Share

Part 56

"Om, Om, mukanya ko, serem," ledek Bilqis malu-malu.

Anak itu memang begitu. Meskipun kelihatan ketakutan, tapi suka jahil. Salah satunya senang berceloteh. Terlalu jujur. Aku peluk dia sambil tertawa. Sedangkan Jex tampak tak terima dikatakan demikian.

"Santai dong, Om Jex tampan. Bilqis bicara seperti itu karena dia ingin PDKT sama kamu. Peka dong."

"Aku tak paham caranya mendekati anak kecil," jawab Jex tanpa dosa.

Dia tenang saja duduk di sampingku. Tanpa niatan ingin mengajak Bilqis bermain. Aku punya ide supaya suasana di rumah ini tidak kaku.

"Iqis, suka main kuda gak?"

"Suka dong, Tante. Tapi ayah sedang masak. Jadi, Iqis gak bisa main kuda-kudaan."

"Nah, Tante punya teman baru untuk Aish main kuda-kudaan."

"Serius Tante? mana temannya."

"Nih, di samping Tante."

"Aku maksudnya?" tanya Jex kaget. Dia tampak tak terima dengan usulanku.

"Ya iyalah, suamiku sayang. Siapa lagi? kamu tega istrimu jadi kuda? hi, dasar."

"Aish, jangan begitu," tegur Mbak Elina.

Kakakku membawa dua
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status