Tahun 5400, Era Interstellar
Keagungan dan kesakralan dari ruangan tahta yang berada di istana tertangkap dengan begitu jelas dari balik layar monitor. Para tentara yang mengawal dan mengawasi jalannya upacara itu terus berjaga, sama sekali tidak menurunkan penjagaan mereka meski mereka yang ada di sana merasa sangat bahagia dengan upacara penobatan tersebut. Tidak hanya para pengawal yang merasa bangga serta bahagia, tapi semua penduduk yang menghuni Kerajaan Starlight di era interstellar pun juga merasakan hal yang sama.
Hari itu adalah hari penobatan Pangeran Ketiga untuk menjadi kaisar baru bagi Kerajaan Starlight, sebuah kerajaan imperial terbesar dan paling berkuasa di era interstellar yang wilayahnya memiliki jangkauan luas di beberapa galaksi. Bahkan, kekuasaan serta keagungan Kerajaan Starlight pun mampu mengalahkan Negara Federal yang menjadi saingan kerajaan tersebut.
Menobatkan seorang kaisar yang nantinya akan memerintah Kerajaan Starlight ke depannya adalah sebuah event yang begitu sakral. Para senator, petinggi dunia politik maupun non-politik, anggota tinggi kemiliteran, serta duta besar dari negara bagian Kerajaan Starlight pun menghadiri upacara naiknya tahta Pangeran Ketiga menjadi seorang kaisar. Mereka bertindak sebagai saksi dalam upacara sakral yang tengah berlangsung.
Ketika mahkota kebesaran dipakaikan di kepala Pangeran Ketiga serta kekuatan mental dari Pangeran Ketiga menyentuh kristal agung yang ada di atas singgasananya, kekuatan besar yang juga melambangkan keagungan keluarga kerajaan pun mulai terasa di dalam ruang penobatan. Ini adalah tahap terakhir serta paling vital yang menandakan kalau kaisar baru pun pada akhirnya lahir, dia diterima oleh penguasa terdahulu untuk menggantikan mereka.
Saat upacara penobatan kaisar baru itu berakhir dan berjalan dengan lancar, masyarakat yang menyaksikan hal ini pun mengekspresikan suka cita yang merea rasakan lewat starnet. Mereka mengatakan kalau kaisar baru akan terus berjaya dan mendapatkan dukungan dari masyarakat di seluruh inter galaksi.
[Pangeran Ketiga terlihat begitu tampan dengan baju kebesarannya. Akhirnya beliau naik tahta juga!!!]
[Aku merasa merinding ketika Pangeran Ketiga menggunakan kekuatan mentalnya pada kristal agung. Beliau begitu luar biasa]
[Orang yang di atas, Yang Mulia sudah bukan lagi seorang Pangeran Ketiga, panggil beliau dengan sebutan Yang Mulia Kaisar!]
[Pangeran Ketiga memiliki kekuatan mental SS, sangat mengesankan]
Kebanyakan komentar dari masyarakat yang menggunakan StarNet untuk menyaksikan upacara penobatan Pangeran Ketiga lewat siaran langsung di istana terlihat begitu antusias. Mereka mendukung sepenuhnya Pangeran Ketiga untuk naik tahta sebagai kaisar baru. Meski mayoritas penduduk Kerajaan Starlight mendukung Pangeran Ketiga dan memberikan komentar positif, namun tidak jarang ada satu atau dua grup memberikan komentar yang menyuarakan keraguan mereka.
[Bukankah Putera Mahkota kerajaan kita ini seharusnya Pangeran Kelima?? Dia memiliki kekuatan mental dengan level 4S]
[Pangeran Kelima, di mana beliau berada??]
[Apa yang kalian bicarakan di atas sana?! Jangan merusak suasana dengan mengatakan hal yang tidak penting seperti itu!]
[Pangeran Kelima adalah satu-satunya yang bisa mencapai kekuatan mental sampai level 4S ketika beliau berusia 20 tahun, seharusnya beliau yang menjadi kaisar baru!]
Karena beberapa komentar yang mendukung Pangeran Kelima ikut muncul di StarNet, suasana yang awalnya terlihat harmonis pun kini berubah menjadi medan pertempuran yang begitu rumit di antara netizen. Kubu kekuatan yang mendukung Pangeran Kelima pun mulai bermunculan, namun semuanya dapat dipukul mundur sampai pada akhirnya menghilang setelah pihak publikasi resmi dari kerajaan mengambil alih.
Di Kerajaan Starlight yang merupakan kerajaan imperial terbesar di era interstellar ini, semua orang tahu kalau orang yang seharusnya naik tahta dan menjadi kaisar baru adalah Pangeran Kelima. Pangeran termuda di Kerajaan Starlight itu bahkan sempat menjadi Putera Mahkota ketika Kaisar Albert dan Ratu Cynthia masih hidup.
Pangeran Kelima memiliki bakat yang sangat tinggi dan karena dia berhasil mencapai level 4S yang menjadi satu-satunya di era interstellar pada saat ini, dia pun dijuluki sebagai seorang yang jenius di usianya yang masih muda. Kemampuannya memimpin tidak bisa diragukan lagi, terlebih dia berhasil membunuh Ratu Zerg yang mencoba menginvasi area timur di wilayah Kerajaan Starlight dua tahun yang lalu.
Berkat kemampuan Pangeran Kelima yang luar biasa, Negara Federal yang selalu bersaing dengan Kerajaan Starlight pun merasa enggan untuk melakukan serangan. Status Pangeran Kelima bisa dikatakan hampir setara dengan Marshal Yozak yang menjadi pelindung Kerajaan Starlight. Karena kemampuan yang luar biasa inilah kaisar terdahulu memilih Pangeran Kelima sebagai Putera Mahkota yang nantinya akan naik tahta untuk menggantikannya.
Namun, siapa yang menyangka kalau Pangeran Kelima memilih untuk mengundurkan diri sebagai Putera Mahkota dan menyerahkan tampuk kekuasaannya kepada kakaknya sendiri? Dan yang lebih gila lagi, Pangeran Kelima memutuskan untuk melakukan ekspedisi mengarungi antariksa untuk mengembangkan kekuasaan Kerajaan Starlight.
Banyak pendukung dari Pangeran Kelima merasa kecewa dan marah setelah mereka mendengar keputusan yang Pangeran Kelima ambil. Mereka mengatakan kalau keputusan yang Pangeran Kelima ambil bertentangan dengan kehendak kaisar terdahulu, sangat tidak bertanggung jawab, dan terkesan egois. Namun, semua itu dihiraukan oleh Pangeran Kelima yang dengan pasukan kepercayaannya pergi dari pusat pemerintahan.
Saat upacara penobatan kaisar baru berakhir, orang yang disebut-sebut sebagai Pangeran Kelima pun mematikan layar monitor di hadapannya dan hologram dari Starnet pun menghilang dari hadapannya. Pangeran Kelima, Alexander “Alex” Von Keurschifhez, tersenyum kecil sebelum kemudian berdiri dari kursi yang ia duduki sedari tadi.
Alex berjalan ke arah ruang kendali di dalam pesawat induk yang ia kendarai untuk menuju Planet Landkarte yang ada di area paling utara Galaksi Wilsten, wilayah terluar Kerajaan Starlight. Di dalam ruang kendali itu Alex melihat beberapa prajurit berseragam kemiliteran tengah sibuk mengemudikan pesawat induk dan berurusan dengan navigasi, mereka yang melihat kehadiran Alex pun langsung memberikan hormat.
“Yang Mulia, kita sudah semakin dekat dengan Planet Landkarte dan sebentar lagi kita akan mulai memasuki area atmosfer planet tersebut.” Salah seorang prajurit yang memegang kendali pesawat melaporkan.
“Gunakan mantel ultra elektron untuk menghindari pengaruh gesekan dengan area atmosfer. Pastikan perjalanan kita ke Planet Landkarte aman dan tidak terjadi kendala apapun!” perintah Alex dengan tegas.
Alex melihat para prajurit yang ada di ruang kendali mematuhi perintahnya dan mulai bekerja keras karena sebentar lagi mereka akan memasuki area atmosfer planet yang penuh dengan gaya gravitasi dan gesekan keras. Namun, sebelum mereka berhasil memasuki area atmosfer, tiba-tiba sebuah guncangan yang hebat menyerang pesawat induk mereka.
Suara peringatan dari AI yang memantau pun mulai terdengar, lampu merah yang menyelimuti ruang kendali juga menggantikan penerangan yang ada di sana, menandakan kalau pesawat induk yang mereka kendarai tengah mengalami kerusakan akibat hantaman hebat tadi. Dua atau tiga prajurit yang ada di sana terlihat panik, namun mayoritas dari mereka yang telah dipimpin oleh Alex masih terlihat tenang, di wajah mereka tidak terlihat ekspresi panik barang sedikit pun.
“Apa yang terjadi?” tanya Alex, dia berjalan ke salah satu panel di ruang kendali.
“Yang Mulia, dari arah jam tiga sebuah badai kosmik terjadi secara tiba-tiba!” lapor seorang prajurit yang mengamati koordinat serta monitor yang ada di depannya.
Di dalam ruangan terdengar suara nafas yang tercekat ketika mereka mendengar ‘badai kosmik’ yang dilaporkan oleh prajurit tersebut. Badai kosmik adalah hal yang paling menakutkan terjadi di era interstellar ini dan sampai saat ini bila badai tersebut terjadi maka sebuah planet pun bisa menghilang tertelan badai tersebut.
Ada rumor yang mengatakan kalau badai kosmik bisa menghasilkan lubang cacing di luar angkasa dan menelan apa saja yang ada di sekitarnya. Badai kosmik sangat jarang untuk terjadi, penyebabnya pun juga masih menjadi tanda tanya. Badai kosmik terakhir terjadi 500 tahun yang lalu di titik bintang timur yang ada di Negara Federal, badai tersebut menghancurkan tiga planet dan menewaskan lebih dari 10 milyar jiwa yang menghuni ketiga planet tersebut. Dan sekarang ini badai kosmik terjadi di hadapan mereka? Bukankah ini artinya mereka akan tewas begitu saja?
Alex bergeming di tempatnya dan sama sekali tidak terpengaruh dengan atmosfer menakutan yang bawahannya rasakan. Jemari tangannya sibuk menari pada keyboard panel yang ada di hadapannya, dia mengkombinasikan beberapa kode kontrol serta mencampurkan kekuatan mentalnya untuk menarik pesawat induk ini menjauh dari area badai kosmik.
“Gunakan pendorong dengan kekuatan maksimal, aku akan membantu kalian untuk keluar dari area ini!” perintah Alex lagi. Dia melihat ke arah bawahannya dan memberikan anggukan kecil, “Bagi kalian yang memiliki kekuatan mental di atas level A, gunakan kekuatan mental kalian untuk membantu pesawat induk keluar dari area badai kosmik!!”
“Baik, Yang Mulia!!!”
Mereka yang berada di ruang kendali segera sibuk bekerja untuk menyelamatkan diri agar tidak terseret ke arah badai kosmik. Melihat dari tampilan monitor yang memperlihatkan pemandangan di luar sana, mereka langsung merasa ngeri sendiri.
Petir berwarna ungu gelap mulai muncul di pusat badai kosmik, beberapa asteroid yang berada di sabuk Planet Landkarte pun turut hancur ketika mereka ditarik oleh badai kosmik dan masuk ke dalamnya. Beberapa pecahannya masuk ke area atmosfer planet, ada yang terbakar akibat gesekan yang kuat, namun ada juga yang lolos dari area atmosfer sehingga pecahan tersebut menghantam Planet Landkarte dan menimbulkan bencana pada planet tersebut.
Ledakan yang besar pun terdengar. Petir yang hebat menghantam area Planet N-89 yang merupakan planet terdekat dari Planet Landkarte. Para prajurit di dalam pesawat induk dengan bersusah payah mencoba untuk lolos dari badai kosmik yang tengah terjadi, mereka menggunakan kecepatan penuh agar pesawat induk menjauh dan tidak terseret untuk masuk ke dalam kepungan marahabaya tersebut.
Alex menggunakan kekuatan mentalnya semaksimal mungkin dan dibantu oleh para prajurit lainnya, dia mengendalikan pesawat induk dan berhasil menjauh dari area badai kosmik. Namun, sebelum mereka bisa bernafas lega karena berhasil selamat, tanpa mereka sadari Planet Landkarte tiba-tiba saja meledak dari belakang akibat hantaman badai kosmik yang terjadi di sana. Ledakan yang luar biasa akibat kehancuran sebuah planet pun membuat partikel atom dalam badai kosmik bereaksi lebih hebat.
Petir besar dari pusat badai kosmik pun bermunculan. Mereka menyambar area sekitarnya dan salah satu yang terjauh menyambar ekor pesawat induk yang Alex kendarai. Lubang hitam yang begitu menakutkan terbentuk dan mulai menarik benda di sekitarnya untuk masuk ke dalamnya.
“Gunakan mecha dan pesawat darurat untuk keluar dari area badai kosmik! Tinggalkan pesawat ini!” Alex memberi mereka semua perintah.
Mereka semua tidaklah bodoh untuk melawan kehendak alam. Sambaran petir dari badai kosmik tersebut menghancurkan beberapa mesin dalam pesawat induk, membuat kendali pesawat induk menjadi berantakan. Kalau mereka terus bertahan di dalam pesawat induk maka mereka tidak akan bisa selamat lagi, untuk itu perintah yang Alex berikan tersebut adalah jalan satu-satunya untuk menyelamatkan diri.
Meskipun mereka berada dalam atmosfer kepanikan akibat situasi darurat, para prajurit tersebut mematuhi perintah yang Alex berikan dan mulai meninggalkan ruang kendali. Dalam situasi panik ini mereka hanya ingin menyelamatkan diri, mereka tidak melihat siapa yang masih tertinggal di dalam pesawat induk. Dari arah luar, pemandangan para mecha dan pesawat darurat keluar dari arah pesawat induk, mereka meninggalkan pesawat besar yang bagian ekornya mulai terbakar tersebut.
Setelah Alex memastikan tidak ada orang di dalam pesawat induk selain dirinya, barulah dia bergegas untuk keluar dari pesawat induk. Sayangnya belum sampai Alex bergerak, sebuah petir dari arah pusat badai kosmik menyambar pesawat induk dan menghancurkannya sampai tak bersisa. Pesawat induk pun meledak dengan dahsyatnya, sementara Alex yang berada di dalam pesawat itu sudah tidak bisa melihat apapun kecuali warna gelap seraya kesadarannya menghilang.
Semua masyarakat Kerajaan Starlight sama sekali tidak menyangka kalau Pangeran Kelima akan tewas di tengah badai kosmik yang menghantam pesawat induk miliknya ketika dia tengah melakukan perjalanan ekspedisi ke Planet Landkarte.
*******************
Tahun 2022, Era Modern“Bagaimana bisa kau tidak punya malu seperti ini? Sudah jelas kalau William itu adalah orang yang disukai oleh Sophie, tetapi kau malah menyukainya! Apa kau ingin merebutnya dari tangan adikmu sendiri? Sebenarnya apa yang ada di dalam otakmu itu?” Sebuah suara yang begitu keras dan memekakkan telinga terdengar di sana, membuat Alex yang terbuai dalam mimpi langsung terbangun. “Kau harus ingat statusmu sekarang!”Kesadaran Alex yang buram perlahan-lahan mulai kembali, kepalanya terasa pening sekali dan dia tidak tahu apa yang tengah terjadi sekarang ini. Alex ingat dirinya tengah menghadapi badai kosmik yang menghancurkan pesawat induknya, tapi detik berikutnya dia mendengar suara bising yang sepertinya ditujukan kepadanya terdengar sangat tidak mengenakkan, menuduh Alex yang bukan-bukan. Siapa yang berani menuduh Pangeran Kelima dari Kerajaan Starlight ini?Apa yang terjadi?
Ketika Alex kembali membuka kedua matanya, dia menemukan dirinya tengah terbaring di atas tempat tidur di sebuah rumah sakit. Pemandangan warna putih serta aroma khas alkohol rumah sakit pun tercium dengan jelas, ketika Alex melihat ke samping ia juga menemukan ada selang IV terpasang pada tangan kirinya.Kondisi tubuh Alex tidaklah seburuk seperti kelihatannya, sehingga dia bisa menggerakkan tubuhnya dan kemudian beranjak dari posisi tidurannya menjadi duduk di sana.Aku masih hidup? Tanya Alex pada dirinya sendiri, ada sedikit keraguan yang tercetak jelas pada kedua matanya.Dia ingat sekali kalau ledakan besar waktu itu membunuhnya, tidak mungkin dia bisa selamat akibat ledakan pesawat apalagi keluar dari badai kosmik yang luar biasa tersebut. Namun, kenyataannya sekarang ini Alex masih bisa membuka kedua matanya. Dia selamat?Secepat pemikiran mengenai dirinya yang selamat muncul dalam benaknya, Alex pun langsung menepis ide itu. Melihat pema
“Nona Kedua, saya diutus oleh Master Klein untuk membawa Anda pulang,” ujar seorang laki-laki berusia 30an tahun yang mengenakan setelan jas formal pada Alex.Laki-laki itu telah memperkenalkan diri sebagai Samuel Henz, asisten pribadi dari Master Klein dan juga merupakan ayah kandung Alex, Marius Klein adalah namanya. Samuel diperintahkan oleh Master Klein untuk mengurus administrasi rumah sakit yang berhubungan dengan Alex dan membawanya pulang.Melihat dokter sudah memberikan lampu hijau dan mengatakan kalau tidak ada yang salah dengan tubuh Alex, ia pun mengangguk setuju ketika Samuel mengatakan kalau dia akan membawanya keluar dari rumah sakit. Madam Klein sudah memberi tahu Alex mengenai rencana dari ayah Alex untuk membawa Alex pulang ketika wanita itu mengunjungi Alex pagi tadi, untuk itu Alex pun sudah bersiap-siap dan tinggal mengganti pakaiannya saja.Berbeda dengan pagi tadi dimana Madam Klein melepaskan bom besar pada Alex yang cukup mem
Sebuah layar monitor melayang di udara tepat di hadapan Alex, layar tersebut menunjukkan sebuah simbol yang sangat Alex kenal karena selama 40 tahun ia hidup di era interstellar hampir setiap hari Alex melihat simbol tersebut. Simbol yang menjadi pusat dari layar tersebut adalah simbol dari StarNet, sebuah jaringan super intergalaksi terbesar yang menghubungkan semua data di era interstellar.Sebagian besar aktivitas di era interstellar dilakukan melakui StarNet, bahkan urusan kemiliteran serta pemerintahan pun juga menggunakan StarNet dalam kesehariannya. Dalam artian lain, StarNet merupakan jaringan raksasa yang tidak bisa dipisahkan dengan mereka yang tinggal di manapun pada era interstellar.Apabila StarNet hanya ada di era interstellar, lalu bagaimana StarNet yang ada di light brain milik Alex masih menghubungkannya dengan StarNet dari era interstellar? Semua itu masih menjadi tanda tanya dalam benak Alex. Ada rasa penasaran yang begitu besar muncul dalam
Apabila seseorang bertanya apa yang tengah Alex rasakan sekarang ini, tentu dia akan menjawab kalau dirinya merasa lelah. Alex lelah dengan Sophie yang terus mengulang kalimat yang dia katakan, tidak hanya sekali namun berkali-kali.Gadis itu melepaskan genggaman Sophie dari lengannya, dia menghiraukan bagaimana kedua mata Sophie sedikit berkaca-kaca serta mencerminkan kesedihan ketika Alex memaksanya untuk melepaskan genggaman itu secara tidak langsung. Dari ekspresi Sophie yang terpatri di wajahnya, apabila seseorang melihat pasti mereka berpikir Alex tengah membully Sophie dan membuat sedih gadis itu. Dalam hati Alex bertanya-tanya bagaimana bisa perasaan gadis ini serapuh itu.“Alex....” panggil Sophie lagi, ada keraguan kecil di dalam nadanya.Sophie memperlihatkan ekspresi terluka ketika Alex menghindari dirinya saat Sophie ingin menggenggam lengannya lagi. Karena dia tidak ingin melihat penolakan dari gadis itu lagi, akhirnya Sophie pun memili
Di dalam grup pelayan yang bekerja pada Keluarga Klein terdapat sebuah informasi baru yang sangat penting, dan informasi ini mampu mempengaruhi kehidupan mereka ketika bekerja pada keluarga itu. Informasi tersebut berhubungan erat dengan perubahan status dan juga sifat dari Alexandra Klein, Nona Kedua Keluarga Klein.Kalau dulu Nona Kedua yang baru saja kembali ke dalam keluarga ini selalu terlihat malu dan lebih suka mengurung diri di kamar, bahkan sifat dari Alex pun juga terlihat suram yang mengakibatkan dirinya selalu merasa inferior bila dibandingkan dengan semua orang yang ada di sekitarnya. Tidak hanya itu saja, ketika Alex baru kembali di Keluarga Klein dia tidak berani menatap mata orang-orang yang ada di dalam vila ini, termasuk para pelayan yang bekerja di Keluarga Klein. Sebagai akibatnya, para pelayan yang statusnya tidak tinggi pun bisa memandang rendah Nona Kedua yang baru kembali ini.Sayangnya keadaan itu berubah 180 derajat sekarang. Alex yang dulu ti
“Bodoh!!” teriak seorang pria. Pria itu bertubuh kurus kering dan memiliki luka goresan dari kening lurus sampai dagu, membuat parasnya terlihat sedikit mengerikan. Dia berkata kepada orang yang menarik kerah Elliot, “Apa kau mau membunuh kantong emas kita? Kita diperintahkan untuk menculiknya dan bukan membunuhnya!!!” Dalam ucapan pria tersebut terdapat sebuah penekanan yang mengisyaratkan kalau tujuan mereka yang sebenarnya adalah menculik Elliot, mereka tidak diperbolehkan membunuh anak itu. Pria yang wajahnya memiliki luka goresan menegaskan ucapan itu untuk yang kedua kalinya. Orang yang menarik kerah Elliot, pria pertama, sadar kalau apa yang dia lakukan akan membuat tiket emas mereka (Elliot) mati akibat kehabisan nafas. Dengan segera pria pertama melepaskan kerah Elliot dan mengakibatkan anak itu jatuh terduduk di atas tanah. Namun, sebelum Elliot bisa bergerak pria itu lagi-lagi menarik lengannya, menahan anak itu untuk tidak pergi ke mana-mana.
“Pihak kita sudah mencoba melacak penelepon yang menghubungi pihak kepolisian, tapi saat ini kami belum menemukan identitas orang tersebut. Kami juga menduga kalau si penelepon dan orang yang menyelamatkan Tuan Muda adalah orang yang sama,” ujar seorang pria yang mengenakan pakaian elit lengkap dengan jas hitam dan bersepatu kulit, dia tengah memberikan laporan kepada pemuda yang tengah duduk di balik meja kerja di hadapannya. Suara guratan pena yang berasal dari arah pemuda yang tengah menulis sesuatu pada dokumen di hadapannya menjadi satu-satunya suara yang terdengar di dalam kantor yang lengang tersebut. Mereka saat ini berada di dalam gedung perkantoran utama Horizon Group, tepatnya ada di lantai atas dimana kantor besar milik presiden utama berada. Melihat pemuda tampan yang duduk di kursi bos masih sibuk menandatangani beberapa dokumen pekerjaan di hadapannya, asisten pribadi yang bernama Felix pun meneruskan laporan yang dia terima dari pihak penyelidik.