Share

BAB 8 HINAAN

mendengar suara mobil suamiku, seperti biasa aku selalu membukakan pintu dan berlari kecil ke arah pintu depan rumah. dalam benakku, tak biasanya suamiku pulang lebih awal seperti ini. ada apa?

fauzan merasa tubuhnya tak enak, sehingga hari ini izin untuk pulang saja. sesampai memasuki halaman rumah dan memarkirkan mobilnya, nampak ia berjalan dengan lunglai keluar dari mobil.

melihat keadaanya wajahnya yang pucat, dengan cemas hatiku tak terasa langsung mengejar kearahnya dengan tergopoh-gopoh ku peluk tubuh lunglai suamiku itu.

"abaaang... abaang... abaang kenapa???" tanyaku dengan cemas. sambil ku papah menuju kamar tidur. nampak keringat dingin bercucuran di kepalanya membuat ku semakin kebingungan.

"perut abang sakit, kepala rasanya pusing, perut rasanya bergejolak, tadi sempat muntah berkali-kali" jawabnya sambil meringis.

"iyaa sayaaang, sebentar yaa uci ambilkan obatnya" jawabku. sambil memposisikan tubuhnya untuk senderan didipan agar posisi abdomennya lebih rendah dari ker
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status