Share

Bab 03 - Why Me?

“seperti kamu harus lebih berhati-hati mulai sekarang.” ucap Revan.

Ucapan itu mengundang pertanyaan besar, kesalahan apa yang telah Aelyn lakukan, dia menyelesaikan segala tugasnya dengan baik dan Tuan Kevino Johanes selalu memuji hasil kerja kerasnya sebelum pria bernama Ethan itu masuk.

“Lelucon-mu sangat tidak lucu, Van!” Aelyn menepuk bahu pria itu dan kembali fokus ke lorong, menelusuri beberapa divisi lainnya, ruangannya memang jauh.

“Aku sedang tidak membuat lelucon apapun, aku hanya merasa. Seperti akan ada yang mengawasimu, itulah aku mengatakan untuk lebih berhati-hati.” ucap Revan, dia bisa mengartikan tatapan dari pria bernama Ethan Stevano, jelas jika pria itu penasaran dengan Aelyn.

Aelyn hanya diam, dia tidak menanggapi ucapan itu penuh keseriusan, sebaliknya dia hanya menganggap itu biasa. Sekarang hanya perlu menjadi dirinya, Mencari kebahagian yang tidak pernah dia dapatkan lagi.

********

Seminggu berlalu begitu saja.

Sudah seminggu dia menempati posisi kursi itu. Ceo Crop Vic Stevano. Dan selama seminggu ini dia belum bisa mengenal secara personal tiap karyawan naungan-nya. Hanya hitungan beberapa orang yang sering berdiskusi dengannya mengenai project-project penting yang sedang dijalankan olehnya.

Sementara itu, dia sedikit lupa dengan gadis yang mengabaikan dirinya di hari pertama dirinya bekerja disini, dia juga tidak sempat untuk mencari tahu siapa gadis itu.

Hanya sekilas membaca profil yang dia lihat dari data karyawan beberapa hari yang lalu.

Gadis itu bernama, Aelyn Isabelle. Berusia kurang lebih 24 tahun, dan menjabat sebagai asisten dari Tuan Kevino Johanes. Dari divisi Advertising, selain itu, tidak ada lagi hal yang bisa Ethan ketahui perihal gadis bernama Aelyn Isabelle.

Karena itu, saat waktunya tidak disibukkan lagi dengan pekerjaan, Ethan berusaha mencari tahu seperti apa sosok Aelyn dari karyawan lainnya. Termasuk meminta bantuan pada Tuan Kevino. Walau Ethan sendiri belum begitu dekat dengan pria itu.

“Bagaimana? Apa ada informasi dari gadis bernama Aelyn Isabelle?” tanya Ethan, dia itu duduk di sofa miliknya dengan Tuan Kevino yang berada di hadapannya, kebetulan keduanya baru saja melakukan diskusi dan Ethan juga memiliki waktu luang saat ini.

“Oh. Aleyn?” ucap Tuan Kevino, usianya tidak jauh dengan Ethan, jadi suasana tidak begitu canggung, tidak seperti sebelumnya dimana mereka berdiskusi dengn investor dengan rata-rata usia 35 keatas. 

“Asisten-ku? Aelyn Isabelle?”

“memang di perusahaan ini ada nama yang sama dengannya? Aku rasa hanya dia saja.” ucap Ethan dengan santai, dia tidak suka ucapan yang terlalu bertele-tele, to the point adalah kebiasaannya.

Dan Ethan juga yakin, dirinya sudah membaca seluruh profil karyawannya dan hanya ada nama satu, yaitu Aelyn Isabelle. Dan Ethan tidak pernah salah mengenali wajah seseorang walau memenga mereka baru bertemu.

“kau benar. Apakah kau tertarik padanya? Aku pikir Aelyn cukup cantik dalam tim divisi Advertising.” lanjut Kevino, pria itu menyesap kopi di tangannya.

Ethan yang sedang meminum Ice Americano, tersedak hingga terbatuk-batuk, dia memberikan tatapan serius pada pria itu, dan tersenyum masam, tidak mungkin dirinya tertarik?

Ayolah bahkan tanpa Ethan melakukan apapun. Seluruh gadis di Crop Vic Stevano. Mengantri untuknya, dan Ethan yakin dirinya selalu menjadi pembicaraan mereka setiap hari.

“Aku tidak mengerti apa yang Tuan Kevino katakan.” Ucap Ethan, mengatur ekspresinya untuk tetap datar, dan mengabaikan ucapan pria itu yang sangat tidak masuk akal untuknya.

Tuan Kevino tersenyum, dia meletakkan kopi di meja, menatap pria dihadapannya. Sangat lucu pria itu tersedak karena ucapannya. Tapi itu malah menimbulkan sebuah penasaran dalam dirinya, seberapa ingin tahu pria itu pada asistennya.

“Aku hanya ingin tahu, gadis bernama Aelyn Isabella itu bagaimana. Sebagai pemimpin yang baik aku harus mengenal karyawan-ku dengan baik juga.” alasan yang cukup masuk akal, Ethan tersenyum bangga dengan otak cerdasnya.

“Aelyn itu—aku menyukai dirinya yang pekerja keras, dia cenderung lebih banyak diam, tapi sangat aktif dalam menyampaikan pendapatnya, dia seperti terobsesi pada pekerjaannya. Sangat jarang mengikuti jika ada acara makan malam, hidupnya seakan hanya ada pekerja dan rumah. Dan kabar yang kudengar dia sudah kehilangan ibunya, lalu ayahnya meninggalkan dirinya sejak bayi. Hanya itu yang ku-ketahui tentang Aelyn.” Jelas Kevino. Penjelasan sebagian besar diketahui hanya di kantor, dia tidak tahu apapun kehidupan Aelyn sebenarnya.

Ethan mengangguk paham, mencoba menyimpan informasi tentang gadis itu dengan baik, dirinya sedikit terkejut pada fakta terakhir, gadis itu tinggal sendirian di kota besar ini.

Dan Ethan mengerti kenapa Aelyn begitu tidak tertarik pada perkumpulan seminggu yang lalu.

Gadis itu memiliki kepribadian tertutup, dan sedikit misterius untuk Ethan.

“itu berarti Aelyn seorang introvert?” Tanya Ethan, dia masih banyak hal ingin segera diketahui.

Kevino menggeleng. “aku rasa Aelyn tidak seperti itu, dia bisa berteman dengan siapapun disini, dia juga memiliki teman dari divisi lain. Hanya saja dia tidak begitu menyukai keramaian.”

“apakah Aelyn memiliki kekasih?” Tanya Ethan Lagi, kali ini pertanyaannya melompat jauh dari pembicaraan.

“Dirinya tidak mungkin memikirkan dunia percintaan, kau tahu sendiri Aelyn begitu membatasi diri dengan pergaulan.”

Cukup masuk akal, tapi penjelasan itu belum cukup untuknya, Ethan perlu memastikannya lagi, dia juga melihat gadis itu berbicara dengan seorang pria selama pertemuan dan keduanya kembali bersama.

Kevino menatap Ethan penuh dengan kecurigaan, dia tidak yakin jika pria itu hanya ingin mengenal Aelyn. Mungkin saja ada tujuan lagi.

“Apa ada yang salah dariku? Atau ada sesuatu di wajahku?” Tanya Ethan, dia tidak suka dengan tatapan itu dan bahkan Alex seakan menyimpulkan sesuatu.

“Tidak, jika kau ingin mengenalnya, ajaklah dirinya bicara. Kau atasanya. Dan aku yakin dia tidak akan menghindarimu, daripada mencari tahu tentang dirinya melalui orang, yang jelas tidak tahu apapun, di hanya asistenku, Tuan Stevano.”

Ethan mencoba memahami ucapan Kevino, apa yang dikatakan pria itu benar, hubungan mereka hanya atasan dan asisten, bertemu hanya di kantor. Jika Ethan bisa bertanya langsung pada gadis itu secara pribadi? Tentu Ethan bisa mengatakan alasan profesionalitasnya. Tidak ada lagi mengenai Aelyn dengan orang lain, jika Ethan bisa mengajaknya makan bersama dan menanyakan beberapa hal padanya langsung.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status