Share

Lolos babak pertama

Sebuah babak penentuan alias babakan eliminasi membuat semua peserta dag dig dug gelisah, cemas. Mulut mereka terus berkomat kamit merapalkan doa supaya terselamatkan di babak ini dan bisa mengikuti babak selanjutnya.

Berbeda dengan Gibran. Ia nampak tenang-tenang saja. 

Gibran hanya ikut menunduk dengan mereka supaya terlihat sama-sama cemas. Padahal hatinya ia sedang berbunga karena telah mendapatkan pelampiasan kegundahan dalam hatinya setelah pentas tadi.

"Teruslah tersenyum," gumamnya dalam hati dengan menatap Alleta sekilas.

Alleta yang melihat itu terus tersenyum. Tapi dalam hatinya ia sangat gelisah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status