Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1908 Perintah Yang Mulia

Share

Bab 1908 Perintah Yang Mulia

Penulis: Sarjana
Valtino tertawa dingin meremehkan. "Ardika, terlepas dari Vita dan Hanko, semua anggota Organisasi Snakei tahu bagaimana Chamir bisa ditekan olehmu."

"Kamu hanya mengeluarkan uang untuk menyenangkan hati Ratu Ular, mencoba untuk menjalin hubungan dengannya."

"Tapi sekarang aku bisa memberitahumu satu kabar baik."

"Ratu Ular sudah mengeluarkan perintah Yang Mulia. Bagi siapa pun di antara orang-orang Organisasi Snakei yang bisa membunuhmu dan mengambil kembali Pedang Ular Gelap, maka orang itu akan segera naik jabatan menjadi ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa."

"Sekarang kamu sudah nggak punya pendukung lagi, atas dasar apa kamu mengira kamu nggak berani membunuhmu?"

Kilatan dingin melintas di mata Ardika. "Ratu Ular? Perintah Yang Mulia?"

Valtino berkata dengan dingin, "Hentikan omong kosongmu itu! Ardika, karena kamu sudah memilih untuk datang, kamu pasti sudah memanggil bala bantuan, 'kan? Langsung saja panggil mereka keluar!"

Saat berbicara, dia sudah memberikan isyarat mata kep
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1909 Meninggalkan Bukti Kejahatan

    "Kalau begitu, kebetulan sekali aku ingin mencoba."Ardika langsung melangkah maju dengan cepat. Tanpa memberi kesempatan bagi Valtino untuk mengeluarkan senjata api, dia langsung melayangkan satu tamparan hingga lawannya itu terjatuh ke tanah."Krak!"Begitu dipijak oleh Ardika, satu kaki Valtino langsung patah."Ahh ...."Valtino kesakitan setengah mati, tubuhnya terus berkedut."Lepaskan Tuan Muda Valtino! Kalau nggak, kami akan menembak!"Melihat situasi tersebut, anak buah lainnya yang tersisa segera mengeluarkan senjata api mereka.Namun, saat ini Valtino berada di bawah kaki Ardika, mereka hanya berani menggertak, tidak berani benar-benar menembak."Bertahanlah sebentar, aku membutuhkan 'bantuanmu' untuk membawaku keluar dari sini."Ardika berjongkok, menepuk-nepuk wajah Valtino. Kemudian, dia mengangkat lawannya itu seperti anjing mati dan meminta anak buah Valtino untuk menyerahkan mayat pembunuh Negara Jepara itu pada dirinya.Tanpa memedulikan muncung-muncung hitam di sekeli

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1910 Bunuh Diri Karena Takut Akan Dosa Sendiri

    "Tuan Ardika, ini adalah pembunuhnya?!"Melihat mayat yang tergeletak di tanah itu, Sigit sangat terkejut.Ardika baru pergi berapa lama?Dia langsung kembali dengan membawa mayat pembunuh tersebut.Namun, pembunuh ini sudah mati, agak sulit untuk dipertanggungjawabkan.Terlebih lagi, sangat jelas pembunuh ini menerima instruksi dari orang lain ....Seakan-akan bisa membaca pikiran Sigit, Ardika langsung berkata, "Langsung tetapkan dia bunuh diri karena takut akan dosa sendiri saja.""Pembunuh ini adalah orang Negara Jepara. Walau ada dalang di balik semua ini, ini bukanlah sesuatu yang bisa kalian campur tangan lagi. Nanti aku akan menanganinya sendiri."Mendengar Ardika berbicara demikian, Sigit tidak bertanya lagi.Dia mengangguk, lalu langsung meminta bawahannya untuk membawa mayat tersebut.Ardika bertanya lagi, "Omong-omong, bagaimana situasi Keluarga Basagita?""Tuan Besar Basagita dan Wulan sudah nggak bisa diselamatkan lagi. Selain itu, belasan pengawal itu, selain tiga orang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1911 Luna Pemimpin Cabang

    Di depan aula duka ayahnya, pada akhirnya Jacky juga hanya menghela napas tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Bersembahyang tiga dupa, memberi penghormatan terakhir, dia sudah melakukan apa yang seharusnya dia lakukan sebagai seorang putra.Usai memberi penghormatan, Luna bangkir dan berdiri di samping. Ekspresinya juga tampak sedikit rumit.Seiring dengan kematian Tuan Besar Basagita, kebencian yang menyelimuti hatinya juga ikut menghilang tanpa meninggalkan jejak."Kabar baik! Kabar baik!"Tepat pada saat ini, Yanto yang baru saja menerima satu panggilan telepon langsung merangkak bangkit dan tampak senang.Tanpa menunggu ada yang bertanya padanya, Yanto berkata dengan wajah berseri-seri, "Keluarga Bangsawan Basagita Suraba telah memberi kabar, mereka bersedia menerima Keluarga Basagita kembali! Keluarga Basagita sudah bisa mengakui leluhur lagi!""Mulai hari ini, Keluarga Basagita adalah cabang Keluarga Bangsawan Basagita Provinsi Denpapan!"Orang-orang Keluarga Basagita tertegun se

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1912 Perpindahan Fokus Bisnis

    Hal yang membuat orang tidak bisa berkata-kata adalah, orang-orang Keluarga Basagita itu malah berbahaya seperti sedang melewati tahun baru.Pikiran orang-orang ini tetap sedangkal sebelumnya. Mereka hanya bisa membayangkan memperoleh keuntungan setelah menjalin hubungan dengan Keluarga Bangsawan Basagita, tetapi tidak memikirkan apa yang mungkin akan mereka korbankan.Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Sayang, selain kamu, siapa lagi di antara anggota Keluarga Basagita yang memiliki kemampuan ini?""Adapun mengenai Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, mereka hanya melihat nilaimu, berencana untuk berinvestasi padamu.""Jangan khawatir. Keuntungan kembali ke Keluarga Bangsawan Basagita Suraba lebih besar daripada kerugiannya. Kamu tenang saja.""Aku akan selalu mendukungmu."Untuk saat ini, Ardika masih belum bisa menebak niat Pangeran Zeus itu.Bagaimanapun juga, dia belum pernah berinteraksi secara langsung dengan orang tersebut.Namun, pria itu meminta Luna untuk mengintegrasi Kelu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1913 Murid Langsung Vanya

    Ardika merenung sejenak.Apa yang dikatakan oleh Elsy memang adalah sebuah masalah.Pada dasarnya, Kota Banyuli terlalu kecil. Biarpun kota ini akan segera naik level menjadi kota yang selevel dengan ibu kota provinsi, tetapi bagaimanapun juga, masih belum berkembang.Ditambah lagi, hal itu bukanlah suatu hal yang bisa diwujudkan dengan cepat.Karena itulah, Ardika mengangguk dan berkata, "Aku setuju tentang pemindahan perusahaan ke ibu kota provinsi. Mengenai detail perencanaannya, kalian tentukan saja sendiri.""Adapun mengenai saham, aku tetap akan mengalihkannya padamu."Elsy berkata dengan kebingungan, "Mengapa?""Aku ingin kelihatan memutus hubungan dengan Grup Bintang Darma dari luar."Ardika berkata, "Setelah pergi ke ibu kota provinsi, aku akan memiliki banyak musuh.""Kalau aku nggak memutus hubungan dengan perusahaan, sulit dijamin nggak akan ada orang yang mencari masalah dengan Grup Bintang Darma demi menargetkanku.""Tentu saja, kalau kelak Grup Bintang Darma benar-benar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1914 Sirilus

    Sangat jelas Levin sedang mengkhawatirkan Ardika.Bagaimanapun juga, kali ini berbeda dengan kejadian yang melibatkan Chamir sebelumnya. Tidak ada Vanya sang Ratu Ular yang mendukung Ardika lagi.Selain itu, informasi internal Organisasi Snakei juga sudah beredar keluar.Vanya sang Ratu Ular mengeluarkan perintah, siapa pun di antara orang-orang Organisasi Snakei yang bisa membunuh Ardika, orang itulah yang akan menjadi ketua cabang Gotawa.Dengan adanya perintah ini, sangat jelas Sirilus tidak akan mempertimbangkan apa pun lagi saat menyerang Ardika.Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Oh? Kalau begitu, Sirilus ini cukup membela putranya, ya? Dia adalah seorang ketua cabang Provinsi Denpapan, putranya hanya dihajar saja, dia sudah membawa orang-orang kemari secara terang-terangan.""Pantas saja Gina memintaku pergi ke Vila Bistani.""Ayo, antar aku ke sana sekarang."Levin tertegun sejenak, lalu berkata, "Kak Ardika, hanya kita berdua?""Kamu ingin membawa berapa banyak orang lagi?"

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1915 Pengganggu

    "Meminta maaf?"Ardika melirik Levin sekilas dan berkata, "Levin, kamu sudah ikut denganku sudah lumayan lama, 'kan?""Apa kamu masih belum mengerti aku orang seperti apa?""Maaf, Kak Ardika, aku ...."Levin tergagap.Awalnya dia kira Ardika bergegas pergi ke Gunung Amona secara pribadi karena berniat untuk tunduk pada Keluarga Halim, berencana untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik.Namun, ucapan Ardika saat ini sudah membuatnya mengerti satu hal.Tunduk? Menyelesaikan masalah secara baik-baik?Hal seperti ini sama sekali tidak ada dalam kamus Ardika.Ardika sama sekali tidak berencana untuk tunduk dan menyelesaikan masalah secara baik-baik, dia ingin menuntut pertanggungjawaban dari Sirilus!Kalau Sirilus tidak bisa membuat Ardika puas, maka dengan gaya bertindak Ardika, dia tidak keberatan untuk membuat masalah besar!Dewa Perang memang adalah Dewa Perang.Baik di tim tempur maupun di luar tim tempur, dia tetap mengintimidasi, tidak ada yang bisa menghalanginya!Saat ini, Levi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1916 Tiga Pendekar Kosasih

    Inilah alasan mengapa sebelumnya Levin merasa kurang baik mereka pergi ke Vila Bistani hanya berdua saja.Bagaimanapun juga, terlepas dari seberapa kuat Ardika, dia juga hanya seorang diri saja.Apalagi Levin sendiri. Kemampuan berkelahinya hanya sekelas preman-preman biasa. Dalam situasi genting, mungkin saja dia masih membutuhkan Ardika untuk melindunginya.Dia tidak lebih dari sekadar beban.Selain itu, menurut informasi yang diperolehnya, kali ini Sirilus telah membawa banyak anggota dari cabang Provinsi Denpapan.Ditambah lagi Gina juga merupakan seorang ahli bela diri luar biasa.Kalau wanita itu memutuskan untuk menyerang, mungkin saja Ardika dalam bahaya.Karena itulah, Levin bertanya sekali lagi, "Kak Ardika, perlukah aku memanggil beberapa orang kemari dengan membawa senjata api?""Nggak perlu."Ardika menggelengkan kepalanya, lalu berkata sambil tersenyum tipis, "Menyerangku, ya? Kalau begitu, aku hanya perlu memastikan mereka nggak punya kesempatan untuk melakukannya."Memu

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2002 Mendukung Keponakanku

    Tanpa butuh waktu lama, orang-orang sudah mengenali identitas Jorgo.Setelah mengetahui pria tersebut juga merupakan pesaing yang memperebutkan posisi Wali Kota Banyuli, ekspresi banyak orang sedikit berubah.Awalnya mereka mengira Mikues sudah pasti akan menjabat sebagai Wali Kota Banyuli.Sekarang Jorgo malah tiba-tiba muncul, bahkan dibawa datang secara pribadi oleh putra Kodam. Situasi ini menjadi menarik.Tentu saja Mikues juga memahami hal ini. Karena itulah, dia segera maju untuk "menjelaskan". Dia ingin menghilangkan pemikiran orang-orang.Namun, dia tidak menyangka Jorgo tidak mengikuti permainannya, melainkan langsung menyebut istrinya, Violet.Sebagai pesaing, bagaimana mungkin Mikues tidak tahu jelas identitas dan latar belakang Violet.Firasat yang buruk mulai menyelimuti hatinya.Namun, Mikues juga bereaksi dengan cepat.Dia tetap memilih strategi sebelumnya. Daripada menunggu Violet sendiri yang menyebut identitasnya, sebaiknya dia yang berinisiatif untuk menyebutkan ide

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2001 Mobil Khusus Kodam

    Kalau Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind benar-benar berani memblokade Farlin, tidak tahu ada berapa banyak keluarga bangsawan dan keluarga besar yang akan tertawa terbahak-bahak.Demi menjalin hubungan baik dengan sosok luar biasa seperti Farlin, pasti ada keluarga bangsawan dan keluarga besar lainnya yang bersedia membantu Farlin. Di saat genting, mereka mungkin saja "menikam" Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind dari belakang tanpa memedulikan apa pun lagi.Tepat pada saat semua orang masih hanyut dalam keterkejutan akibat kehadiran sosok Farlin, beberapa buah mobil kembali melaju dan berhenti di depan pintu Grup Susanto Raya.Hari ini, mobil-mobil datang lagi dan lagi, semua orang sudah kebal.Bahkan sudah malas untuk melihatnya.Hanya saja, mereka sedang menebak, kali ini orang yang datang sebenarnya datang untuk mendukung Ardika, atau merupakan orang-orang dari pihak Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind."DA00001!"Namun, saat detik berikutnya a

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2000 Pengaruh Pak Farlin

    Para awak media tidak ragu lagi. Mereka segera menyusun bahan-bahan yang telah mereka peroleh dan mengirimkannya ke perusahaan mereka. Kemudian, setelah proses pengeditan selesai, berita tersebut segera diunggah. Tanpa butuh waktu lama, berita tersebut sudah tersebar luas di internet.Terutama di pasar saham.Setelah mengetahui Farlin datang secara pribadi ke Grup Susanto Raya dan telah membeli saham Hongkem, para investor mandiri dalam jumlah besar segera memasuki pasar saham.Pasar transaksi langsung gempar.Saham Hongkem yang awalnya mengalami kejatuhan signifikan dan tidak ada harapan lagi itu, kembali melambung dengan signifikan.Tak lama kemudian, di bawah tatapan tidak percaya semua orang, harga saham Hongkem yang awalnya 110 ribu, sudah sangat mendekati 200 ribu. Selain itu, kalau dilihat dari perkembangannya saat ini, kemungkinan besar akan melewati angka 200!Tidak ada yang menyangka setelah Keluarga Bangsawan Basagita memasukkan dana berjumlah fantastis mencapai triliunan, h

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1999 Pak Farlin

    "Dasar nggak tahu diri! Masih semuda ini saja, sudah sejahat itu! Kulihat dua lenganmu itu nggak perlu disembuhkan lagi, dibiarkan begitu saja selamanya!"Pria tua itu tidak menunjukkan ekspresi ketakutan, sebaliknya sorot mata penuh amarah tampak jelas di matanya."Hentikan!"Mikues segera menghentikan putranya. Dia menatap pria tua itu dengan sorot mata sedikit menyelidik, lalu menangkupkan tangannya dan bertanya, "Kalau boleh tahu, Bapak bekerja di rumah sakit mana?"Dia tidak bodoh, melalui aura tenang pria tua itu, dia bisa melihat pria tua itu bukanlah sembarang orang.Pria tua itu tidak melirik Mikues sama sekali, juga tidak menjawab pertanyaannya, melainkan hanya berjalan melewatinya.Saat ini, Ardika melangkah maju, lalu bertanya sambil tersenyum, "Pak Farlin, bukankah Pak Farlin sedang menjalankan operasi di Zetawa? Mengapa datang kemari?"Pria tua itu melepaskan maskernya, lalu berkata sambil tersenyum, "Bukankah sudah kubilang? Aku datang untuk memberimu dukungan.""Apa? Pa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1998 Beli Saham Dua Ratus Juta

    Ini sudah pergolakan yang keberapa kali?Namun, melihat niat Mikues, kalau hari ini dia tidak menghancurkan Hongkem, sangat jelas dia tidak akan berhenti.Mungkin, Grup Susanto Raya sudah tidak bisa selamat lagi.Namun, tepat pada saat ini, ada sebuah mobil yang melaju dan berhenti di depan pintu Grup Susanto Raya lagi.Mungkinkah ada yang datang untuk mendukung Ardika lagi?Secara naluriah, semua orang dalam ruangan tersebut mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu.Namun, setelah melihat mobil tersebut, ekspresi banyak orang berubah menjadi aneh.Di badan mobil tersebut, terlihat logo taksi.Datang dengan naik taksi? Biarpun orang tersebut benar-benar datang untuk memberi dukungan kepada Ardika, juga pasti tidak punya kemampuan.Bagaimanapun juga, bahkan Kepala Keluarga Unima, Kepala Keluarga Yendia dan Kepala Keluarga Remax yang paling menyedihkan, biarpun mereka hanya datang dengan menumpangi mobil biasa, tetap saja itu mobil pribadi.Kemudian, semua orang melihat seorang pria tu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1997 Masukkan Dana

    "Terima kasih, aku juga nggak akan banyak bicara lagi."Ardika melambaikan tangannya tanpa menoleh. "Jesika, persilakan mereka semua untuk duduk!"Saat itu juga, sudah ada staf Grup Susanto Raya yang memindahkan kursi, menyeduh teh, mempersilakan Desta dan yang lainnya untuk duduk.Menyaksikan pemandangan itu, baik Mikues maupun perwakilan dari pihak-pihak luar tentu saja merasa kesal.Mereka sudah datang begitu lama, tetapi Grup Susanto Raya bahkan tidak menyediakan tempat duduk untuk mereka, membiarkan mereka terus berdiri.Sebaliknya, orang-orang Asosiasi Dagang Kota Banyuli yang identitasnya tidak setinggi mereka, juga tidak berkuasa seperti mereka, malah bisa duduk di sana sambil meminum teh."Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, serta Asosiasi Dagang Kota Banyuli, kalian cari mati!"Saat ini, api amarah juga sudah menyelimuti hati Mikues. Dia tidak bisa melakukan apa pun terhadap Ardika untuk sementara waktu ini, dia pun melampiaskan amarahnya pada tiga keluarga terse

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1996 Melihat Karakter Asli Orang Dalam Situasi Genting

    Namun, Mikues tidak menyangka mereka akan mendukung Ardika secara terang-terangan.Bagaimanapun juga, saat berada di Kediaman Keluarga Basagita kala itu, dia sudah menyatakan dengan sangat jelas bahwa siapa pun yang berani mendukung Ardika, itu artinya menjadi musuh Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.Dalam situasi seperti ini, siapa lagi yang berani mengambil risiko sebesar itu untuk mendukung Ardika?Namun, siapa sangka dalam situasi seperti ini, Keluarga Unima, Keluarga Yendi dan Keluarga Remax benar-benar berani datang untuk memberi dukungan kepada Ardika.Selain itu, mereka langsung mengeluarkan dana cair sekitar 4 triliun! Dengan kekayaan yang dimiliki oleh keluarga-keluarga Kota Banyuli ini, bukankah boleh dibilang mereka sudah menyerahkan segala-galanya untuk mendukung Ardika?Mungkinkah mereka tidak tahu tindakan mereka ini tidak hanya sesederhana bermain investasi, mengelola modal?Tindakan mereka ini berarti mereka berdiri di pihak yang berlawanan dengan Keluarga Bangsawan B

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1995 Mengerahkan Kekuatan Seluruh Keluarga

    "Hahaha ....""Eh, Ardika, apa rekeningmu masih ada uang? Cepat keluarkan untuk padamkan api!""Kalau terlambat sedikit saja, sudah nggak bisa diselamatkan lagi!"Melihat garis hijau yang terus menurun itu, Hanko, Rehan dan yang lainnya melontarkan kata-kata sindiran dengan senang.Efek leverage yang ditimbulkan oleh 2 triliun, tidak bisa dibandingkan oleh dana yang hanya sebesar 60 miliar yang dimasukkan oleh Hanko sebelumnya.Pihak Bursa Efek Gamiga pasti sudah sepenuhnya terguncang. Mereka mulai melakukan hal yang sama. Saat ini, penurunan saham Hongkem tidak bisa dihentikan lagi.Melihat pemandangan itu, Luna dan yang lainnya mengerutkan kening mereka, ekspresi mereka juga berubah menjadi sedikit masam.Tepat pada saat ini, kembali terdengar bunyi deru mesin mobil dari luar Grup Susanto Raya.Kemudian, beberapa mobil biasa melaju dan berhenti perlahan-lahan di depan pintu Grup Susanto Raya."Ardika, apa kamu sudah kehilangan akal? Orang-orang apaan yang kamu undang kemari untuk mem

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1994 Bermesraan

    Namun, Ardika bisa menerima itu, karena dia tahu kali ini Tina mengeluarkan dana sebesar 200 miliar dari Grup Lautan Berlian untuk mendukungnya, juga menanggung tekanan yang sangat berat."Tina, jangan bicara sembarangan!"Luna memelototi Tina, lalu berkata pada Ardika dengan lembut, "Sayang, jangan terlalu tertekan. Keluarga Bangsawan Basagita Suraba dan Keluarga Rewind Kota Gamiga adalah keberadaan yang luar biasa.""Biarpun hari ini kamu benar-benar kalah, hanya dengan kamu pantas membuat mereka bekerja sama untuk menekanmu saja, aku juga akan bangga memiliki seorang suami sepertimu.""Intinya, lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Karena ada orang-orang tertentu yang menghalangi jalan kita, kita usahakan untuk menemukan jalan sendiri!""Biarpun pada akhirnya gagal, palingan aku akan ikut menjalani kehidupan sulit selama beberapa tahun.""Lagi pula, kita masih muda, nggak kekurangan modal untuk bangkit kembali!"Luna mengucapkan kata-kata ini dengan tegas, terdengar ketetapan ha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status