Share

Part 2

"Eh, Bang. Btw, adek lo yang cantik itu siapa namanya?" tanya Aldo.

Laki-laki berambut gondrong langsung mengernyitkan dahinya. "Kenapa lo tanya-tanya nama adek gue?" tanyanya sembari memicingkan mata tajam.

"He he. Ya kepo aja gue sama nama adek sohib gue sendiri. Emang salah? Mau gue gebet juga kan, udah nggak mungkin, udah punya suami."

Laki-laki berambut gondrong terkekeh lagi. "Zulfa. Nama adek gue Zulfa," katanya begitu berhenti tertawa.

Aldo manggut-manggut mendengarnya. "Zulfa ...," ulangnya seolah memproses nama itu agar terpatri kuat dalam ingatannya yang sebenarnya cukup sulit untuk mengingat-ingat nama perempuan. Buktinya, coba tanyakan saja nama-nama mantannya, sembilan puluh persen laki-laki itu tidak bisa mengingatnya---khas seorang Casanova. "Bagus, Bang, namanya," komentar Aldo setelah beberapa lama.

"Emang lo tahu artinya apa?"

Aldo langsung menatap sengit. "Ya tahu lah. Gini-gini, gue pernah mahir belajar bahasa Arab waktu masuk pesantren meski bertahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status