Ara baru saja keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju ke ruang tamu di sana sudah ada mama dan papanya begitu juga Xander dan kedua orang tuanya, Ara duduk di samping mamanya ia begitu terlihat sangat cantik. Claristha mengajak semuanya untuk ke ruang makan terlebih dahulu untuk makan malam bersama, kedua orang tua Xander dan juga Xander sangat menikmati jamuan makan malam dari keluarga Max, sudah lama juga mereka sudah tidak berkumpul untuk makan malam begini karena kesibukan dua keluarga ini. Sesudah selesai makan malam mereka ke ruang keluarga untuk membicarakan tentang anak-anaknya. “Gimana makan malamnya, masakannya enak nggak,” ucap Maxwel “Masakannya benar-benar enak, sudah lama juga kita nggak makan malam bersama,” ucap Bryan “Iya, aku juga sudah kangen sama masakan Claristha dan malam ini aku bisa makan masakan Claristha,” Felicia memuji masakan sahabatnya yang begitu sangat enak. “Kamu Fel bisa saja, kalau begitu sering-seringlah main kerumah kita sama-sama long
Hari ini Ara masuk kuliah dengan di jemput oleh Xander, Ara di atar Xander sampai masuk kelas. Sungguh beruntungnya Ara mempunyai kekasih seperti Xander yang begitu sangat perhatian dan peduli dengan Ara. Apa lagi sebentar lagi mereka berdua akan melangsungkan pernikahan. Xander pamit kepada Ara untuk ke kelasnya karena hari ini juga ada mata kuliah. Setelah kepergian Xander Syafa dan Nabila mendekati Ara. “Haduh yang baru saja di antar sama kekasihnya sweet banget si,” ucap Nabila yang sedang duduk di samping Ara. “Iya ni bikin iri saja, kapan ya gue punya kekasih kek Xander gitu,” ucap Syafa sambil membayangkan kekasihnya nanti. “Dasar kamu Fa terlalu banyak berkhayal si,” ucap Nabila “Kalian ini datang-datang kok malah berdebat sih,” ucap Ara “Hehehe, ngomong-ngomong kemarin kemana nggak masuk kuliah sampai dosen kesayangan loe nyariin, mentang-mentang lo murid kesayangannya nggak ada di cariin giliran yang lain di cuekin,” ucap Syafa “Kemarin gue sakit jadi nggak bisa masuk
Ara dan Xander sudah sampai di rumah, mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah sampai di dalam rumah Ara dan Xander di sambut oleh Caristha. Caristha membawa mereka ke ruang makan sekalian mengajak Xander makan malam di sini. Xander duduk di sampin Max, sedangkan Ara di samping mamanya mereka sedang menunggu makan malam tersaji semua di atas meja. “Gimana wisuda kamu Xan?” tanya Max “Beberapa minggu Xander akan wisuda om,” ucap Xander “Baguslah setidaknya nanti sesudah menikah dengan Ara kamu tidak pusing harus kuliah dan bekerja,” ucap Max “Iya om,” ucap Xander “Nanti lagi ngobrolnya sekarang kita makan dulu, o ya Ara apa itu yang kamu bawa,” ucap Calistha “Oh ini ma mie ayam tadi aku beli di samping kampus dan rasanya sangat enak, tapi ini udah dingin nanti minta di angetin sama bibi aku mau makan mie ayamnya,” ucap Ara “Jangan terlalu banyak makan mie Ara itu nggak baik buat kesehatan,” ucap Calistha memperingati anaknya. “Iya ma,” ucap Ara Merekapun makan malam bersama
Malam ini Xander dan Ara hanya tidur biasa tanpa malam pertama karena Xander juga merasa kasihan dengan Ara karena kecapean ia juga tak berani melakukannya karena Ara juga sedang menggandung. Besok pagi Xander berniat mengajak Ara ke dokter untuk cek kandungannya dan perkembangan anaknya. Ara sudah tertidur lebih dulu setelah ia selesai membersihkan diri sedangkan Xander, saat Xander keluar dari kamar mandi ia sudah melihat istrinya tertidur. Xander pun ikut menyusul tidur di samping Ara ia memeluk Ara, Xanderpun memejamkan matanya dan iapun tertidur. Pagipun tiba Xander dan Ara masih tertidur dengan pulas, Ara merasakan ada yang berat di pinggangnya seperti ada yang menindihnya Ara pun terbangun dan melihatnya ternyata itu tangan Xander yang sedang memeluknya. Ara pun berbalik ia melihat wajah Xander dengan sangat dekat entah kenapa jantungnya berdetak kencang sebelumnya padahal ia tak pernah merasakan sebenarnya ini kenapa. Ara mengelus pipi Xander dengan sangat hati-hati takut m
Kini Xander dan Ara sudah berada di ruangan sedangkan dokter yang bernama dokter Cantika sedang mengecek kandungan Ara. Xander melihat pergerakan janin yang berada di dalam perut Ara dan terlihat masih gumpalan kecil. Setelah dokter selesai memeriksa Ara di bantu Xander untuk bangun dan berjalan ke kursi untuk duduk. “Gimana dok?”tanya Xander “Semuanya baik-baik saja, janin yang ada di kandungan ibu Ara berkembang dengan sehat,”ucap dokter Cantika “Syukurlah, lalu apa saja dok yang harus di perhatikan oleh istri saya?” tanya Xander. “Ibu Ara harus perbanyak makan-makanan yang bergizi apa lagi buah-buahan dan jangan lupa juga minum susu khusus ibu hamil, dan saya juga akan resepkan vitaminnya nanti di tebus di apotik ya,” ucap dokter Cantika. Xander dan Ara mengangguk paham, setelah selesai mereka pun pamit kepada dokter Cantika dan keluar ruangan, sebelum keluar rumah sakit Xander dan Ara ke apotik lebih dahulu untuk menebus vitaminya. Xander menyuruh Ara duduk terlebih dahulu d
Pernikahannya dengan Xander memang tidak ada yang tahu selain keluarga besar mereka, bahkan sahabat mereka saja tidak ada yang di beri tahu. Mungkin nanti jika mereka sudah siap untuk memberi tahu kepada sahabat mereka dan untuk saat ini Ara dan Xander lebih memilih diam dan tetap menjalani hari-harinya seperti biasa, bahkan Xander yang selalu berhati-hati dan dia juga siap mengantarkan Ara yang pagi ini akan sidang skripsi, sedangkan Xander sudah lebih dulu sebelum mereka menikah dan pagi ini giliran Ara.“Sayang, ayo. Aku akan mengantarkan kamu sampai kelas,” ajak Xander yang sudah menarik tangan Ara.Akan tetapi Ara tetap diam di tempat dan menggigit bibirnya, Xander yang melihat Ara melakukan itu semakin membuat dirinya tidak tahan saja. “Apa yang kamu lakukan sayang, apa kamu sengaja menggodaku hm, bentar lagi kamu akan sidang nanti bagaimana kalau kamu tidak jadi sidang,” ucap Xander.Ara langsung menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku ingin melakukannya dan setelah itu lulus. Tap
Mereka memang terlihat sangat romantis, namun usia mereka juga masih cukup muda untuk menikah namun karena memang sudah terjadi dan kedua orang tua mereka hanya bisa berdoa agar pernikahan mereka bertahan sampai maut memisahkan mereka. Entahlah mungkin mereka terlalu percaya diri tinggi hingga sangat percaya pada anak-anaknya bisa menjaga diri namun sayangnya mereka salah menilai.“Apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Max yang baru saja masuk ke dalam kamar dan dia melihat istrinya yang sedang melamun. Max baru saja kembali dari kantor karena memang ada beberapa hal yang harus dia urus di perusahaan.“Tidak,” ucap Ristha berdusta.“Aku tidak bisa kamu bohongi, bahkan kita sudah hidup bersama lama tapi kenapa kamu selalu menutupinya sendiri honey,” ucap Max, bahkan saat ini Max juga duduk di samping istrinya, dia ingin mendengarkan apa yang sedang dipikiran istrinya hingga membuatnya melamun sampai kedatangannya pun sang iatri tidak menyapanya.“Apa kita membuat keputusan benar den
Nyata menjalin sebuat ikatan pernikahan tidak seindah apa yang mereka pikirkan. Dimana yang awalnya mereka hidup bersama dengan orang tua mereka dengan penuh kemewahan dan apa pun selalu ada karena memang sudah ada pelayan. Akan tetapi tidak dengan Ara yang kini posisinya sebagai istri karena semua tidak harus pelayan yang mengerjakannya. Dulu Ara yang sering bangun siang kini dia bangun lebih awal untuk menyiapkan segalanya, meski dia masih belajar akan tetapi dia akan berusaha menjadi iatri yang baik. "Pagi, Honey," ucap Xander yang baru saja datang dengan penampilan formal seperti biasanya. "Pagi, aku sudah siapkan sarapan untuk kita dan lebih baik kita segera sarapan. Aku takut jika nantinya kamu akan terlambat," ucap Ara. Xander hanya menganggukan kepalanya dengan senyuman manis di bibirnya. Setelahnya mereka menikmati sarapan pagi mereka dengan khidmat. "Honey, sebaiknya aku segera berangkat. Pagi ini aku ada meeting dengan para karyawan dan aku harap kamu di rumah jaga diri