Share

20. Trip To Your Heart

Jam di dasbor menunjukkan pukul sepuluh malam saat Utari memarkirkan mobil di pelataran vila. Biyan mengecek barang-barang bawaannya, lalu kala bersiap melepas seat belt, sosok di sampingnya bertanya,

“Bi, apa aku boleh numpang tidur di sini?”

Jari Biyan hampir terjepit mendengarnya. “Apartemenmu punya jam malam?”

Perempuan itu mengulum bibir. “Enggak, aku—aku capek. Besok pagi langsung balik, kok. Ada meeting yang perlu kuhadiri.”

“Lalu, kamu mau tidur pakai dress itu?”

“I won’t, silly!” Utari meraih sesuatu di jok belakang. Sebuah ransel mini. “Kebetulan aku bawa pakaian ganti. Jaga-jaga kalau aku harus lembur atau pengin pakai baju lebih nyaman buat perjalanan pulang.”

Setelah sekian tahun, Utari belum melepas kebiasaan membawa pakaian cadangan. Satu hal yang diam-diam Biyan ikuti dan membawa manfaat besar saat harus dinas ke luar kota. Mengejutkan bagaimana interaksi dua insan manusia dapat saling mempengaruhi, terlepas dari perubahan dinamika yang dilalui.

“Kamu bisa pakai kamar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status