Share

Babang 18

*Happy Reading*

Alvaro segera mengikuti Bianca ke kamar, berniat untuk minta maaf. Tapi wanita itu membanting pintu di depannya. Membuat Alvaro menelan saliva kelat karenanya.

Ingin memaksa masuk, tapi rasanya sungkan. Akhirnya tangannya yang hendak mengetuk, hanya terhenti di udara. Lalu pria itu pun memutuskan untuk memberi waktu bagi Bianca. 

Setelah wanita itu agak tenang, dia janji akan minta maaf.

Sekali lagi Alvaro menoleh ke arah pintu yang tertutup rapat, dengan perasaan yang tiba-tiba gelisah. Kemudian dia pun menuju ke ruang tamu. Untuk menenangkan diri juga.

Entah kenapa? Hatinya benar-benar tidak nyaman melihat kesedihan yang membayangi wajah Bianca tadi. Alvaro merasa jadi orang jahat hari ini.

Ah, mulutnya memang kadang tidak bisa di Rem.

Menghela napas berat sekali lagi, Alvaro melirik ke arah pintu, tepatnya ke arah barang belanjaan, yang masih teronggok di dekat pintu. Akhirnya pria itu pun memutuskan untuk mera

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status