Share

BAB 14 - SI PENCURI HATI

Bianca bangun dengan kepala yang masih pusing tapi badannya terasa lebih baik dari sebelumnya. Dia melihat ke sekitar dengan tatapan aneh. Seingatnya terakhir saat dia tertidur itu adalah di kursi ruang tamu.

Tapi sekarang lihatlah dia bangun di dalam kamarnya dan diatas ranjang.

“Kok gue dikamar, ya ?” gumam bianca sambil memijat keningnya.

Lalu dia melihat di lengannya ada bekas sebuah suntikan yang sudah ditutup dengan plester. Pikiran bianca semakin kemana - mana. Saat berdiri perlahan untuk melihat ke sekitar kamar, mata bianca menemukan sebuah post it berwarna pink menempel di pintu kamarnya.

Gue kunci pintu rumah dari luar.

Kalo lo udah sadar jangan lupa hubungi gue di nomor ini 08123456789

Gue juga udah siapin makanan dan obat di meja makan

Besok pagi gue jemput lo lagi

-Tyaga-

Begitu tulisan tangan yang ternyata tyaga tinggalkan untuk bianca. Tapi setelah membaca pesan itu bianca tak memiliki minat untuk menghubunginya. Dia berjalan menuju ke arah dapur untuk minum. Dan di a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status