Wikrama merasa tidak kuat untuk menegakkan diri. Tubuhnya menggeliat dan meraba dinding mencari pegangan. Tak diduga pintu yang dijadikannya sandaran terbuka begitu saja. Seketika tubuh Raden Wikrama tersungkur di lantai kamar. Raden Wikrama yang kaget mencoba bangun dan mengerjapkan matanya memperhatikan sekeliling. Tapi pandangannya kabur karena minuman yang ia teguk dan keadaan kamar yang temaram. Dengan susah payah akhirnya ia berhasil menegakkan diri. Perlahan ia berjalan menuju pintu kamar dan menutupnya kembali. Dalam keremangan Raden Wikrama berjalan maju mencoba untuk mencari pembaringan. Ia benar-benar sudah tidak sanggup mene
Misah berusaha setenang mungkin menjalankan tugas pertamanya sebagai seorang istri. Gadis itu berjalan pelan ketika langkahnya sudah hampir sampai tujuan. Misah menyingsingkan kain jariknya saat hendak menaiki tangga menuju ke atas panggung. Banyak mata mengawasinya, belum semua warga dusun yang mengenalnya ketika ia menjadi istri kedua Raden Wikrama. Warga dusun hanya mendengar cerita dari orang yang datang ke acara pernikahannya saat itu. Kebanyakan orang memandang Misah dengan tatapan takjub. Tapi ada juga yang terlihat iri dengan keberuntungan Misah yang dipersunting oleh orang terpandang seperti Raden Wikrama. Di antara kerumunan warga yang datang, ada Nyi Sambi yang tak bekedip menatap gadis kecil yang sudah seperti anaknya itu. Perasaannya campur aduk, selama ini Nyi Sambi hanya bisa menahan perasaan rindunya kepada Misah. Ia merasa sangat kesepian sejak ditinggal oleh putri Ki Gambang Pengalihan itu. Ingin sekali Nyi Sambi menghampiri gadis itu dan memeluknya. Tetapi Misah sud
Sejak dini hari para emban di kediaman Raden Wikrama sudah sangat sibuk. Mereka dibantu oleh para wanita dusun bergotong royong menyiapkan sesaji untuk dijadikan persembahan. Sesaji itu berupa hasil bumi yang dikumpulkan dari sumbangan para warga. Tahun ini hasil panen yang melimpah adalah padi, jagung, dan buah-buahan. Bahan-bahan makanan yang masih mentah dimasak bersama-sama agar cepat selesai. Karena pada siang hari sesaji sudah harus siap untuk selanjutnya didoakan oleh tetua adat. Sesaji yang dibuat adalah ayam ingkung beserta nasi tumpeng lengkap dengan sayuran rebus dan sambal kelapa. Selain itu ada bermacam-macam buah dan kue. Untuk hidangan pada acara puncak, Raden Wikrama tak segan menyumbangkan seekor sapi besar miliknya untuk diolah.Siang harinya prosesi berjalan lancar. Setelah didoakan oleh tetua adat, sesaji dibagikan kepada warga untuk dimakan bersama. Seluruh warga menikmati nasi tumpeng dan ayam ingkung dengan suka cita. Acara selesai ketika matahari sudah mulai co
Hari ini tak seperti biasanya Nyai Sri bangun kesiangan. Mungkin karena semalam ia sibuk memikirkan siasat untuk bisa membuat suaminya tunduk kembali padanya. Sepanjang malam Raden Wikrama tak melepaskan pelukannya. Terlihat sekali bahwa ia sangat takut kehilangan Nyai Sri. Saat terlelap pun Raden Wikrama bahkan sempat mengigau memanggil-manggil nama istrinya itu meskipun dia ada di sampingnya. “Sebegitu besarkan cintamu untukku Kang. Kau pernah bilang bahwa kau mencintaiku pada pandangan pertama meskipun kau belum mengenalku?” ucap Nyai Sri lirih. Dipandanginya wajah tampan suaminya yang terlelap tidur di sisinya. Nyai Sri bisa mendengar suara napas Raden Wikrama karena lelaki itu memeluk tubuhnya dengan erat. Sebenarnya wajah Raden Wikrama tidak kalah tampan jika dibandingkan dengan Hasta. Kulitnya bersih bercahaya khas pria bangsawan. Sedangkan Hasta memiliki kulit coklat yang membuatnya tampak manis dan maskulin. Garis wajah mereka sama tegasnya. Mungkin Hasta juga bisa setara den
Selesai makan Raden Wikrama menyusul istrinya ke kamar mereka. Dilihatnya Nyai Sri sedang termenung di tepi pembaringan. Wajahnya murung dan tidak memiliki semangat.“Dek Sri,” panggil Raden Wikrama. Suara lelaki itu seketika membuyarkan lamunan Nyai Sri. Senyuman tipis tersungging di sudut bibirnya melihat suaminya datang menghampiri.“Kakang, sudah selesai makan?” ucap Nyai Sri tak bertenaga.“Dek Sri, kamu kelihatan lemas sekali. Aku akan minta Nyi Darsan membuatkan makanan kesukaanmu. Sepertinya kamu tidak berselera dengan makanan tadi. Ayo katakan, kamu ingin makan apa?” ucap Raden Wikrama lembut. Ditatapnya wajah cantik istrinya yang tidak pernah pudar. Diusapnya pundak Nyai Sri dengan penuh kasih sayang. Nyai Sri tidak bergeming mendengar ucapan suaminya. Dia hanya diam dan sesekali memilin-milin rambut panjangnya yang menjuntai di pundak.“Dek Sri, tolong berceritalah! Katakan apa yang terjadi! Apa yang mengganjal di hatimu sehingga sikapmu tidak seperti biasanya? Kalau kamu
Hampir dua belas purnama Misah menjadi bagian dari keluarga bangsawan karena diperistri oleh Raden Wikrama Manggalayuda. Ia tinggal di salah satu kamar di kediaman suami barunya itu. Kamar yang luas dengan segala perabotan lengkap di dalamnya. Pakaian bagus hingga perhiasan emas telah dimilikinya. Untuk mendapatkan apa yang dia butuhkan, Misah hanya perlu memintanya kepada para emban. Nyai Sri Gandawangi tak pernah memperlakukan dia dengan buruk. Wanita itu sebenarnya jarang sekali bertegur sapa dengan Misah sejak hari pernikahan. Ia lebih sering berada di dalam kamarnya dan kadang ia pergi untuk bertemu ibu dan ayahnya di Dusun Kembang Kuniran. Sedangkan Raden Wikrama Manggalayuda sangat sibuk dengan urusan-urusannya di istana. Prabu Sentanu meminta bantuannya untuk menyelesaikan beberapa masalah kerajaan. Sehingga ia sering pergi bolak balik ke kotaraja. Bahkan terkadang ia harus menginap di istana dalam waktu yang cukup lama. Seperti saat ini, sudah empat puluh hari Raden Wikrama t
“Romo, sepertinya Romo sudah mengetahui semua tentang diriku dan yang terjadi padaku, apa selama ini Romo mengawasiku?” pancing Sri Respati.“Heeemm, bukan aku yang mengawasimu Nduk cah ayu, tapi yang ada di atas sana, Sang Dewata!” jawab Ki Jaya Wijaya. Senyuman tipis tersungging di bibirnya.“Aku tidak paham Romo.”“Nduk, saat aku kehilangan ibumu dan harus minggat dari tempat kelahiranku, dunia ini seperti runtuh menimpa kepalaku. Aku terus berjalan tak tentu arah, hingga sampailah aku di tempat ini. Apa kamu tahu apa yang ingin aku lakukan di tempat ini dulu?” tanya Jaya Wijaya. Pandangannya tertuju pada Sri. Gadis itu menggeleng pelan ketika dilihatnya sang ayah seperti menunggu jawabannya.“Aku ingin mengakhiri hidupku di sini. Tapi setelah berdiam diri beberapa lama, aku malah mendapatkan ketenangan batin. Jiwa ragaku bersatu dengan alam dan membuatku semakin mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi Maha Pencipta. Akhirnya aku dapat melepaskan diri dari urusan duniwi. Aku sudah
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.