Share

21. Harus Nyilang Gitu?

Sesuai janji kami, akhirnya aku dan BIP menghabiskan waktu bersama di rumah dinas yang ditempati BIP. Sebenarnya, BIP berniat tidur di rumahku tapi BIP kan bidan desa jadi sebentar-sebentar ada ibu-ibu hamil yang bertandang untuk periksa atau ibu-ibu mau suntik KB. Jadilah, aku yang mengungsikan diri ke rumah dinasnya.

"Wah, jadi kamu capek ya BIP." Akhirnya kami bisa besantai setelah pukul sepuluh malam.

"Ho'oh tapi kan aku senang dengan pekerjaanku jadi ya begitu deh."

Kami terus bercerita sambil menonton TV dan memakan camilan.

"Kerjaanmu gimana?"

"Alhamdulillah, aku lagi diskorsing gara-gara tindakan anarkis sama OG lain."

"Hahaha. Coba dulu kamu gituin juga si Mona, seneng aku."

"Males. Kasihan tanganku harus terkotori sama uler keket licik macem dia."

"Iya, sih. Bapak bilang dia udah hamil tapi bukan anak si Ari. Ari kan habis nikahi Mona langsung kabur ke Sumatera."

Aku hanya tersenyum sinis. Ck, dasar cowok plin plan. Dulunya mudah terbawa emosi gara-gara gosip murahan. Merasa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aulya Suyanto
ceritanya asyik banget...seru....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status