Share

48. Minta Maaf Buat Apa?

Setiap hari Juna datang ke kediaman Keluarga Taharja, namun setiap hari pula, kedatangannya tidak diterima dengan layak. Sekalipun Taharja, Sang Kepala Keluarga memperlakukan ia seperti manusia pada umunya, hal itu tidak berlaku bagi Tirta dan Karen. Apa lagi Tara. 

Kau tahu? Juna rasanya sudah hampir gila. Bahkan ia mulai meminum obat tidur agar setidaknya bisa terlelap kala malam menjemput. Dia lupa mengonsumsi karbohidrat dan lebih memilih caramel macchiato-nya sebagai ganjal perut pagi, siang maupun malam. 

Laki-laki itu selalu bertanya, namun tak ada siapa-siapa yang memiliki jawaban atas pertanyaan itu. Juna yakin, satu-satunya orang yang dapat memberikan ia jawaban hanyalah Tara. Tapi gadi itu ... seolah-olah pergi dan menghilang begitu saja. 

Kabar gembira datang di kala sore mulai menjemput. Merah muda kelabu tertata di atas biru yang mulai ungu. Nabastala berganti warna dari kelabu menjadi jingga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status