Share

Pingsan di Ruang Pojok

Satu minggu aku diam. Ya, aku menahan diri untuk tidak mencari tahu soal Mas Gala. Aku membiarkan diri untuk tenang. Dalam hal ini, aku tidak boleh gegabah. Kalau aku mengambil keputusan yang salah, bisa saja Mas Gala kembali marah.

Namun setelah kejadian itu, aku selalu cemburu. Di rumah ini tidak hanya ada aku, tetapi juga ada Melica. Ketika di meja makan, kadang-kadang aku dicuekin. Mereka seru becanda dan saling suap. Sementara aku? Ah, aku hanya mampu menelan ludah. Ternyata begitu rasanya cemburu?

Hal itu terus berlanjut, sama halnya seperti detik ini. Mas Gala sedang mengobrol seru, hingga aku ikut nyeletuk.

“Mel, ternyata udah seminggu aja ya kamu di sini. Gimana pelatihannya? Lancar?” Ucapan itu memotong percakapan mereka yang dari tadi menggema.

Mas Gala mendeham. Dia mungkin terganggu karena aku telah memecah keseruan mereka. Dia lantas meneguk air putih yang bertengger di atas meja. Sementara aku masih menunggu jawaban Melica sambi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status