Share

Bab 32

"Ummi sudah di makamkan, tapi Rum ga bisa nunggu sampai tiga harinya Ummi di sini, Bah. Bagas sendiri di rumah sakit, dan Rayhan belum juga di temukan," ujar Rumana pada Abah yang terus saja melamun. Luka-luka kemarin telah berangsur sembuh, tetapi luka hatinya di tinggal istri tercinta, akan selalu menganga.

Tersirat jelas di wajah tua Sudikerta, bahwa lelaki berusia 70tahun itu, begitu memendam duka mendalam. Dia juga menyimpan dendam pada seseorang. Siapa lagi kalau bukan pada Nyi Galuh. Wanita mengerikan yang telah melenyapkan nyawa istri dan besannya sekaligus. Wanita dengan anutan ilmu hitam yang tinggi dan sulit di tandingi.

Wanita itu juga yang sempat menculik cucunya. Untunglah Sudikerta berhasil merebut Rayhan dan membawanya pergi ke suatu tempat yang aman.

"Rum. Abah mau menyampaikan sesuatu," ucap Sudikerta dengan serius pada putrinya.

"Iya, Bah. Ada apa, katakan saja." Rumana menatap Sudikerta, intens. Siap mendengarkan apapun yang akan Abah nya sampaikan.

"Sebenarnya Aba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status