Share

Bab 15 Andin Nekat

Kekuatan itu semakin lama semakin terasa mempengaruhi emosi mereka. Andin yang sebelumnya sempat merasa kesal dengan tingkah Rusdi yang selalu berkata kasar pun tampak menatap Rusdi dengan tatapan marah.

Andin menatap tajam Rusdi, "Rusdi, kata-katamu tadi terlalu kasar! Hilangnya Amar bukanlah salahku atau siapapun di sini."

Rusdi menyadari kesalahannya, namun bertahan, "Kita butuh fakta, Andin. Jangan terlalu emosional. Siapa yang tahu ini bukan rencana tersembunyi dari salah satu dari kita?"

Andin semakin kesal, "Ini tentang sahabat kita yang hilang, Rusdi! Jangan mencari-cari alasan. Kau pikir aku akan menyusun rencana untuk kehilangan teman?"

Rusdi mencoba menenangkan suasana, "Andin, aku tidak bermaksud seperti itu. Tapi kita harus realistis. Amar tidak akan kembali dengan perdebatan. Kita harus fokus pada ritual ini."

Andin mengangguk, tetapi ekspresinya tetap tegang. "Baik, tapi jangan sekali-kali meremehkan perasaan kami terhadap Amar. Kita perlu bekerja sama, tapi jangan sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status