Share

Bab 152 - Sebuah Percakapan

Ada yang aneh pada sorot mata Kaisar saat mereka bertukar pandangan.

Namun, Embun tidak tahu apa itu, karena Kaisar langsung mengalihkan pandangan ke pria asing di hadapan mereka. Manik cokelat Embun mengikutinya, sementara ia terus memeluk Giselle yang masih terisak.

“Beliau sudah tidak tampak marah,” batin Embun, merujuk pada ayah Giselle. Kini, pria itu bahkan terlihat bersalah dan kecewa.

Embun mengalihkan pandangannya pada ibu Giselle. Wanita itu kini melangkah mendekati suaminya dan mengatakan sesuatu yang tidak bisa Embun dengar.

“... Kak, aku tidak mau pulang,” bisik Giselle saat itu, membuat Embun kembali memfokuskan perhatiannya pada gadis kecil dalam pelukan.

“... Karena kamu berpikir kalau Mama dan Papa kamu tidak ingin kamu ada bersama mereka?” tanya Embun dengan lembut. Ucapannya membuat isakan Giselle lebih keras saat gadis itu mengangguk pelan.

“Tapi, Cantik,” ucap Embun lagi. “Kalau Mama dan Papa tidak ingin bersama dengan kamu, mereka tidak mungkin ada di sini.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Iis Pratiwi
yg di tunggu dialog kaisar & embun, ini malah sedikit, blm lg kasus aleta & ibu kaisar blm ad titik terang
goodnovel comment avatar
Novita M Nur
lagi" dialog embun dan kaisar cuma sedikit bingittttt ayolah thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status