Share

Bab 8

"Kakaaak! Kakak Nggak boleh tinggalkan Silla!" jerit Silla, berlari menuruni tangga. Rambutnya yang sepinggang berkibar-kibar dan terlihat kusut.

"Aakh!"

Silla terjatuh kala kaki mungilnya tersandung pinggiran karpet. Mengabaikan rasa sakitnya, Silla bergegas bangkit, kembali memburu Arisha.

Melihat pemandangan yang menyentuh hati itu, pegangan tangan Arisha pada kenop pintu terlepas.

Ia berjongkok, mengimbangi ketinggian Silla.

Gadis mungil itu menghambur ke dalam pelukan Arisha dan memagut lehernya dengan erat.

"Silla … Silla mau sama Kak Sha," lirih gadis itu, terbata-bata. Ia mulai sesenggukan.

Arisha dilema. Sungguh tak ada keinginan dalam hatinya untuk tetap tinggal serumah dengan Dareen. Lelaki yang menurutnya sangat arogan dan menyebalkan.

Akan tetapi, melihat betapa Silla mulai bergantung kepadanya, rasa tak tega menyeruak dalam hatinya. Menyapa dengan bisikan-bisikan yang meluluhkan jiwa.

"Sayang, kok tidur siangnya sebentar sekali?" tanya Arisha, menyembunyikan ras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Khoirul Azzam
ceritanya bagus ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status