Share

56. Salah Waktu

Sepanjang beberapa waktu, Basel benar-benar hanya menjadi penonton. Tidak diajak untuk makan ataupun diajak berbicara. Isyana terlalu sibuk untuk melayani para pekerja yang akan makan sore. Hal ini membuat Basel menjadi geram.

Setelah terlihat Isyana diam, langsung saja tangannya menarik Isyana.

"Ada apa Basel?" tanya Isyana yang heran dengan kelakuan Basel.

"Ada yang ingin aku katakan."

"Harus sekarang?"

"Iya harus sekarang. Tidak dapat lagi ditunda."

Isyana mendesah malas. Apa yang sebenarnya ingin Basel katakan. Hal ini sangat menyebalkan mengingat dia memang tengah menghindari pria ini.

"Sebentar ya, aku ganti baju dulu. Kau duduk dulu sambil ikut minum teh."

Isyana masuk ke dalam rumah, bertepatan dengan Nenek Asma keluar. Perempuan tua itu, cukup terkejut dengan kehadiran Basel. Matanya mendelik cukup tajam. Seperti ingin menghabisi pria di depannya.

"Mau apa kau ke sini?" ucap Nenek Asma dengan sinis.

"Menjemput Isyana, Nek. Ada yang ingin saya sampaikan."

Basel tersenyum ra
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status