Srak! Brush!
Hadiah yang sudah dipersiapkan Saka diinjak begitu saja oleh Nadine. Padahal, Saka sudah mengumpulkan uang cukup lama untuk memberikan hadiah ulang tahun untuk Nadine. Kekasihnya itu, kini langsung menginjak kado tersebut. Tepat, ketika seorang lelaki kaya menunggu di dekat mobilnya.
”Kita putus! Aku sudah tidak ingin berhubungan lagi dengamu!” Nadine berjanji pada Marcel untuk memutuskan hubungan cintanya dengan Saka. Marcel akan menjadi kekasihnya, dia adalah seorang Player kaya dan memiliki banyak uang.
”Ingat, Player sampah sepertimu, masa depanmu tidak akan berkembang! Kamu hanya sampah!” kata terakhir Nadine dan meninggalkan Saka begitu saja. Nadine segera menghampiri Marcel, Marcel tersenyum dan mereka pun pergi.
Saka masih terdiam di tempatnya berdiri, dia memunggut kado yang dipersiapkan untuk Nadine. Itu adalah Handphone yang sudah dipersiapkannya. Ah, sudahlah! Toh, hidup pasti akan terus berjalan.
”Aku memang payah!”
Saka menyimpan kadonya kembali. Dia pun menuju motornya, kuliah sudah berakhir. Saatnya untuk pulang. Takdir memang payah untuknya, uang adalah segalanya di dunia ini. Saka bersiap untuk pergi dan melaju motornya. Dia harus ke Rumah Sakit, Ibunya sedang sakit dan dirawat di ICU. Sesak napas Ibunya kambuh, dan Saka hanya memiliki Ibunya tersebut di dunia ini.
Nadine memutuskan hubungannya dengan Saka pasti hanya karena satu hal, Kemiskinan!
Tuuut! Tuuutt! Tuuutt!
Hanphone Saka berbunyi.
”Saka, kita ada raid dengan bayaran tinggi. Dungeon tingkat enam!” itu adalah suara Evans yang merupakan teman satu kelas. Dia sudah pulang duluan dari tadi.
”Baiklah Evans, kapan kita akan masuk?”
”Sore, pukul 16.00, aku juga sudah memasukkan daftar usermu di dalamnya.”
”Baiklah!”
Tahun 2030, dunia berkembang sangat cepat. Teknologi telah menguasai kehidupan manusia. Di seluruh dunia ini, ada game yang menjadi legenda. Universal Chaos. Ada 2 Milyar user dari seluruh dunia bermain dalam Universal Chaos, dan mereka yang memiliki keahlian dalam bidang game bersama mendirikan Universal Chaos. Hasilnya, luar biasa. Semua Player game di seluruh dunia tertarik dan berpindah ke Universal Chaos. Bahkan, banyak orang yang bekerja di dalam game, dengan mengumpulkan Diamond.
Saka, salah satu yang menjadi buruh di Universal Chaos. Semua orang bermain dan menjadi Player dan menjadi kaya serta Pro Player. Sedangkan, Saka terjebak untuk mencari Diamond untuk keperluan hidup dan juga mengobati Ibunya. Permainan Augmented Reality dengan harga kapsul game yang mahal. Hal itu membuat sang Ibu, menjual tanah satu-satunya untuk membelikan Saka peralatan Universal Chaos.
Pecundang! Saka menggerutu dalam hati. Dia langsung menjalankan motornya dan pergi ke Rumah Sakit. Ibunya sudah mulai pemulihan, dia bisa pulang. Saka harus menjemputnya. Saka melihat Ibunya dan tersenyum. Ibunya sudah sadar sejak kemarin, Ibunya memaksa untuk pulang. Tiga hari Ibunya harus dirawat intensif karena kesulitan bernapas.
Masalahnya sekarang adalah, tagihan Rumah Sakit. Uang sudah habis, Saka pun akhirnya menandatangani surat hutang kepada pihak Rumah Sakit. Ibunya pun bisa pulang. Saka membonceng Ibunya dengan perlahan, di sepanjang perjalanan Saka diam saja dan tak bersuara. Kondisi keluarga Saka dan Ibunya sekarang miris, tinggal di sebuah kontrakan. Segalanya payah! Saka hanya menjadi sampah dalam hidup ini! Saka hampir saja menangis.
Pluk!
Itu adalah tangan lembut Ibunya di pundak kiri Saka.
”Jangan dipikirkan, Saka. Biarkan Ibu yang memikirkan hutang Rumah Sakit, kamu fokuslah belajar! Sebentar lagi Tugas Akhir akan dibuat bukan?” suara lembut ibunya itu membuat Saka menangis sepanjang perjalanan. Dia tak bisa menahan dirinya lagi, sampah sepertinya hanya selalu menjadi pecundang!
Sampai di rumah, Saka membantu Ibunya untuk istirahat. Saat itu juga, adiknya Sendi pulang dari sekolahnya, dia baru kelas satu Sekolah Menengah Pertama.
”Ibu sudah pulang kan Kak?” tanya Sendi buru-buru menaruh tas dan sepatuhnya. Dia berlari ke kamar dan melihat Ibunya yang sudah berbaring. Saka tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya.
Rumah sederhana, dan itu adalah kontrakan. Tagihan air, tagihan listrik, tagihan kontrakan. Dan, ditambah tagihan Rumah Sakit. Kuliah Saka belum selesai, dan biaya sekolah adiknya. Semua terasa melelahkan bagi Saka.
Beberapa saat kemudian, Sendi datang dan dengan perlahan ikut duduk di sebelah Saka.
”Kakak, aku akan berhenti sekolah dan mencari uang. Aku ...”
”Cukup, Sendi. Biar Kakak yang memikirkannya, kamu harus sekolah dan jadi orang besar nantinya!”
”Tapi kak Saka, biaya Ibu...”
Saka memeluk adik lelakinya itu, ”Kakak janji akan mendapatkannya besok! Aku janji!”
Sendi tidak protes lagi, Saka masuk ke kamarnya, dan dia merebahkan tubuhnya di kasurnya. Di depannya, dekat dengan tembok. Kapsul game yang sudah cukup lama menemaninya bermain, sudah enam tahun lamanya dia memakai barang mahal itu. Ibunya menjual rumah satu-satunya untuk Saka saat masih SMA, karena Saka merasa bisa menghasilkan uang dari game tersebut.
Saka menelpon temannya, Evans. Dia penasaran, berapa uang untuk memasuki Raid Dungeon tingkat enam. Evans mengatakan bahwa, itu adalah Lima Ribu Diamond, atau setara lima juta rupiah. Itu sangat berharga untuk mencicil biaya angsuran Rumah Sakit.
Saatnya berangkat. Waktu ditentukan, sudah saatnya. Saka memasuki Kapsul game dan memasang penutup kepala untuk akses masuk ke Universal Chaos. Nama User Saka juga sudah dimasukkan, maka bersiap melakukan misi Raid Dungeon tingkat 6.
Ready! Masuk ke sistem permainan.
Warna-warna hologram memenuhi pandangan Saka, dia menekan tombol helm yang menutupi kepalanya.
[Selamat datang di Universal Chaos, Usernama Player; Legenda Penghancur. Anda Login, menunggu proses]
Slash!
[Selamat datang, Legenda Penghancur]
Permulaan permainan, selalu di Kota Bacon. Tempat pertama kali semua Player memasuki Universal Chaos, setelah itu mereka bisa melakukan perpindah di tiap kota yang memiliki Simcal. Simcal adalah alat teleportasi yang menjadi sarana di tiap stasiun Kota di seluruh game Universal Chaos.
Saka menunggu Evans datang, keduanya bertemu. Level Saka sekarang 21, sedangkan Evans di level 37. Perbedaan bermain keduanya jauh, Saka bermain 6 tahun dan Evans bermain baru 3 tahun. Semua itu, karena Saka hanya menjadi kuli penggali dan pemburu Diamond, tanpa mementingkan naik level.
”Kita berangkat, Saka.”
Saka bahkan harus meminjam diamond dari Evans untuk memasuki Simcal ke tempat Raid berada. Saka kehabisan uang, dia meminjam uang pada Evans, dan Evans meminjamkannya. Saka berjanji mengambalikan ketika bayaran raid sudah didapatkan. Saka dan Evans bersentuhan tangan, transfer Diamond dikirimkan. 100 Diamond.
Mereka pun berangkat. Mereka sampai di kota Mercury.
[Selamat datang dikota Mercury]
Saka tidak tahu, apa yang ada di dalam Dungeon tingkat 6, itu belum pernah terpikirkan bagi Saka. Dia tak peduli, dia hanya butuh uang untuk melunasi biaya berobat Ibunya. Meskipun, Saka tahu Dungeon tingkat 6 pasti diisi oleh Monster yang mengerikan dan kuat.
Saka diajak Evans, mereka pun menuju titik koordinat yang sudah ditentukan. Di sana, sudah berkumpul, 15 Player raid utama, dan 100 Player yang direkrut termasuk Saka dan Evans.Mereka disambut oleh pemimpin dari tim Raid, Marcus. Dia memberikan pembekalan sebelum mereka memasuki Dungeon. 100 Player sudah mendapatkan akses bergabung, nilai kontrak sebesar 5.000 Diamond untuk masing-masing Player hingga misi berakhir. Syaratnya, Player harus menyelesaikan misi raid hingga berhasil, atau bahkan mati.Misi Dungeon itu disebutkan oleh Marcus, mengambil item di dalam dungeon. Mereka harus membunuh Bos Monster di dalamnya, atau mengambil item itu dan lari. 100 Player memahami penjelasan dari Marcus, kontrak tambahan dibuat. Jika mereka tidak mematuhi syarat, maka Diamond akan di return kembali dengan otomatis.Mereka memasuki Dungeon tingkat 6, tim raid utama memiliki level di atas 50, untuk tim tambahan mereka bebas. Dan, mereka bertarung dengan monster yang menjaga Dungeon. Hingga, mereka
Saka terus memejamkan matanya, hawa panas menjalar ke seluruh tubuhnya. Ini benar-benar panas! Namun, tiba-tiba hawa panas itu menghilang.”Apakah aku sudah mati?” Saka bergumam sendiri. Seandainya dia mati di dalam game, maka hal itu tak masalah jika Saka mendapatkan 20.000 Diamond.[Panas di sekitar Anda, Defensif Player mampu menahan hawa panas di sekitar anda]Panasnya sudah mereda, tapi kenapa tidak ada rasa sakit? Bukankah kematian di Universal Chaos juga menyakitka. Para Player ketakutan jika harus mati di dalam game. Saka membuka matanya, dia masih di dalam Goa? dia masih hidup di dalam Game? Fire Dragon meninggalkannya begitu saja dan dia hanya membakar sisi lain, dari dinding goa dan tampak apinya masih membara kebiruan.Gelang hologram yang dimiliki tiap Player, Saka melihatnya dan mencoba menemukan Evans. Dia sudah terlogout. Saka masih tidak percaya apa yang terjadi, dia terus berjalan dan melihat Bos Monster atau Fire Dragon yang tertidur kembali dan dua anak naga bermai
Saka tiba di kampusnya, Dosen belum datang. Saka duduk lebih dulu di dalam kelas. Masih ada waktu, dia akan membaca buku untuk persiapan penelitiannya nanti. Tanpa terasa, kuliah hampir berakhir. Waktu begitu cepat berlalu ..., tapi belum banyak perubahan yang dilakukan Saka.Bahkan, dia kini harus tetap berpikir untuk mendapatkan uang yang banyak untuk Ibunya, untuk dirinya dan juga adiknya.Huft!”Hei, Saka,” Evans tiba-tiba menepuk pundak Saka, ”Kemana kamu kemarin? Apakah kamu mengalami trauma juga?” tanya Evans.Saka baru menyadari ada Evans yang membuyarkan lamunannya. Dan, tentang hari kemarin. Tentu saja, Evans berpikir kalau Saka mati lebih dulu karena semburan Fire Dragon. Saka tidak menjawab soal itu, dan dia mengalihkan pembicaraan.”Lalu ..., bagaimana kelanjutan dari raid Kratos?” tanya Saka balik, dia tak ingin Evans terlalu banyak bertanya lagi.Bruk!Evans menaruh tasnya di meja, dia duduk di sebelah Saka.”Kita hanya ditumbalkan! Sejak awal, memang kita dimanfaatkan
Saka membeli sarung pedang di inventory, dia memilih sarung pedang yang tepat. Saat Saka memasukkan pedangnya ke dalam sarung pedang. Dua item yang mengelilingi ujung Pedang Halilintar tidak terlihat. Ini bagus! [ Selamat datang di Kota Mercury ] Dilihat dari segi apapun, Universal Chaos adalah permainan yang luar biasa. Hampir sepertiga penduduk bumi sudah memainkannya. Semua di dalam permainan seperti nyata, Kota Mercury adalah tempat masuk para Player pertama kali. Kemudian, mereka akan melakukan teleportasi dengan Simcal, kemanapun tempat yang mereka inginkan. Saka tetap saja dipandang sebelah mata bagi Player lainnya, hal itu karena levelnya rendah. Saka sudah terbiasa dengan tatapan-tatapan Player yang selalu melihat Player lainnya, hanya dari level. Lebih baik, mencari Diamond dan mengumpulkan uang yang banyak. [“Mari berburu Diamond dan tingkatkan levelmu dengan cepat!”] kata Pedang Halilintar. “Jangan bicara terlalu keras, Pedang Halilintar. Nanti orang lain mendengarmu
[”Majulah Saka, jika kamu memang ingin menjadi seorang Legenda seperti cita-citamu saat pertama bermain Universal Chaos. Maka, kamu harus bertarung dengan lawan yang kuat!”] Motivasi yang kuat dari Pedang Halilintar membuat Saka bersemagat. Dia tidak puya pilihan, dia memang sudah terlambat karena terlalu lama menjadi amatir dalam game. Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. ”Ayo maju, Pedang Halilintar!” [Anda memasuki area Bajra, Singa bersayap yang memiliki kecepatan dan damage yang kuat] Tubuh Saka bergetar. Dia baru kali ini harus memasuki wilayah Bajra. Selama ini, dia hanya berburu Big Rabbit, atau paling kuat dia akan melawan Burung Pencakar. Bajra adalah buruan Player level 40an. [Bajra muncul, kalahkan Bajra untuk 50 Diamond] Saka berhadapan dengan Singa yang besar dan memiliki dua sayap, mata Saka terpaku melihat binatang kuat itu. Sungguh besar, dia bahkan seperti nyata dan mengerikan. Taring-taring tajamnya juga terlihat menyeramkan. Bajra mengaum d
Saka sudah memutuskan, dia akan memulai solo leveling. Dia akan naik level lebih cepat dari siapapun! Saka tidak percaya dengan kekuatannya saat ini, dia bahkan bisa mengalahkan Bajra! Ini benar-benar tidak masuk akal. Mantel Bajra, sepertinya bagus. Saka memakai mantel tersebut, gelar yang diberikan bagi seorang Player yang mampu berburu Bajra di level di bawah 30. Hal itu tidak pernah terjadi. Gelar itu khusus untuk Saka. Benar-benar luar biasa! Jika pada umumnya, seorang Player yang berada di tutorial hingga level 10 mereka akan berada dalam tutorial dan memburu satu Rabbit. Di level 11, mereka akan mulai berburu Rabbit lebih banyak dan dimulai perburuan, sepuluh Rabbit yang diburu maka menjadi 1 Diamond. Dan, Big Rabbit adalah monster kedua setelah mereka bisa berada di level 20. Selama ini, Saka hanya bisa berburu Big Rabbit. Jika berburu Burung Pencakar maka Saka akan kesulitan. Hari ini, sejarah berubah. Dia telah mengalahkan Bajra yang merupakan Monster yang seharusnya dibur
Solo Leveling seperti yang dikatakan Pedang Halilintar, Saka harus bisa mengalahkan Elephant Box seorang diri bersama Pedang Halilintar? Ini bukanlah sesuatu permainan yang mempertaruhkan kekalahan. Elephant Box setidaknya harus dikalahkan oleh 5 orang dengan kemampuan skill role berbeda dan mereka setidaknya level 30 ke atas semuanya.Saka tidak lagi bisa menolak, dia sudah banyak mendapatkan arahan dari Pedan Halilintar. Meskipun ini terlihat gila, tapi untuk bertarung dan menjadi Legenda, elephant Box tidak boleh menghalangi langkah Saka.”Apakah kita punya kesempatan menang melawan Elephant Box dengan kekuatan kita saat ini?” tanya Saka pada Pedang Halilintar.[”Jangan bertanya pada Kucing apakah dia bisa menangkap tikus atau tidak, Saka. Jawabannya hanya kucing yang berani atau kucing yang malas dan hanya tidur saja!”]Saka tak percaya, bahkan Pedang Halilintar memberikan jawaban filosofis. Dia benar-benar adalah senjata yang dibekali AI. Bagaimana dia bisa menganalogikan sesuatu
Tring!Pedang Halilintar dikelilingi dua item Energi Matahari. Item yang mengelilingi ujung Pedang Halilintar terus berputar, hal itu menambah kekuatan Pedang Halilintar karena terus melakukan pusara sambil menyerap energi di sekitarnya. Mengumpulkan energi.”Transform!”Pedang Halilintar menyala, dua item terus memberikan kekuatan. Saat itu, Elephant Box berputar, Beast itu seukuran dengan sebuah rumah kecil. Sebelumnya, 13 Player dikalahkan oleh Elephant Box. Satu tim Raid kuat itu sudah dikalahkan, dan kini Saka bersiap menghadapinya. Elephat Box yang melihat Saka segera berputar lagi dan menyerang Saka.”Bagaimana kita mengalahkannya, Pedang Halilintar!? Teriak Saka.[”Kamu harus berjuang melawannya, Saka. Lakukan sendiri! Kamu sekarang sudah memiliki kemampuan dan juga Player yang sudah lama bermain Universal Chaos. Pikirkan cara mengalahkannya sambil bertarung!”]Benar-benar tidak ada petunjuk! Saka tahu bahwa dia memang harus bertindak sendiri. Pedang Halilintar tetaplah sebuah