Share

14. Persiapan Pulang Ke Jakarta

“Iya, Mbak beliau menitipkan bingkisan ini!” jawab Pak Syamsudin tersenyum.

“Baiklah, terima kasih Pak, kalau begitu kami permisi dulu, Assalamualaikum!”

“Wa’alaikumsalam, hati-hati di jalan semoga perjalanan kalian menyenangkan!” sahut Pak Syamsudin

Terima kasih!” jawab mereka serentak.

Akhirnya mereka pun pergi dari kampus itu dengan cepat tanpa menoleh lagi.

Tari pun tidak ingin berlama-lama di kampus itu apalagi di tempat itulah dia dan Ammar memutuskan jalinan pacaran yang sudah terjalin selama hampir tiga tahun ini.

“Bagaimana perasaanmu Tar, lega kan sudah putus dengan pria begajulan itu?” tanya Dafa cengengesan.

“Benar juga katamu Daf, setelah putus dengannya ternyata hatiku senang nggak ada beban,” jawabnya tersenyum.

“Kamu yakin dengan omongan mu itu, bukannya kamu cinta mati sama dia?” selidik Dafa.

Tiba-tiba Tari menangis histeris membuat Dafa kalang kabut untuk menenangkannya.

“Kamu kan tahu Daf, Bang Ammar itu cinta sejatiku, bagaimana aku hidup tanpa dia?” tangis Tari m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status