Share

6 Sam Kenapa?

Bintari Group

Seorang pria memakai setelan jas berwarna hitam. Memiliki wajah tampan, garis rahang yang tegas, hidung mancung, alis tebal dan memiliki iris mata berwarna biru. Pria itu duduk dibalik meja kerjanya. Didepan meja tersebut terdapat sebuah papan nama yang bertuliskan ‘Ceo Bintari Group, Galaxy Semesta Bintari.’

Ya, Kini Gala menjadi seorang pimpinan tertinggi di perusahaan milik keluarganya. Ketika Gala telah menyelesaikan pendidikannya dengan hasil yang sangat baik, Arya Bintari memutuskan untuk pensiun. Ia menyerahkan kepemimpinan perusahaan yang sudah dibangun oleh ayahnya kepada Gala, putra satu-satunya.

Dengan bakat yang dimiliki Gala dalam mengelola bisnis, kini perusahaannya menjadi 1 diantara perusahaan yang dilirik oleh pihak asing untuk berinvestasi. Memiliki cabang hampir disetiap kota dan beberapa ada di luar negeri.

Tidak sedikit wanita cantik dari kalangan pebisnis yang meliriknya. Selain menawarkan kerja sama bisnis, mereka juga menawarkan kenyamanan hati. Ada juga jika rekan bisnis pria, mereka ingin menjodohkan dengan anak atau saudara perempuannya. Itu semua karena kepiawaian mengelola bisnis, berkarisma, serta ketampanan yang dimiliki oleh Gala.

Namun Gala selalu saja menolak tawaran mereka. Alasannya sepele, ia masih ingin sendiri dan fokus pada anak serta bisnisnya. Tidak sedikit dari mereka yang terkejut bahwa Gala adalah seorang pria yang sudah memiliki anak. Ada yang menanggapinya dengan bertepuk tangan salut, ada juga yang menanggapi dengan tersenyum sinis.

Hari ini Gala Bintari sangat sibuk. Ia harus mereview beberapa email, belum lagi menandatangani berkas-berkas yang sudah menumpuk dihadapannya. Dan harus bertemu dengan Klien dari luar negeri. Ia membutuhkan sesuatu agar pikirannya kembali fresh. Gala melakukan panggilan intercom dengan sekertarisnya.

Tuuuttt....

“Halo Pak Direktur, ada yang bisa saya bantu?” tanya Kiran.

“Tolong buatkan kopi lagi untukku,” ucap Gala dengan nada perintah.

“Baik pak.”

Dengan segera, Kiran-sekertaris Gala membuatkan apa yang diminta oleh bosnya. Sang bos tidak suka menunggu lama. Jika diminta, Kiran harus sigap dan cepat menuntaskan apa yang sudah diperintahkan. Selama menjadi CEO di Bintari Group, Gala sudah sering gonta ganti sekertaris. Jika tidak tanggap dan lelet, Gala tak segan-segan langsung memecatnya. Kiran adalah sekretaris baru Gala.

Gala dikenal sebagai pimpinan yang tegas, tidak ada alasan menurutnya. Gala menerapkan standar kerja yang tinggi. Semua harus dikerjakan dengan baik dan sempurna. Namun, dengan prinsip itu juga yang membawa Bintari Group menjadi semakin maju dan berkembang. Tapi, dibalik sesuatu yang baik, tentu ada yang buruknya juga. Buruknya adalah Gala sering menjadi bahan gosip hangat bagi karyawannya. Baik dari segi pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Tok tok tok

“Masuk!”

Setelah dipersilahkan, Kiran masuk dengan satu cangkir Kopi ditangannya.

“Ada yang bisa saya bantu lagi pak?” tanya Gala tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor yang ada dihadapannya.

“Hhhhmmmm, jam berapa Sam pulang sekolah?”

“Jam 12 pak”

Gala melihat jam ditangannya, sudah menunjukkan pukul 11.50. Tandanya sebentar lagi Sam pulang sekolah.

“Tolong hubungi pengasuh Sam, katakan padanya hari ini aku tidak bisa menjemput.”

“Baik pak, saya akan langsung menghubunginya. Ada lagi pak?”

“Tolong siapkan makan siangku! Hhmmm, bagaimana Klien dari Singapore, apa mereka sudah sampai?”

“Sesuai jadwal, mereka akan tiba pukul 04.00. Sekarang mereka masih dalam perjalanan pak. Ada lagi pak?”

“Tidak.”

“Baik. Saya akan menyiapkan makan siang untuk bapak. Saya permisi.” Pamit Kiran undur diri.

Kiran kembali ke mejanya yang berada didepan ruangan Ceo. Ia langsung memesan makanan yang diinginkan oleh sang bos. Setelah mengurus makan siang Gala, Kiran langsung menghubungi pengasuh Sam, memberi kabar bahwa Gala tidak bisa menjemput Sam.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 01.15, Gala baru saja selesai makan siang dan hendak melanjutkan pekerjaannya. Namun tiba-tiba Kiran datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, langsung masuk ruangan Gala karna terburu-buru. Gala menatapnya dengan wajah mengernyit.

“Ada apa?”

“Itu pak, barusan saja pengasuh Sam telefon. Katanya Sam tidak mau pulang kalau tidak dijemput bapak. Dan Sam meminta pengasuhnya untuk pulang. Ia hanya mau bapak. Dan kata pengasuhnya, Sam terlihat pucat. Tadi sudah dibujuk, tapi Sam bersikeras untuk menunggu bapak,” ucap Kiran.

Gala menghela nafas, ia menunduk. Memejamkan mata sejenak. Menghela nafas lagi dan membuka matanya.

“Aku akan jemput dia sekarang. Tolong urus sisanya. Nanti aku akan langsung menemui klien dari Singapore. Dan tolong siapkan mobil untukku, minta Johan membawanya. Aku akan memeriksa dokumen selama perjalanan.”

“Noted. Ada lagi pak?”

“Dokumen yang akan dibahas sudah siap?”

“Sudah pak, sudah saya kirim ke email bapak.” Ucap Kiran sambil menunjuk tablet di meja Gala.

“Ake.” Gala langsung mengambil tablet dan memasukkan kedalam tasnya. Kemudian melangkah dengan terburu-buru. Langsung berlari menuju lift eksklusif hanya untuknya. Gala segera menghampiri mobil yang sudah menunggunya.

Selama diperjalanan, Gala mencoba untuk membaca Email yang sudah dikirim oleh Kiran. Namun tidak bisa konsentrasi, pikirannya melayang pada Sam. Gala mencoba untuk menghubungi guru Sam. Tersambung, namun tidak diangkat. Gala mencoba beberapa kali, tetap sama. Tidak ada jawaban.

Gala semakin cemas, pasalnya ia sedang terjebak macet karena ada kecekalakan lalu lintas ditempat yang ia lalui. Gala kembali mencoba fokus pada pekerjaannya. Mencoba positif thinking dengan keadaan Sam.

Tak berapa lama mereka sampai disekolah Sam. Gala mencari, namun kosong. Ia tak menjumpai Sam dimanapun. Kemudian ketika penjaga sekolah melintas, Gala menanyakan keberadaan Sam pada orang tersebut.

“Pak, anak-anak sudah pulang semua?”

“Iya pak, sudah pulang semuanya. Bapak cari siapa?” tanya penjaga sekolah.

“Saya cari anak saya, Sam.”

“Oh, coba tanya sama gurunya pak.”

“Iya, terima kasih.” Dengan wajah cemas, Gala kembali mencoba menghubungi guru Sam. Dan kali ini diangkat..

Tttuuuttt..... Ttuuuuut.....

“Halo...” sapa Gala.

“Ya halo...”

“Apakah ibu sedang bersama Sam? Saya datang kesekolah tetapi Sam tidak ada?” todong Gala panik.

“Sam bersama saya. Bisa bapak datang ke klinik Kurnia Medika?”

“Baik, saya akan kesana menjemput Sam.”

Wajah Gala berkerut. ‘Siapa yang sakit? Kenapa Sam ikut dibawa kesana?’ tanya Gala dalam hati.

TO BE CONTINUED

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status